JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengistilahkan Ketua Umum Gerindra sebagai makmum masbuk. Pasalnya, komandan parpol berlambang burung Garuda itu datang telat.
Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menjelaskan maksud ungkapan Cak Imin soal makmum masbuk adalah orang yang paling terlambat saat melakukan ibadah salat. Sehingga mendapat saf atau barisan terakhir.
Jazilul mengungkapkan, Gerindra yang paling terakhir ingin menjadi‎ menjadi bagian dari koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin. Sehingga, istilah yang paling tepat adalah makna makmum masbuk. Maka, kalau bicara soal jatahnya menteri justru paling terakhir. Sebab, Presiden Jokowi perlu memprioritaskan partai koalisi terlebih dahulu.
“Kalau diianalogikan dengan makmum masbuk yang seperti itu. Yang datang belakangan ya dapat jatah belakangan,†ujar Jazilul di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/10).
Namun bagi PKB, semua keputusan mengenai kabinet ada di tangan Presiden Jokowi‎. PKB tahu hak koalisi adalah pregoatif Presiden Jokowi.
“PKB tentu Presiden mempertimbangkan mana yang datang di awal, mana yang datang belakangan,†katanya.
Wakil Ketua MPR itu juga mengatakan, semangat PKB adalah kebersamaan. Dibutuhkan kebersamaan dalam mengelola negara ini.
“PKB itu 100 persen pro persatuan dan kebersaan,†pungkasnya.
‎Sebelumnya, PKB memberi lampu hijau, Partai Gerindra untuk merapatkan dalam koalisi di Pemerintahan Jokowi periode 2019-2024.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar seusai pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, mengatakan partainya juga tak khawatir akan kehilangan jatah kursi menteri kalau Gerindra jadi merapat.
“Tidak ada masalah (Gerindra masuk koalisi). (Soal kursi kabinet) ya kan istilah salat itu, kalau salat ada imam ada makmum. Jadi makmum yang datangnya di belakang kan namanya ‘makmum masbuk’, nah,†kata Cak Imin.
Menurut Cak Imin, Prabowo menginisiasi pertemuan dengan PKB untuk membahas sejumlah agenda kerja sama partai soal kebangsaan.
Editor : Deslina
Sumber: jawapos.com