Minggu, 22 Desember 2024

Soal Ajakan PKB untuk Berkoalisi, PAN Menunggu

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menjelang Pilpres 2024, hampir semua partai politik melakukan gerilya. Baik partai besar maupun keci, semua berupaya mengambil peran dalam helatan lima tahunan tersebut.

Salah satunya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai berbasis Islam ini mengajak Partai Amanat Nasional (PAN) dan juga Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membentuk suatu poros koalisi untuk Pilpres 2024 mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Muda PAN, Dimas Prakoso Akbar, mengatakan, pihaknya menyambut baik wacana kerja sama membangun poros baru yang diinisiasi PKB.

Menurut, Dimas, kolaborasi PAN dan PKB sebetulnya bukan barang baru karena sudah sering bersama, seperti saat pemerintahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pemerintahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada periode I. Itu lantaran dua partai itu pernah masuk ke kabinet pemerintahan.

“Kemudian PAN dan PKB juga pernah mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni di pilkada DKI tahun 2017,” ujar Dimas di Jakarta, Kamis (16/12/2021).

Karena itu, Dimas mengatakan PAN dan PKB memang memiliki historis kerja sama di berbagai konteks. Dimas berujar, mengenai menjauhi politik identitas, PAN tidak perlu diragukan. Hal itu karena partai berlogo matahari ini adalah partai nasionalis religius yang mengusung politik gagasan.

Baca Juga:  Beredar Kabar Plt Bupati Kuansing Akan Pindah Partai

“PAN didirikan oleh gabungan sejumlah tokoh intelektual dan cendekiawan dari berbagai latar belakang bukan hanya satu kelompok. Kemajuan dan kesejahteraan dapat dicapai melalui politik gagasan bukan politik identitas,” katanya.

Namun demikian, Dimas mengaku sampai saat  belum adanya pembahasan lebih resmi mengenai peluang koalisi antara dua partai tersebut. “PAN memastikan inisiasi PKB baru sekedar wacana karena sampai saat ini belum ada komunikasi serius terkait opsi pembentukan poros baru,” ungkapnya.

"Mungkin PKB lagi ‘galau’ melihat beberapa nama yang angkanya meroket atau stabil di top 7 rilis survei yang mana Cak Imin (Ketum PKB) menghilang dari bursa,” tambahnya.

Menurut Dimas, PAN saat ini masih fokus melakukan konsolidasi internal dan pengabdian eksternal untuk meningkatkan performa di Pemilu 2024.  
“Pekan lalu kami baru saja melantik kepengurusan DPW dan DPD di Jawa Timur. Soal wacana yang diinisiasi PKB kami wait and see saja, kalau mau ngopi ngopi tinggal telepon kami siap,” tuturnya.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya siap untuk membentuk dan memimpin poros koalisi sendiri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.  Karena itu, pria yang akrab disapa Gus Jazil ini mengajak Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk bergabung ke poros tersebut.

Baca Juga:  KPU Inhu Mulai Lakukan Coklit Pemilih

”Kalau terkait dengan poros, PKB mau memimpin poros sendiri. Enggak tahu dengan cara apa, tapi saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu, saya berkeinginan untuk PKB memimpin poros. Mestinya PPP juga ikut karena sama-sama hijau. Tinggal nambah satu lagi, berangkat itu sudah, misalnya PAN itu sudah cukup, berangkat kita. Bismillah,” ujar Gus Jazil kepada wartawan, Kamis (16/12).

Dikatakan Gus Jazil, jika PKB bisa membentuk dan memimpin poros koalisi sendiri, hal yang ditekankan adalah bagaimana mengedepankan kepentingan bersama, bukan justru melahirkan politik identitas.

”Tentu akrobat politik di 2023 akan tidak terhindarkan nantinya dari partai-partai yang ada, meskipun hari ini solid dalam satu barisan. Saya berharap nanti kalau apapun partainya kalau manuvernya itu melampaui atau bisa memecah belah, harus disemprit karena ini untuk kepentingan persatuan, kebersamaan pasca Covid-19,” katanya.

Menurutnya, keinginan PKB untuk bisa membentuk poros koalisi sendiri dan memimpinnya akan semakin mudah terealisasi jika ada revisi batasan presidential threshold 20 persen.

Sumber: JPG/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menjelang Pilpres 2024, hampir semua partai politik melakukan gerilya. Baik partai besar maupun keci, semua berupaya mengambil peran dalam helatan lima tahunan tersebut.

Salah satunya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai berbasis Islam ini mengajak Partai Amanat Nasional (PAN) dan juga Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membentuk suatu poros koalisi untuk Pilpres 2024 mendatang.

- Advertisement -

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Muda PAN, Dimas Prakoso Akbar, mengatakan, pihaknya menyambut baik wacana kerja sama membangun poros baru yang diinisiasi PKB.

Menurut, Dimas, kolaborasi PAN dan PKB sebetulnya bukan barang baru karena sudah sering bersama, seperti saat pemerintahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pemerintahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada periode I. Itu lantaran dua partai itu pernah masuk ke kabinet pemerintahan.

- Advertisement -

“Kemudian PAN dan PKB juga pernah mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni di pilkada DKI tahun 2017,” ujar Dimas di Jakarta, Kamis (16/12/2021).

Karena itu, Dimas mengatakan PAN dan PKB memang memiliki historis kerja sama di berbagai konteks. Dimas berujar, mengenai menjauhi politik identitas, PAN tidak perlu diragukan. Hal itu karena partai berlogo matahari ini adalah partai nasionalis religius yang mengusung politik gagasan.

Baca Juga:  PKB-Gerindra Berpeluang Usung Calon Baru di Kuansing

“PAN didirikan oleh gabungan sejumlah tokoh intelektual dan cendekiawan dari berbagai latar belakang bukan hanya satu kelompok. Kemajuan dan kesejahteraan dapat dicapai melalui politik gagasan bukan politik identitas,” katanya.

Namun demikian, Dimas mengaku sampai saat  belum adanya pembahasan lebih resmi mengenai peluang koalisi antara dua partai tersebut. “PAN memastikan inisiasi PKB baru sekedar wacana karena sampai saat ini belum ada komunikasi serius terkait opsi pembentukan poros baru,” ungkapnya.

"Mungkin PKB lagi ‘galau’ melihat beberapa nama yang angkanya meroket atau stabil di top 7 rilis survei yang mana Cak Imin (Ketum PKB) menghilang dari bursa,” tambahnya.

Menurut Dimas, PAN saat ini masih fokus melakukan konsolidasi internal dan pengabdian eksternal untuk meningkatkan performa di Pemilu 2024.  
“Pekan lalu kami baru saja melantik kepengurusan DPW dan DPD di Jawa Timur. Soal wacana yang diinisiasi PKB kami wait and see saja, kalau mau ngopi ngopi tinggal telepon kami siap,” tuturnya.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya siap untuk membentuk dan memimpin poros koalisi sendiri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.  Karena itu, pria yang akrab disapa Gus Jazil ini mengajak Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk bergabung ke poros tersebut.

Baca Juga:  Singgung Kecurangan, Paslon 02 Kaitkan Polisi dan Intelijen

”Kalau terkait dengan poros, PKB mau memimpin poros sendiri. Enggak tahu dengan cara apa, tapi saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu, saya berkeinginan untuk PKB memimpin poros. Mestinya PPP juga ikut karena sama-sama hijau. Tinggal nambah satu lagi, berangkat itu sudah, misalnya PAN itu sudah cukup, berangkat kita. Bismillah,” ujar Gus Jazil kepada wartawan, Kamis (16/12).

Dikatakan Gus Jazil, jika PKB bisa membentuk dan memimpin poros koalisi sendiri, hal yang ditekankan adalah bagaimana mengedepankan kepentingan bersama, bukan justru melahirkan politik identitas.

”Tentu akrobat politik di 2023 akan tidak terhindarkan nantinya dari partai-partai yang ada, meskipun hari ini solid dalam satu barisan. Saya berharap nanti kalau apapun partainya kalau manuvernya itu melampaui atau bisa memecah belah, harus disemprit karena ini untuk kepentingan persatuan, kebersamaan pasca Covid-19,” katanya.

Menurutnya, keinginan PKB untuk bisa membentuk poros koalisi sendiri dan memimpinnya akan semakin mudah terealisasi jika ada revisi batasan presidential threshold 20 persen.

Sumber: JPG/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari