Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Rencana Kenaikan Harga Pertalite Menambah Beban Masyarakat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade meminta pemerintah untuk menunda rencana kenaikan BBM jenis pertalite. Menurut Andre, momentum kenaikan harga pertalite saat ini tidak tepat dan hanya menambah beban masyarakat yang baru mau bangkit dari pandemi Covid-19.

“Jadi ditunda dulu sampai nanti dilihat masyarakat sudah siap. Jangan sekarang, momennya belum pas,” kata Andre, Selasa (19/4/2022).

Legislator Partai Gerindra ini menyebutkan, tiga hal yang menjadi alasan penundaan kenaikan harga pertalite. Yakni masyarakat baru pulih dari dampak pandemi Covid-19, masyarakat mau mudik Idulfitri dan harga bahan-bahan keperluan pokok lagi naik.

“Nah, kalau pemerintah menaikkan sekarang (harga pertalite), menjelang mudik, harga (bahan pokok) lagi naik, masyarakat tentu akan semakin susah. Pemerintah kasih napas dululah kepada rakyat,” ucap Andre.

Baca Juga:  Regulasi Pilkada Calon Perseorangan Berubah

Andre menyampaikan, terjadi disparitas harga pertalite dengan harga jual saat ini. Harga keekonomian pertalite berkisar Rp15.900 per liter, sementara harga jual saat ini Rp7.650 per liter. Dengan kondisi ini, Pertamina memang mengalami kerugian.

“Kan pertamax sudah naik, LPG 12 kilogram sudah naik, kerugian Pertamina mulai (diperbaiki), meskipun masih rugi, intinya lumayanlah, harga pertamax sudah naik, gas LPG 12 kilogram sudah naik,” tegas Andre.

Sebagaimana diketahui, harga pertalite direncanakan naik sekitar Rp2.000 sampai Rp3.000 per liter. Dengan kenaikan ini, maka harga pertalite saat ini Rp7.650 akan naik menjadi Rp9.500 per liter.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade meminta pemerintah untuk menunda rencana kenaikan BBM jenis pertalite. Menurut Andre, momentum kenaikan harga pertalite saat ini tidak tepat dan hanya menambah beban masyarakat yang baru mau bangkit dari pandemi Covid-19.

“Jadi ditunda dulu sampai nanti dilihat masyarakat sudah siap. Jangan sekarang, momennya belum pas,” kata Andre, Selasa (19/4/2022).

- Advertisement -

Legislator Partai Gerindra ini menyebutkan, tiga hal yang menjadi alasan penundaan kenaikan harga pertalite. Yakni masyarakat baru pulih dari dampak pandemi Covid-19, masyarakat mau mudik Idulfitri dan harga bahan-bahan keperluan pokok lagi naik.

“Nah, kalau pemerintah menaikkan sekarang (harga pertalite), menjelang mudik, harga (bahan pokok) lagi naik, masyarakat tentu akan semakin susah. Pemerintah kasih napas dululah kepada rakyat,” ucap Andre.

- Advertisement -
Baca Juga:  Regulasi Pilkada Calon Perseorangan Berubah

Andre menyampaikan, terjadi disparitas harga pertalite dengan harga jual saat ini. Harga keekonomian pertalite berkisar Rp15.900 per liter, sementara harga jual saat ini Rp7.650 per liter. Dengan kondisi ini, Pertamina memang mengalami kerugian.

“Kan pertamax sudah naik, LPG 12 kilogram sudah naik, kerugian Pertamina mulai (diperbaiki), meskipun masih rugi, intinya lumayanlah, harga pertamax sudah naik, gas LPG 12 kilogram sudah naik,” tegas Andre.

Sebagaimana diketahui, harga pertalite direncanakan naik sekitar Rp2.000 sampai Rp3.000 per liter. Dengan kenaikan ini, maka harga pertalite saat ini Rp7.650 akan naik menjadi Rp9.500 per liter.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari