Rabu, 18 September 2024

28 Warga Binaan Lapas Perempuan Positif Corona

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Pasca tiga pegawai Lapas Perempuan Kota Pekanbaru terdeteksi positif Covid-19, beberapa waktu lalu, swab massal dilakukan terhadap 80 dari 300orang warga binaan di sana. Didapati ada 28 orang yang positif Covid-19. Masih ada 220 orang warga binaan lagi yang belum dilakukan tes swab. "28 warga binaan positif Covid-19," kata Kepala Pengamanan Lapas Perempuan Kota Pekanbaru Ema Tarigan didampingi perawat lapas Ina Kurniasih pada Riau Pos.

Sebelumnya, tes swab massal dilakukan Jumat (25/9) lalu di sana. Sekarang sebagai sebagai antisipasi dan penanganan di sana, 28 warga binaan yang positif dipisahkan di lima ruang isolasi terpisah dari warga binaan lainnya. Kemudian, seluruh petugas wajib mengenakan alat pelindung diri saat bekerja mulai dari baju hazmat dan masker.

Selain itu, narapidana yang ada gejala demam dan hilang indra penciumannya, juga sudah dipisahkan, meski belum menjalani uji usap. "Dengan segala keterbatasan kami sekarang ini, karena ruang isolasi masih bersama-sama dan juga tenaga perawat kami cuma ada dua orang. Untuk baju hazmat kami juga kekurangan, terpaksa kami pribadi membeli sendiri," katanya.

Targetkan Beroperasi dalam Dua Pekan

- Advertisement -

Angka kasus terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Pekanbaru terus melonjak. Upaya melacak penularan dilakukan dengan memperbanyak pemeriksaan swab masyarakat. Laboratorium yang sedang dalam proses pengadaan ditargetkan bisa beroperasi dalam dua pekan ke depan.

Baca Juga:  Pembatasan di Kecamatan yang Tinggi Kasus Positif

Dari data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, hingga Kamis (1/10), lonjakan memang belum menurun.

- Advertisement -

Terdata terjadi penambahan 218 kasus baru, enam di antaranya meninggal dunia. Ini membuat total pasien terkonfirmasi positif sudah mencapai 3.684 orang.

Dirincikan, total pasien sembuh sudah 1.317 orang. Di antaranya 462 orang sembuh dan pulang dari rumah sakit dan 855 orang sembuh isolasi mandiri. Kemudian total pasien yang masih dirawat  2.299 orang. Yaitu 992 orang dirawat di rumah sakit dan 1.307 orang perawatan mandiri. Sedangkan total pasien meninggal dunia 66 orang.

Disampaikan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Kamis (1/10) kemarin, cara paling efektif untuk menekan penyebaran Covid-19 adalah masyarakat bersinergi bersama pemerintah.

"Mari kita bersama-sama bekerja sama, bersinergi pemerintah dengan seluruh lapisan masyarakat," ucapnya.

Pemerintah kata dia melakukan tiga T. Yakni tes, melakukan tes dan pemeriksaan swab terhadap masyarakat. Lalu tracing, melacak kontak erat pasien positif dan terakhir treatment, mengobati pasien positif hingga sembuh. Sedangkan masyarakat dapat menerapkan empat M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan menghindari tempat-tempat keramaian.

Untuk melakukan tes terhadap masyarakat ini, Wako meminta agar laboratorium pemeriksaan swab milik Pemko Pekanbaru bisa segera beroperasi.

Lab sendiri memang diperlukan dalam percepatan penanganan Covid-19. Selama ini Pemko Pekanbaru menggunakan laboratorium biomolekuler milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam pemeriksaan sampel swab.

Baca Juga:  Penambahan Kasus Positif dan Korban Meninggal Terus Naik

"Kita minta agar dua pekan ke depan sudah beroperasi untuk melayani pemeriksaan swab. Karena kalau menggunakan milik Pemerintah Provinsi harus menunggu beberapa hari," tegasnya.
Laboratorium ini nantinya akan berada di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti, KM 2 Kecamatan Tampan. Dia menyebut, jika laboratorium milik Pemko sudah beroperasi akan mempercepat dalam pemeriksaan sampel swab. Hasil swab yang dikirim ke laboratorium dapat keluar hari itu juga. "Karena kapasitas lab Pemerintah Provinsi itu hanya 1.500 hingga 1.600 sampel sehari," jelasnya.

Sementara sampel swab yang masuk dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau mencapai 4 ribu sampel dalam sehari.

"Jadi sampel yang masuk itu menumpuk, dengan lab kapasitas 1.600 sehari, maka sampel swab yang kami kirimkan menunggu hingga tiga hari baru keluar hasilnya," terangnya.

Sementara itu Plh Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy menyatakan saat ini proses berlangsung dalam penyiapan ruangan di RSD Madani Pekanbaru.

"Saat ini penyiapan ruangan. Untuk dokumen lelang sudah selesai. Kita harap bisa segera dilakukan pengadaan alat laboratorium," terangnya.

Ada dua laboratorium yang akan dilakukan pengadaan di RSD Madani Pekanbaru. Pengadaan laboratorium tersebut mencapai Rp6 miliar.(ali)

 

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – Pasca tiga pegawai Lapas Perempuan Kota Pekanbaru terdeteksi positif Covid-19, beberapa waktu lalu, swab massal dilakukan terhadap 80 dari 300orang warga binaan di sana. Didapati ada 28 orang yang positif Covid-19. Masih ada 220 orang warga binaan lagi yang belum dilakukan tes swab. "28 warga binaan positif Covid-19," kata Kepala Pengamanan Lapas Perempuan Kota Pekanbaru Ema Tarigan didampingi perawat lapas Ina Kurniasih pada Riau Pos.

Sebelumnya, tes swab massal dilakukan Jumat (25/9) lalu di sana. Sekarang sebagai sebagai antisipasi dan penanganan di sana, 28 warga binaan yang positif dipisahkan di lima ruang isolasi terpisah dari warga binaan lainnya. Kemudian, seluruh petugas wajib mengenakan alat pelindung diri saat bekerja mulai dari baju hazmat dan masker.

Selain itu, narapidana yang ada gejala demam dan hilang indra penciumannya, juga sudah dipisahkan, meski belum menjalani uji usap. "Dengan segala keterbatasan kami sekarang ini, karena ruang isolasi masih bersama-sama dan juga tenaga perawat kami cuma ada dua orang. Untuk baju hazmat kami juga kekurangan, terpaksa kami pribadi membeli sendiri," katanya.

Targetkan Beroperasi dalam Dua Pekan

Angka kasus terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Pekanbaru terus melonjak. Upaya melacak penularan dilakukan dengan memperbanyak pemeriksaan swab masyarakat. Laboratorium yang sedang dalam proses pengadaan ditargetkan bisa beroperasi dalam dua pekan ke depan.

Baca Juga:  JCH Riau Berangsur Ziarah ke Raudhah

Dari data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, hingga Kamis (1/10), lonjakan memang belum menurun.

Terdata terjadi penambahan 218 kasus baru, enam di antaranya meninggal dunia. Ini membuat total pasien terkonfirmasi positif sudah mencapai 3.684 orang.

Dirincikan, total pasien sembuh sudah 1.317 orang. Di antaranya 462 orang sembuh dan pulang dari rumah sakit dan 855 orang sembuh isolasi mandiri. Kemudian total pasien yang masih dirawat  2.299 orang. Yaitu 992 orang dirawat di rumah sakit dan 1.307 orang perawatan mandiri. Sedangkan total pasien meninggal dunia 66 orang.

Disampaikan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Kamis (1/10) kemarin, cara paling efektif untuk menekan penyebaran Covid-19 adalah masyarakat bersinergi bersama pemerintah.

"Mari kita bersama-sama bekerja sama, bersinergi pemerintah dengan seluruh lapisan masyarakat," ucapnya.

Pemerintah kata dia melakukan tiga T. Yakni tes, melakukan tes dan pemeriksaan swab terhadap masyarakat. Lalu tracing, melacak kontak erat pasien positif dan terakhir treatment, mengobati pasien positif hingga sembuh. Sedangkan masyarakat dapat menerapkan empat M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan menghindari tempat-tempat keramaian.

Untuk melakukan tes terhadap masyarakat ini, Wako meminta agar laboratorium pemeriksaan swab milik Pemko Pekanbaru bisa segera beroperasi.

Lab sendiri memang diperlukan dalam percepatan penanganan Covid-19. Selama ini Pemko Pekanbaru menggunakan laboratorium biomolekuler milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam pemeriksaan sampel swab.

Baca Juga:  Berjibaku Padamkan Api

"Kita minta agar dua pekan ke depan sudah beroperasi untuk melayani pemeriksaan swab. Karena kalau menggunakan milik Pemerintah Provinsi harus menunggu beberapa hari," tegasnya.
Laboratorium ini nantinya akan berada di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru di Jalan Garuda Sakti, KM 2 Kecamatan Tampan. Dia menyebut, jika laboratorium milik Pemko sudah beroperasi akan mempercepat dalam pemeriksaan sampel swab. Hasil swab yang dikirim ke laboratorium dapat keluar hari itu juga. "Karena kapasitas lab Pemerintah Provinsi itu hanya 1.500 hingga 1.600 sampel sehari," jelasnya.

Sementara sampel swab yang masuk dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Riau mencapai 4 ribu sampel dalam sehari.

"Jadi sampel yang masuk itu menumpuk, dengan lab kapasitas 1.600 sehari, maka sampel swab yang kami kirimkan menunggu hingga tiga hari baru keluar hasilnya," terangnya.

Sementara itu Plh Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy menyatakan saat ini proses berlangsung dalam penyiapan ruangan di RSD Madani Pekanbaru.

"Saat ini penyiapan ruangan. Untuk dokumen lelang sudah selesai. Kita harap bisa segera dilakukan pengadaan alat laboratorium," terangnya.

Ada dua laboratorium yang akan dilakukan pengadaan di RSD Madani Pekanbaru. Pengadaan laboratorium tersebut mencapai Rp6 miliar.(ali)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari