Senin, 7 April 2025
spot_img

Gus Ami: Sudah saatnya Terapkan Pembanguan Rendah Karbon

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Islandar mengatakan pembangunan pemerintah meningkat signifikan. Namun pembangunan tersebut kurang memperhatikan efek negatif pada lingkungan. Sehingga kelangsungan sumber daya alam dan lingkungan perlahan mulai terkikis.

"Indonesia saat ini berada di jalur pembangunan yang sulit untuk dipertahankan. Eksploitasi sumber daya alam secara terus menerus, penerapan pembangunan yang tinggi karbon, penggunaan energi dan yang berbahan fosil dan tidak efisien, telah berdampak pada kualitas lingkungan," ujar Muhaimin dalam keterangan tertukisnya, Kamis (29/4/2021).

Selain itu, kata dia, model pembangunan yang eksploitatif dan ekstraktif telah menyebabkan terus bencana ekologis dan hidrometeorologi yang semakin sering terjadi.

Pendekatan pembangunan yang ditempuh selama ini dinilai tidak berkelanjutan dan berpotensi membatasi, baik pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pengentasan dan memberantas kemiskinan.

Baca Juga:  Jokowi Mulai Siapkan Menteri

"Upaya untuk mewujudkan visi Indonesia yang maju dan lestari membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pengusaha/swasta, politisi, penentu kebijakan, kepala daerah dan kelompok sipil," jelas Gus Ami sapaan akrab Muhaimin.

Saat ini, kata dia, perlu komitmen dan upaya masif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan serta menurunkan emisi karbon secara bersamaan, terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan 2,7 juta penduduk di Indonesia kehilangan pekerjaan sehingga meningkatkan tingkat pengangguran.

Untuk itu, ekonomi hijau dapat lebih berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pandemi telah membawa perubahan salah satunya tren green recovery. Di mana paket ekonomi yang dilakukan adalah menempuh langkah pemulihan hijau, yang memprioritaskan model pembangunan berkelanjutan.

"Kita menyadari model pembangunan yang estrakstif dan tinggi karbon telah menyebabkan terjadinya bencana ekeologis dan hidro meteorologi di mana-mana. Selain itu, pertumbuhan ekonomi kita malah menyebabkan krisis pembiayaan dan naiknya anggaran kesehatan dan bencana karena polusi, kebakaran hutan, dan penggunaan mode tranportasi yang tidak ramah lingkungan," jelasnya.

Baca Juga:  Berkarya dan PKS Sepakat Bekerja Sama

Untuk itu dia mengajak sudah saatnya Indonesia menggunakan pembangunan rendah karbon. "Kita percaya Ekonomi Hijau akan dapat mendorong 24 juta lapangan pekerjaan baru. Penggunaan Renewable Tekhnologi akan menciptakan peluang ribuan pekerjaan baru. Bahkan mengutip Hasil kajian Bapenas, pengembangan energi baru akan menciptakan 103 ribu pekerjaan setip tahunnya," terangnya.

"Inilah masa depan  kita, masa depan pembangunan Indonesia. Saatnya kita memberikan apresiasi dan dukungan yang besar terhadap upaya mendorong regulasi pembanguan yang ramah lingkungan," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Islandar mengatakan pembangunan pemerintah meningkat signifikan. Namun pembangunan tersebut kurang memperhatikan efek negatif pada lingkungan. Sehingga kelangsungan sumber daya alam dan lingkungan perlahan mulai terkikis.

"Indonesia saat ini berada di jalur pembangunan yang sulit untuk dipertahankan. Eksploitasi sumber daya alam secara terus menerus, penerapan pembangunan yang tinggi karbon, penggunaan energi dan yang berbahan fosil dan tidak efisien, telah berdampak pada kualitas lingkungan," ujar Muhaimin dalam keterangan tertukisnya, Kamis (29/4/2021).

Selain itu, kata dia, model pembangunan yang eksploitatif dan ekstraktif telah menyebabkan terus bencana ekologis dan hidrometeorologi yang semakin sering terjadi.

Pendekatan pembangunan yang ditempuh selama ini dinilai tidak berkelanjutan dan berpotensi membatasi, baik pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pengentasan dan memberantas kemiskinan.

Baca Juga:  Relawan Deklarasikan Ganjar untuk Pilpres 2024

"Upaya untuk mewujudkan visi Indonesia yang maju dan lestari membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pengusaha/swasta, politisi, penentu kebijakan, kepala daerah dan kelompok sipil," jelas Gus Ami sapaan akrab Muhaimin.

Saat ini, kata dia, perlu komitmen dan upaya masif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan serta menurunkan emisi karbon secara bersamaan, terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan 2,7 juta penduduk di Indonesia kehilangan pekerjaan sehingga meningkatkan tingkat pengangguran.

Untuk itu, ekonomi hijau dapat lebih berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pandemi telah membawa perubahan salah satunya tren green recovery. Di mana paket ekonomi yang dilakukan adalah menempuh langkah pemulihan hijau, yang memprioritaskan model pembangunan berkelanjutan.

"Kita menyadari model pembangunan yang estrakstif dan tinggi karbon telah menyebabkan terjadinya bencana ekeologis dan hidro meteorologi di mana-mana. Selain itu, pertumbuhan ekonomi kita malah menyebabkan krisis pembiayaan dan naiknya anggaran kesehatan dan bencana karena polusi, kebakaran hutan, dan penggunaan mode tranportasi yang tidak ramah lingkungan," jelasnya.

Baca Juga:  Jokowi Yakin Menteri yang Baru Dilantik Mumpuni

Untuk itu dia mengajak sudah saatnya Indonesia menggunakan pembangunan rendah karbon. "Kita percaya Ekonomi Hijau akan dapat mendorong 24 juta lapangan pekerjaan baru. Penggunaan Renewable Tekhnologi akan menciptakan peluang ribuan pekerjaan baru. Bahkan mengutip Hasil kajian Bapenas, pengembangan energi baru akan menciptakan 103 ribu pekerjaan setip tahunnya," terangnya.

"Inilah masa depan  kita, masa depan pembangunan Indonesia. Saatnya kita memberikan apresiasi dan dukungan yang besar terhadap upaya mendorong regulasi pembanguan yang ramah lingkungan," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Gus Ami: Sudah saatnya Terapkan Pembanguan Rendah Karbon

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Islandar mengatakan pembangunan pemerintah meningkat signifikan. Namun pembangunan tersebut kurang memperhatikan efek negatif pada lingkungan. Sehingga kelangsungan sumber daya alam dan lingkungan perlahan mulai terkikis.

"Indonesia saat ini berada di jalur pembangunan yang sulit untuk dipertahankan. Eksploitasi sumber daya alam secara terus menerus, penerapan pembangunan yang tinggi karbon, penggunaan energi dan yang berbahan fosil dan tidak efisien, telah berdampak pada kualitas lingkungan," ujar Muhaimin dalam keterangan tertukisnya, Kamis (29/4/2021).

Selain itu, kata dia, model pembangunan yang eksploitatif dan ekstraktif telah menyebabkan terus bencana ekologis dan hidrometeorologi yang semakin sering terjadi.

Pendekatan pembangunan yang ditempuh selama ini dinilai tidak berkelanjutan dan berpotensi membatasi, baik pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pengentasan dan memberantas kemiskinan.

Baca Juga:  Jokowi Yakin Menteri yang Baru Dilantik Mumpuni

"Upaya untuk mewujudkan visi Indonesia yang maju dan lestari membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pengusaha/swasta, politisi, penentu kebijakan, kepala daerah dan kelompok sipil," jelas Gus Ami sapaan akrab Muhaimin.

Saat ini, kata dia, perlu komitmen dan upaya masif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan serta menurunkan emisi karbon secara bersamaan, terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan 2,7 juta penduduk di Indonesia kehilangan pekerjaan sehingga meningkatkan tingkat pengangguran.

Untuk itu, ekonomi hijau dapat lebih berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pandemi telah membawa perubahan salah satunya tren green recovery. Di mana paket ekonomi yang dilakukan adalah menempuh langkah pemulihan hijau, yang memprioritaskan model pembangunan berkelanjutan.

"Kita menyadari model pembangunan yang estrakstif dan tinggi karbon telah menyebabkan terjadinya bencana ekeologis dan hidro meteorologi di mana-mana. Selain itu, pertumbuhan ekonomi kita malah menyebabkan krisis pembiayaan dan naiknya anggaran kesehatan dan bencana karena polusi, kebakaran hutan, dan penggunaan mode tranportasi yang tidak ramah lingkungan," jelasnya.

Baca Juga:  Gugatan Sengketa Pileg 2019 Ditolak MK

Untuk itu dia mengajak sudah saatnya Indonesia menggunakan pembangunan rendah karbon. "Kita percaya Ekonomi Hijau akan dapat mendorong 24 juta lapangan pekerjaan baru. Penggunaan Renewable Tekhnologi akan menciptakan peluang ribuan pekerjaan baru. Bahkan mengutip Hasil kajian Bapenas, pengembangan energi baru akan menciptakan 103 ribu pekerjaan setip tahunnya," terangnya.

"Inilah masa depan  kita, masa depan pembangunan Indonesia. Saatnya kita memberikan apresiasi dan dukungan yang besar terhadap upaya mendorong regulasi pembanguan yang ramah lingkungan," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Islandar mengatakan pembangunan pemerintah meningkat signifikan. Namun pembangunan tersebut kurang memperhatikan efek negatif pada lingkungan. Sehingga kelangsungan sumber daya alam dan lingkungan perlahan mulai terkikis.

"Indonesia saat ini berada di jalur pembangunan yang sulit untuk dipertahankan. Eksploitasi sumber daya alam secara terus menerus, penerapan pembangunan yang tinggi karbon, penggunaan energi dan yang berbahan fosil dan tidak efisien, telah berdampak pada kualitas lingkungan," ujar Muhaimin dalam keterangan tertukisnya, Kamis (29/4/2021).

Selain itu, kata dia, model pembangunan yang eksploitatif dan ekstraktif telah menyebabkan terus bencana ekologis dan hidrometeorologi yang semakin sering terjadi.

Pendekatan pembangunan yang ditempuh selama ini dinilai tidak berkelanjutan dan berpotensi membatasi, baik pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pengentasan dan memberantas kemiskinan.

Baca Juga:  Relawan Deklarasikan Ganjar untuk Pilpres 2024

"Upaya untuk mewujudkan visi Indonesia yang maju dan lestari membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pengusaha/swasta, politisi, penentu kebijakan, kepala daerah dan kelompok sipil," jelas Gus Ami sapaan akrab Muhaimin.

Saat ini, kata dia, perlu komitmen dan upaya masif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan serta menurunkan emisi karbon secara bersamaan, terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan 2,7 juta penduduk di Indonesia kehilangan pekerjaan sehingga meningkatkan tingkat pengangguran.

Untuk itu, ekonomi hijau dapat lebih berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pandemi telah membawa perubahan salah satunya tren green recovery. Di mana paket ekonomi yang dilakukan adalah menempuh langkah pemulihan hijau, yang memprioritaskan model pembangunan berkelanjutan.

"Kita menyadari model pembangunan yang estrakstif dan tinggi karbon telah menyebabkan terjadinya bencana ekeologis dan hidro meteorologi di mana-mana. Selain itu, pertumbuhan ekonomi kita malah menyebabkan krisis pembiayaan dan naiknya anggaran kesehatan dan bencana karena polusi, kebakaran hutan, dan penggunaan mode tranportasi yang tidak ramah lingkungan," jelasnya.

Baca Juga:  Prabowo Beri Hormat pada Pamong Seluruh Indonesia

Untuk itu dia mengajak sudah saatnya Indonesia menggunakan pembangunan rendah karbon. "Kita percaya Ekonomi Hijau akan dapat mendorong 24 juta lapangan pekerjaan baru. Penggunaan Renewable Tekhnologi akan menciptakan peluang ribuan pekerjaan baru. Bahkan mengutip Hasil kajian Bapenas, pengembangan energi baru akan menciptakan 103 ribu pekerjaan setip tahunnya," terangnya.

"Inilah masa depan  kita, masa depan pembangunan Indonesia. Saatnya kita memberikan apresiasi dan dukungan yang besar terhadap upaya mendorong regulasi pembanguan yang ramah lingkungan," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari