Kamis, 10 April 2025

Demokrat dan PKS Bahas Pandemi dan Demokrasi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima kedatangan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan rombongan kemarin (22/4). Dua pimpinan partai politik luar pemerintah itu berdiskusi tentang isu-isu kebangsaan saat ini.

Setelah buka puasa bersama dan Salat Magrib berjamaah, AHY dan Ahmad Syaikhu memberikan pernyataan tentang garis besar diskusi internal mereka. AHY menyatakan senang bisa menerima kedatangan PKS yang sebelumnya mereka kunjungi beberapa waktu lalu.  

AHY menjelaskan bahwa ada dua isu besar yang mereka bahas. Yakni, permasalahan pandemi dan menurunnya potret demokrasi Indonesia. Dia berharap melalui diskusi, parpol bisa bersinergi merumuskan solusi terbaik untuk membantu tugas pemerintah. "Kendati kedua partai ini tidak berada di dalam pemerintahan nasional, tapi kami memiliki kursi di parlemen dan banyak kepala daerah," ujar putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Baca Juga:  PKP: Jika Periode Presiden Diperpanjang, AHY, Puan, Airlangga dll Tak Bisa Nyapres

Sejumlah hasil survei dan penelitian internasional menunjukkan penurunan indeks demokrasi Indonesia. Hal itu menjadi tantangan terutama di tengah pandemi. AHY berharap segala keterbatasan akses dan permasalahan ekonomi saat ini tidak lantas membuat demokrasi melempem. "Mudah-udahan silaturahmi kebangsaan semacam ini bukan yang terakhir, tetapi bisa dilakukan dengan format-format yang lebih santai," ucapnya.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menggarisbawahi isu yang sama. Itu terkait dengan situasi internal Partai Demokrat yang sempat digoyang dualisme. "Demokrasi ke depan harus mengutamakan etika dan norma-norma hukum serta memperhatikan kepatutan dan kepantasan," jelas Syaikhu.

Dia mendesak agar berbagai penanganan hukum ditegakkan secara adil dan tidak tunduk pada kekuasaan. Penegakan hukum yang adil itu harus menjadi bukti bagi masyarakat. Termasuk tidak menimbulkan banyak gejolak di akar rumput. "Kita juga mengutuk keras berbagai tindakan radikalisme, terorisme, dan separatisme. Semoga ini menjadi perhatian berbagai elemen bangsa," lanjut Syaikhu.(deb/c6/bay/jpg)
 

Baca Juga:  OSO: Posisi Ketua Dewan Pembina Itu Sudah Tidak Ada

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima kedatangan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan rombongan kemarin (22/4). Dua pimpinan partai politik luar pemerintah itu berdiskusi tentang isu-isu kebangsaan saat ini.

Setelah buka puasa bersama dan Salat Magrib berjamaah, AHY dan Ahmad Syaikhu memberikan pernyataan tentang garis besar diskusi internal mereka. AHY menyatakan senang bisa menerima kedatangan PKS yang sebelumnya mereka kunjungi beberapa waktu lalu.  

AHY menjelaskan bahwa ada dua isu besar yang mereka bahas. Yakni, permasalahan pandemi dan menurunnya potret demokrasi Indonesia. Dia berharap melalui diskusi, parpol bisa bersinergi merumuskan solusi terbaik untuk membantu tugas pemerintah. "Kendati kedua partai ini tidak berada di dalam pemerintahan nasional, tapi kami memiliki kursi di parlemen dan banyak kepala daerah," ujar putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Baca Juga:  DPP PAN Tetapkan Abu Mansyur Matridi dan Habibi Hapri

Sejumlah hasil survei dan penelitian internasional menunjukkan penurunan indeks demokrasi Indonesia. Hal itu menjadi tantangan terutama di tengah pandemi. AHY berharap segala keterbatasan akses dan permasalahan ekonomi saat ini tidak lantas membuat demokrasi melempem. "Mudah-udahan silaturahmi kebangsaan semacam ini bukan yang terakhir, tetapi bisa dilakukan dengan format-format yang lebih santai," ucapnya.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menggarisbawahi isu yang sama. Itu terkait dengan situasi internal Partai Demokrat yang sempat digoyang dualisme. "Demokrasi ke depan harus mengutamakan etika dan norma-norma hukum serta memperhatikan kepatutan dan kepantasan," jelas Syaikhu.

Dia mendesak agar berbagai penanganan hukum ditegakkan secara adil dan tidak tunduk pada kekuasaan. Penegakan hukum yang adil itu harus menjadi bukti bagi masyarakat. Termasuk tidak menimbulkan banyak gejolak di akar rumput. "Kita juga mengutuk keras berbagai tindakan radikalisme, terorisme, dan separatisme. Semoga ini menjadi perhatian berbagai elemen bangsa," lanjut Syaikhu.(deb/c6/bay/jpg)
 

Baca Juga:  Alfedri-Husni Merza Pertama Daftar ke KPU Siak
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Demokrat dan PKS Bahas Pandemi dan Demokrasi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima kedatangan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan rombongan kemarin (22/4). Dua pimpinan partai politik luar pemerintah itu berdiskusi tentang isu-isu kebangsaan saat ini.

Setelah buka puasa bersama dan Salat Magrib berjamaah, AHY dan Ahmad Syaikhu memberikan pernyataan tentang garis besar diskusi internal mereka. AHY menyatakan senang bisa menerima kedatangan PKS yang sebelumnya mereka kunjungi beberapa waktu lalu.  

AHY menjelaskan bahwa ada dua isu besar yang mereka bahas. Yakni, permasalahan pandemi dan menurunnya potret demokrasi Indonesia. Dia berharap melalui diskusi, parpol bisa bersinergi merumuskan solusi terbaik untuk membantu tugas pemerintah. "Kendati kedua partai ini tidak berada di dalam pemerintahan nasional, tapi kami memiliki kursi di parlemen dan banyak kepala daerah," ujar putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Baca Juga:  Gus AMI Sampaikan Terima Kasih kepada Jokowi

Sejumlah hasil survei dan penelitian internasional menunjukkan penurunan indeks demokrasi Indonesia. Hal itu menjadi tantangan terutama di tengah pandemi. AHY berharap segala keterbatasan akses dan permasalahan ekonomi saat ini tidak lantas membuat demokrasi melempem. "Mudah-udahan silaturahmi kebangsaan semacam ini bukan yang terakhir, tetapi bisa dilakukan dengan format-format yang lebih santai," ucapnya.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menggarisbawahi isu yang sama. Itu terkait dengan situasi internal Partai Demokrat yang sempat digoyang dualisme. "Demokrasi ke depan harus mengutamakan etika dan norma-norma hukum serta memperhatikan kepatutan dan kepantasan," jelas Syaikhu.

Dia mendesak agar berbagai penanganan hukum ditegakkan secara adil dan tidak tunduk pada kekuasaan. Penegakan hukum yang adil itu harus menjadi bukti bagi masyarakat. Termasuk tidak menimbulkan banyak gejolak di akar rumput. "Kita juga mengutuk keras berbagai tindakan radikalisme, terorisme, dan separatisme. Semoga ini menjadi perhatian berbagai elemen bangsa," lanjut Syaikhu.(deb/c6/bay/jpg)
 

Baca Juga:  Kecuali Nomor Urut 4, Tiga Paslon Jago Kandang di Pilkada Pelalawan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima kedatangan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan rombongan kemarin (22/4). Dua pimpinan partai politik luar pemerintah itu berdiskusi tentang isu-isu kebangsaan saat ini.

Setelah buka puasa bersama dan Salat Magrib berjamaah, AHY dan Ahmad Syaikhu memberikan pernyataan tentang garis besar diskusi internal mereka. AHY menyatakan senang bisa menerima kedatangan PKS yang sebelumnya mereka kunjungi beberapa waktu lalu.  

AHY menjelaskan bahwa ada dua isu besar yang mereka bahas. Yakni, permasalahan pandemi dan menurunnya potret demokrasi Indonesia. Dia berharap melalui diskusi, parpol bisa bersinergi merumuskan solusi terbaik untuk membantu tugas pemerintah. "Kendati kedua partai ini tidak berada di dalam pemerintahan nasional, tapi kami memiliki kursi di parlemen dan banyak kepala daerah," ujar putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Baca Juga:  Alfedri-Husni Merza Pertama Daftar ke KPU Siak

Sejumlah hasil survei dan penelitian internasional menunjukkan penurunan indeks demokrasi Indonesia. Hal itu menjadi tantangan terutama di tengah pandemi. AHY berharap segala keterbatasan akses dan permasalahan ekonomi saat ini tidak lantas membuat demokrasi melempem. "Mudah-udahan silaturahmi kebangsaan semacam ini bukan yang terakhir, tetapi bisa dilakukan dengan format-format yang lebih santai," ucapnya.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menggarisbawahi isu yang sama. Itu terkait dengan situasi internal Partai Demokrat yang sempat digoyang dualisme. "Demokrasi ke depan harus mengutamakan etika dan norma-norma hukum serta memperhatikan kepatutan dan kepantasan," jelas Syaikhu.

Dia mendesak agar berbagai penanganan hukum ditegakkan secara adil dan tidak tunduk pada kekuasaan. Penegakan hukum yang adil itu harus menjadi bukti bagi masyarakat. Termasuk tidak menimbulkan banyak gejolak di akar rumput. "Kita juga mengutuk keras berbagai tindakan radikalisme, terorisme, dan separatisme. Semoga ini menjadi perhatian berbagai elemen bangsa," lanjut Syaikhu.(deb/c6/bay/jpg)
 

Baca Juga:  Menunggu Hasil Keputusan MK, 22 Juta Massa PA 212 tak Perlu Aksi
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari