TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) — Berniat menjelajah alam dengan menggunakan sepeda, tiga komunitas sepeda masing-masing komunitas Rang Kuantan Bakareto (RKBC), Kakaretaan Lubuk Jambi (KLJ) dan Gober Hulu Kuantan menemukan air terjun yang menawan di Kawasan Bukit Tabandang, Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Ahad (29/9).
Setelah tiga komunitas tersebut ditemukan, para pecinta sepeda ini memberi nama dengan sebutan air terjun tiga bidadari. Sebab di satu kolam mengalir tiga air terjun yang sangat menawan. Hal itu disampaikan salah seorang pengurus komunitas sepeda RBK bernama Azhar.
Menurut Azhar, untuk bisa mencapai air terjun tersebut masyarakat harus menempuh waktu 3 jam perjalanan dengan menggunakan sepeda. Namun, akses jalan menuju ke air terjun itu tidak bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua.
“Iya. Akses jalannya tidak ada. Kami saja harus mengangkat sepeda untuk sampai ke sana. Kita berharap pemerintah daerah dan kabupaten membuat akses jalan. Sehingga dengan adanya objek wisata ini, bisa menjadi pendapatan desa,” harap Azhar yang juga Kadis Koperindagrin Kuansing ini.
Terkait nama air terjun tiga bidadari tersebut, Azhar membeberkan bahwa air terjun tersebut sangat menawan dengan tiga air terjun yang menyatu pada satu kolam yang jernih. “Ini akan kita sampaikan ke Dinas Pariwisata Kuansing. Semoga dengan temuan ini bisa menambah objek wisata Kuansing,” ujar Azhar.(yas)
TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) — Berniat menjelajah alam dengan menggunakan sepeda, tiga komunitas sepeda masing-masing komunitas Rang Kuantan Bakareto (RKBC), Kakaretaan Lubuk Jambi (KLJ) dan Gober Hulu Kuantan menemukan air terjun yang menawan di Kawasan Bukit Tabandang, Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Ahad (29/9).
Setelah tiga komunitas tersebut ditemukan, para pecinta sepeda ini memberi nama dengan sebutan air terjun tiga bidadari. Sebab di satu kolam mengalir tiga air terjun yang sangat menawan. Hal itu disampaikan salah seorang pengurus komunitas sepeda RBK bernama Azhar.
- Advertisement -
Menurut Azhar, untuk bisa mencapai air terjun tersebut masyarakat harus menempuh waktu 3 jam perjalanan dengan menggunakan sepeda. Namun, akses jalan menuju ke air terjun itu tidak bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua.
“Iya. Akses jalannya tidak ada. Kami saja harus mengangkat sepeda untuk sampai ke sana. Kita berharap pemerintah daerah dan kabupaten membuat akses jalan. Sehingga dengan adanya objek wisata ini, bisa menjadi pendapatan desa,” harap Azhar yang juga Kadis Koperindagrin Kuansing ini.
- Advertisement -
Terkait nama air terjun tiga bidadari tersebut, Azhar membeberkan bahwa air terjun tersebut sangat menawan dengan tiga air terjun yang menyatu pada satu kolam yang jernih. “Ini akan kita sampaikan ke Dinas Pariwisata Kuansing. Semoga dengan temuan ini bisa menambah objek wisata Kuansing,” ujar Azhar.(yas)