Rabu, 9 April 2025

65 Perusahaan Diusut, 20 Asing

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan daftar nama-nama perusahaan yang saat ini sedang diusut karena dianggap bertanggung jawab atas bencana asap yang dipicu oleh kebakaran di lahan konsesi mereka.

Dalam daftar yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) kemarin (1/10), 63 perusahaan tengah berada dalam masa penyelidikan oleh PPNS Gakkum. Dari 65 perusahaan tersebut, 20 merupakan perusahaan dengan penanaman modal asing (PMA). Jumlah terbanyak dari Singapura, kemudian dari Malaysia dan Hongkong.

Di antara perusahaan yang kini lahannya disegel tersebut, terdapat perusahaan keluarga milik suami Menteri Energi, Sains, Teknologi, dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin yakni PT Sukses Karya Sawit (SKS). PT SKS memiliki lahan yang terbakar di Kalimantan Barat. SKS merupakan anak perusahaan dari IOI Cooporation Group.

Baca Juga:  Pemprov Bentuk Tim Investigasi Jembatan Padamaran

Dari 65 perusahaan tersebut, 8 perusahaan telah ditetapkan sebagai tersangka yakni PT SKM, PT ABP, PT AER, PT KS, PT IFP, PT IGP, PT AUS, serta PT NPC.

"Saya tegaskan, kami akan terus mengejar perusahaan-perusahaan yang terlibat pembakaran Karhutla. Sampai tuntas," kata Direktur Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani, kemarin (1/10).

Pria yang akrab disapa Roy ini menjelaskan, perusahaan tidak akan bisa lari dari dugaan pembakaran, Gakkum bekerja dengan dukungan dari data-data geoforensik dan citra satelit yang di-overlay dengan batas-batas konsesi lahan. Bahkan sampai bertahun-tahun pun, jejak karhutla di lahan konsesi tidak akan pernah hilang.

"Jejak fisik berupa karbon tidak akan hilang, jejak digital citra satelit juga tidak akan bisa hilang," katanya.

Baca Juga:  Riau Tuan Rumah Puncak HUT Nasional SPS

>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.

Sumber : Jawa Pos
Editor Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan daftar nama-nama perusahaan yang saat ini sedang diusut karena dianggap bertanggung jawab atas bencana asap yang dipicu oleh kebakaran di lahan konsesi mereka.

Dalam daftar yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) kemarin (1/10), 63 perusahaan tengah berada dalam masa penyelidikan oleh PPNS Gakkum. Dari 65 perusahaan tersebut, 20 merupakan perusahaan dengan penanaman modal asing (PMA). Jumlah terbanyak dari Singapura, kemudian dari Malaysia dan Hongkong.

Di antara perusahaan yang kini lahannya disegel tersebut, terdapat perusahaan keluarga milik suami Menteri Energi, Sains, Teknologi, dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin yakni PT Sukses Karya Sawit (SKS). PT SKS memiliki lahan yang terbakar di Kalimantan Barat. SKS merupakan anak perusahaan dari IOI Cooporation Group.

Baca Juga:  PWI Riau Gelar Lomba Baca Puisi Antarwartawan

Dari 65 perusahaan tersebut, 8 perusahaan telah ditetapkan sebagai tersangka yakni PT SKM, PT ABP, PT AER, PT KS, PT IFP, PT IGP, PT AUS, serta PT NPC.

"Saya tegaskan, kami akan terus mengejar perusahaan-perusahaan yang terlibat pembakaran Karhutla. Sampai tuntas," kata Direktur Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani, kemarin (1/10).

Pria yang akrab disapa Roy ini menjelaskan, perusahaan tidak akan bisa lari dari dugaan pembakaran, Gakkum bekerja dengan dukungan dari data-data geoforensik dan citra satelit yang di-overlay dengan batas-batas konsesi lahan. Bahkan sampai bertahun-tahun pun, jejak karhutla di lahan konsesi tidak akan pernah hilang.

"Jejak fisik berupa karbon tidak akan hilang, jejak digital citra satelit juga tidak akan bisa hilang," katanya.

Baca Juga:  Viral, Pemukulan Petugas Jaga Mapolda oleh Perwira

>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.

Sumber : Jawa Pos
Editor Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

65 Perusahaan Diusut, 20 Asing

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan daftar nama-nama perusahaan yang saat ini sedang diusut karena dianggap bertanggung jawab atas bencana asap yang dipicu oleh kebakaran di lahan konsesi mereka.

Dalam daftar yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) kemarin (1/10), 63 perusahaan tengah berada dalam masa penyelidikan oleh PPNS Gakkum. Dari 65 perusahaan tersebut, 20 merupakan perusahaan dengan penanaman modal asing (PMA). Jumlah terbanyak dari Singapura, kemudian dari Malaysia dan Hongkong.

Di antara perusahaan yang kini lahannya disegel tersebut, terdapat perusahaan keluarga milik suami Menteri Energi, Sains, Teknologi, dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin yakni PT Sukses Karya Sawit (SKS). PT SKS memiliki lahan yang terbakar di Kalimantan Barat. SKS merupakan anak perusahaan dari IOI Cooporation Group.

Baca Juga:  Korban Tenggelam  Ditemukan

Dari 65 perusahaan tersebut, 8 perusahaan telah ditetapkan sebagai tersangka yakni PT SKM, PT ABP, PT AER, PT KS, PT IFP, PT IGP, PT AUS, serta PT NPC.

"Saya tegaskan, kami akan terus mengejar perusahaan-perusahaan yang terlibat pembakaran Karhutla. Sampai tuntas," kata Direktur Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani, kemarin (1/10).

Pria yang akrab disapa Roy ini menjelaskan, perusahaan tidak akan bisa lari dari dugaan pembakaran, Gakkum bekerja dengan dukungan dari data-data geoforensik dan citra satelit yang di-overlay dengan batas-batas konsesi lahan. Bahkan sampai bertahun-tahun pun, jejak karhutla di lahan konsesi tidak akan pernah hilang.

"Jejak fisik berupa karbon tidak akan hilang, jejak digital citra satelit juga tidak akan bisa hilang," katanya.

Baca Juga:  Pemprov Bentuk Tim Investigasi Jembatan Padamaran

>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.

Sumber : Jawa Pos
Editor Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan daftar nama-nama perusahaan yang saat ini sedang diusut karena dianggap bertanggung jawab atas bencana asap yang dipicu oleh kebakaran di lahan konsesi mereka.

Dalam daftar yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) kemarin (1/10), 63 perusahaan tengah berada dalam masa penyelidikan oleh PPNS Gakkum. Dari 65 perusahaan tersebut, 20 merupakan perusahaan dengan penanaman modal asing (PMA). Jumlah terbanyak dari Singapura, kemudian dari Malaysia dan Hongkong.

Di antara perusahaan yang kini lahannya disegel tersebut, terdapat perusahaan keluarga milik suami Menteri Energi, Sains, Teknologi, dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin yakni PT Sukses Karya Sawit (SKS). PT SKS memiliki lahan yang terbakar di Kalimantan Barat. SKS merupakan anak perusahaan dari IOI Cooporation Group.

Baca Juga:  Wujudkan Mimpi Buruh Sawit di Riau, Program 1.000 Rumah Mulai Dibangun

Dari 65 perusahaan tersebut, 8 perusahaan telah ditetapkan sebagai tersangka yakni PT SKM, PT ABP, PT AER, PT KS, PT IFP, PT IGP, PT AUS, serta PT NPC.

"Saya tegaskan, kami akan terus mengejar perusahaan-perusahaan yang terlibat pembakaran Karhutla. Sampai tuntas," kata Direktur Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani, kemarin (1/10).

Pria yang akrab disapa Roy ini menjelaskan, perusahaan tidak akan bisa lari dari dugaan pembakaran, Gakkum bekerja dengan dukungan dari data-data geoforensik dan citra satelit yang di-overlay dengan batas-batas konsesi lahan. Bahkan sampai bertahun-tahun pun, jejak karhutla di lahan konsesi tidak akan pernah hilang.

"Jejak fisik berupa karbon tidak akan hilang, jejak digital citra satelit juga tidak akan bisa hilang," katanya.

Baca Juga:  Tradisi Baju Baru Sambut Idulfitri

>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.

Sumber : Jawa Pos
Editor Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari