Gubernur Se-Sumatera Bahas Harga Sawit Anjlok

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Provinsi Riau tahun ini dipercaya menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi (Rakor) Gubenur Se-Sumatera. Rakor dilaksanakan di Hotel Premiere Pekanbaru, dan dibuka langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo, Kamis (30/6). Harga kelapa sawit yang terus anjlok menjadi bahasan utama.

Pada Rakor tersebut, hadir langsung tujuh gubenur, satu wakil gubernur dan dua daerah diwakili kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

- Advertisement -

Tujuh gubernur yang hadir langsung yakni Gubernur Riau Syamsuar, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Bengkulu Rohidin, Gubernur Jambi Al Haris dan Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin.

Kemudian Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya. Dari pemerintah pusat dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo dan Staf Ahli Bappenas Bidang Pemerataan Kewilayahan Okto Rialdi.

- Advertisement -

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan beberapa poin yang merupakan hasil pembahasan awal Rakor Gubenur Se-Sumatera. Di antaranya mengenai pembangunan infrastruktur, kesehatan dan juga perekonomian, utamanya harga kelapa sawit.

"Diharapkan Rakor ini bisa menjadi sarana mengembangkan pola komunikasi antar pemerintah daerah, khususnya di Sumatera," kata Gubernur Riau Syamsuar, Kamis (30/6).

Untuk persoalan harga sawit, disebutkan Gubri Syamsuar bahwa harga kelapa sawit saat ini terus turun setelah pencabutan kebijakan pelarangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya.

"Masalah sawit ini harus cepat ditanggapi. Kami sampaikan ke Pak Wamendagri dan akan ada proses yang dilalui untuk menyampaikan hal ini ke menteri terkait. Semoga permasalahan sawit segera teratasi," ujarnya.

Untuk bidang kesehatan, Gubri Syamsuar meminta dukungan pemerintah pusat dalam hal fasilitas kesehatan. Pasalnya, saat ini masyarakat Riau dan Kepulauan Riau masih banyak yang berobat ke Malaysia."Kami minta dukungan pemerintah pusat terhadap penyediaan fasilitas kesehatan agar masyarakat kita tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke luar negeri," harapnya.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Provinsi Riau tahun ini dipercaya menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi (Rakor) Gubenur Se-Sumatera. Rakor dilaksanakan di Hotel Premiere Pekanbaru, dan dibuka langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo, Kamis (30/6). Harga kelapa sawit yang terus anjlok menjadi bahasan utama.

Pada Rakor tersebut, hadir langsung tujuh gubenur, satu wakil gubernur dan dua daerah diwakili kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Tujuh gubernur yang hadir langsung yakni Gubernur Riau Syamsuar, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Bengkulu Rohidin, Gubernur Jambi Al Haris dan Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin.

Kemudian Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya. Dari pemerintah pusat dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo dan Staf Ahli Bappenas Bidang Pemerataan Kewilayahan Okto Rialdi.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan beberapa poin yang merupakan hasil pembahasan awal Rakor Gubenur Se-Sumatera. Di antaranya mengenai pembangunan infrastruktur, kesehatan dan juga perekonomian, utamanya harga kelapa sawit.

"Diharapkan Rakor ini bisa menjadi sarana mengembangkan pola komunikasi antar pemerintah daerah, khususnya di Sumatera," kata Gubernur Riau Syamsuar, Kamis (30/6).

Untuk persoalan harga sawit, disebutkan Gubri Syamsuar bahwa harga kelapa sawit saat ini terus turun setelah pencabutan kebijakan pelarangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya.

"Masalah sawit ini harus cepat ditanggapi. Kami sampaikan ke Pak Wamendagri dan akan ada proses yang dilalui untuk menyampaikan hal ini ke menteri terkait. Semoga permasalahan sawit segera teratasi," ujarnya.

Untuk bidang kesehatan, Gubri Syamsuar meminta dukungan pemerintah pusat dalam hal fasilitas kesehatan. Pasalnya, saat ini masyarakat Riau dan Kepulauan Riau masih banyak yang berobat ke Malaysia."Kami minta dukungan pemerintah pusat terhadap penyediaan fasilitas kesehatan agar masyarakat kita tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke luar negeri," harapnya.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya