Sabtu, 2 Agustus 2025

PAN Reformasi Diwacanakan, Zulkifli Sebut Risiko Demokrasi Itu Keras

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai desakan loyalis Amien Rais membentuk PAN Reformasi, merupakan risiko demokrasi. Menurut Zulkifli, risiko demokrasi memang keras.

"Begini ya, risiko demokrasi itu ya memang begitu keras, karena ada pilihan. PAN itu pilih demokrasi, makanya keras, (karena) ada persiangan," ungkap Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/3).

Ia mencontohkan peristiwa kisruh dalam Kongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara. Menurut dia, itu merupakan sebuah proses menuju demokrasi yang matang. "Mohon maaf, kadang bangku kena sasaran juga, tetapi itu demokrasi begitu sampai menuju demokrasi yang matang yang melahirkan civilized (beradab)," jelas wakil ketua MPR itu.

Baca Juga:  KPK Sita Dokumen PAW Fraksi PDIP di Ruang Kerja Wahyu Setiawan

Namun, ujar Zulkifli, ada pula pilihan di mana partai-partai memilih jalan lain, seperti mengikuti instruksi. "Ketua umum sepakat satu, ini satu. Itu namanya penunjukan, perintah," ungkap Zulkifli mencontohkan.

Baginya, hal itu tidak menjadi persoalan, karena yang penting PAN memilih jalan demokratis. "Kami memilih yang demokratis. Memang ini risikonya. Ada ramai, karena ada pertandingan," kata dia.

Zulkifli mengingat, pada Kongres PAN di Bali pada 2015, selisih suara antara dia dan Hatta Rajasa, hanya enam. Namun, akhirnya dia dan Hatta bisa bersatu lagi. Sementara yang terakhir antara dia dan Mulfachri Harahap 106 suara. Karena itu, dia yakin pada waktunya akan bersama lagi.

Baca Juga:  Di Rohul, Agung Nugroho Dorong Kelmi Amri Maju sebagai Bupati 2024

"Itulah demorkasi yang kami pilih, pertarungan. Percayalah walaupun ada ekses, (ini) soal waktu akan bersama-sama lagi," katanya. (boy/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai desakan loyalis Amien Rais membentuk PAN Reformasi, merupakan risiko demokrasi. Menurut Zulkifli, risiko demokrasi memang keras.

"Begini ya, risiko demokrasi itu ya memang begitu keras, karena ada pilihan. PAN itu pilih demokrasi, makanya keras, (karena) ada persiangan," ungkap Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/3).

Ia mencontohkan peristiwa kisruh dalam Kongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara. Menurut dia, itu merupakan sebuah proses menuju demokrasi yang matang. "Mohon maaf, kadang bangku kena sasaran juga, tetapi itu demokrasi begitu sampai menuju demokrasi yang matang yang melahirkan civilized (beradab)," jelas wakil ketua MPR itu.

Baca Juga:  Di Rohul, Agung Nugroho Dorong Kelmi Amri Maju sebagai Bupati 2024

Namun, ujar Zulkifli, ada pula pilihan di mana partai-partai memilih jalan lain, seperti mengikuti instruksi. "Ketua umum sepakat satu, ini satu. Itu namanya penunjukan, perintah," ungkap Zulkifli mencontohkan.

Baginya, hal itu tidak menjadi persoalan, karena yang penting PAN memilih jalan demokratis. "Kami memilih yang demokratis. Memang ini risikonya. Ada ramai, karena ada pertandingan," kata dia.

- Advertisement -

Zulkifli mengingat, pada Kongres PAN di Bali pada 2015, selisih suara antara dia dan Hatta Rajasa, hanya enam. Namun, akhirnya dia dan Hatta bisa bersatu lagi. Sementara yang terakhir antara dia dan Mulfachri Harahap 106 suara. Karena itu, dia yakin pada waktunya akan bersama lagi.

Baca Juga:  Diduga Politik Uang, Ada 146 Amplop Berisi Pecahan Rp50 Ribu di Inhu

"Itulah demorkasi yang kami pilih, pertarungan. Percayalah walaupun ada ekses, (ini) soal waktu akan bersama-sama lagi," katanya. (boy/jpnn)

- Advertisement -

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai desakan loyalis Amien Rais membentuk PAN Reformasi, merupakan risiko demokrasi. Menurut Zulkifli, risiko demokrasi memang keras.

"Begini ya, risiko demokrasi itu ya memang begitu keras, karena ada pilihan. PAN itu pilih demokrasi, makanya keras, (karena) ada persiangan," ungkap Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (11/3).

Ia mencontohkan peristiwa kisruh dalam Kongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara. Menurut dia, itu merupakan sebuah proses menuju demokrasi yang matang. "Mohon maaf, kadang bangku kena sasaran juga, tetapi itu demokrasi begitu sampai menuju demokrasi yang matang yang melahirkan civilized (beradab)," jelas wakil ketua MPR itu.

Baca Juga:  Di Rohul, Agung Nugroho Dorong Kelmi Amri Maju sebagai Bupati 2024

Namun, ujar Zulkifli, ada pula pilihan di mana partai-partai memilih jalan lain, seperti mengikuti instruksi. "Ketua umum sepakat satu, ini satu. Itu namanya penunjukan, perintah," ungkap Zulkifli mencontohkan.

Baginya, hal itu tidak menjadi persoalan, karena yang penting PAN memilih jalan demokratis. "Kami memilih yang demokratis. Memang ini risikonya. Ada ramai, karena ada pertandingan," kata dia.

Zulkifli mengingat, pada Kongres PAN di Bali pada 2015, selisih suara antara dia dan Hatta Rajasa, hanya enam. Namun, akhirnya dia dan Hatta bisa bersatu lagi. Sementara yang terakhir antara dia dan Mulfachri Harahap 106 suara. Karena itu, dia yakin pada waktunya akan bersama lagi.

Baca Juga:  Jadi Saksi PLTU Riau 1, Setnov Berewokan

"Itulah demorkasi yang kami pilih, pertarungan. Percayalah walaupun ada ekses, (ini) soal waktu akan bersama-sama lagi," katanya. (boy/jpnn)

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari