JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Komedian Bedu kemungkinan gagal terpilih menjadi anggota DPR RI dalam pemilu legislatif 2024 setelah perolehan suaranya kalah dari caleg lain dari partai yang sama yaitu Gerindra untuk daerah pemilihan DKI Jakarta II.
Andai saja dia benar-benar gagal terpilih menjadi anggota DPR RI berdasarkan ketetapan KPU nanti, dia mengaku tidak kapok untuk terjun ke dunia politik lagi ke depannya. Karena dari kekalahan yang terjadi kali ini, Bedu banyak belajar dan mengaku akan memperbaiki strategi ke depannya. “Kalau kapok, nggak ya, ke depannya bisa perbaiki strateginya lagi. Saya rasa bakal ikut lagi di Pemilu selanjutnya,” ucap Bedu saat ditemui di bilangan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (13/3).
- Advertisement -
Pemilik nama lengkap Harabdu itu mengaku santai dan tidak stres meskipun gagal nyaleg. Secara materi, Bedu mengaku tidak terlalu banyak keluar uang dibandingkan yang lainnya. Dia hanya mengeluarkan uang untuk kampanye sekitar Rp100 juta digunakan untuk alat peraga kampanye. “Alat peraga pengaruhnya besar juga. Ke pelosok, ke gang-gang, kita menembusnya dengan banner. Itu membuat kita dikenal,” paparnya.
Bedu menganggap uang yang habis sekitar Rp100 juta untuk kampanye tidak hilang secara percuma tapi untuk alat peraga yang berguna.(jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Komedian Bedu kemungkinan gagal terpilih menjadi anggota DPR RI dalam pemilu legislatif 2024 setelah perolehan suaranya kalah dari caleg lain dari partai yang sama yaitu Gerindra untuk daerah pemilihan DKI Jakarta II.
Andai saja dia benar-benar gagal terpilih menjadi anggota DPR RI berdasarkan ketetapan KPU nanti, dia mengaku tidak kapok untuk terjun ke dunia politik lagi ke depannya. Karena dari kekalahan yang terjadi kali ini, Bedu banyak belajar dan mengaku akan memperbaiki strategi ke depannya. “Kalau kapok, nggak ya, ke depannya bisa perbaiki strateginya lagi. Saya rasa bakal ikut lagi di Pemilu selanjutnya,” ucap Bedu saat ditemui di bilangan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (13/3).
Pemilik nama lengkap Harabdu itu mengaku santai dan tidak stres meskipun gagal nyaleg. Secara materi, Bedu mengaku tidak terlalu banyak keluar uang dibandingkan yang lainnya. Dia hanya mengeluarkan uang untuk kampanye sekitar Rp100 juta digunakan untuk alat peraga kampanye. “Alat peraga pengaruhnya besar juga. Ke pelosok, ke gang-gang, kita menembusnya dengan banner. Itu membuat kita dikenal,” paparnya.
Bedu menganggap uang yang habis sekitar Rp100 juta untuk kampanye tidak hilang secara percuma tapi untuk alat peraga yang berguna.(jpg)
