Selasa, 2 Juli 2024

Ratusan Staf Khusus Jokowi Bisa Gratis, Asal Jangan Utak-atik Mimbar Akademik

JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Presiden Joko Widodo tidak perlu mengangkat tujuh staf khusus (Stafsus) Presiden baru dengan gaji besar, lantaran kepala negara bisa punya ratusan stafsus dengan cuma-cuma.

Demikian disampaikan ahli hukum tata negara Refly Harun di sela-sela acara Konsolidasi Jejaring Komisi Yudisial, di Bumi Katulampa, Bogor Timur, Sabtu (23/11).

“Sebenarnya, Presiden mau butuh staf ahli, staf khusus berapa sih di republik ini? Kalau dia membutuhkan ratusan staf khusus, staf ahli pun dia bisa, dan dia enggak perlu bayar,” ujar Refly.

- Advertisement -

Caranya, kata Refly, Jokowi tinggal bilang saja ingin membutuhkan seorang profesional di bidang tertentu dengan cara yang baik dan santun sehingga mereka mau membantu atau jadi abdi dalam istana.

Baca Juga:  Diduga Politik Uang, Ada 146 Amplop Berisi Pecahan Rp50 Ribu di Inhu

“Asal satu hal, Presiden jangan mengutak-atik mimbar akademik dia (stafsus), untuk mengkritik pemerintah sekalipun. Karena kalau dia sudah ditundukkan, ’wah kamu sudah jadi stafsus saya, kamu enggak boleh kritik saya’, itu pasti orang enggak mau, jadi silahkan dia berkreasi,” jelasnya.

Refly juga tidak mempermasalahkan mengenai tujuh staf khusus dari kalangan milenial tersebut.

- Advertisement -

“Saya kira tidak masalah ada staf khusus seperti itu, tapi apakah perlu dilembagakan?” pungkasnya.

Editor: Deslina
Sumber: rmol.id

JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Presiden Joko Widodo tidak perlu mengangkat tujuh staf khusus (Stafsus) Presiden baru dengan gaji besar, lantaran kepala negara bisa punya ratusan stafsus dengan cuma-cuma.

Demikian disampaikan ahli hukum tata negara Refly Harun di sela-sela acara Konsolidasi Jejaring Komisi Yudisial, di Bumi Katulampa, Bogor Timur, Sabtu (23/11).

“Sebenarnya, Presiden mau butuh staf ahli, staf khusus berapa sih di republik ini? Kalau dia membutuhkan ratusan staf khusus, staf ahli pun dia bisa, dan dia enggak perlu bayar,” ujar Refly.

Caranya, kata Refly, Jokowi tinggal bilang saja ingin membutuhkan seorang profesional di bidang tertentu dengan cara yang baik dan santun sehingga mereka mau membantu atau jadi abdi dalam istana.

Baca Juga:  Terpilih Jadi Ketum Hanura, OSO Tak Ajak Wiranto Susun Pengurus

“Asal satu hal, Presiden jangan mengutak-atik mimbar akademik dia (stafsus), untuk mengkritik pemerintah sekalipun. Karena kalau dia sudah ditundukkan, ’wah kamu sudah jadi stafsus saya, kamu enggak boleh kritik saya’, itu pasti orang enggak mau, jadi silahkan dia berkreasi,” jelasnya.

Refly juga tidak mempermasalahkan mengenai tujuh staf khusus dari kalangan milenial tersebut.

“Saya kira tidak masalah ada staf khusus seperti itu, tapi apakah perlu dilembagakan?” pungkasnya.

Editor: Deslina
Sumber: rmol.id

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari