(RIAUPOS.CO) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena menggunakan jet pribadi dalam acara partai. Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha menduga pelaporan tersebut dikarenakan Suharso mencalonkan diri sebagai calon ketua umum PPP pada Desember 2020 mendatang.
“Kita ini sedang sibuk menghadapi Muktamar IX, dari tanggal 19 sampai 21 Desember. Problemnya itu adalah kita sudah terlalu lelah bertengkar. Jadi, sebaiknya semua pihak itu menahan diri. Kalau punya calon yang lain silakan bersaing secara fair,” ujar Tamliha kepada wartawan, Sabtu (7/11).
Anggota Komisi I DPR ini juga menegaskan bahwa Nizar Dahlan tidak memiliki jabatan di partai bernuansa hijau ini. Tamliha merasa tak tepat jika Nizar Dahlan mengaku-aku sebagai elite PPP.
“Saya tegaskan kalau dia (Nizar Dahlan) mengaku sebagai anggota majelis pakar, itu tidak benar,” katanya.
Tamliha juga merasa aneh dengan sikap Nizar yang memilih melaporkan Suharso ke KPK, lantaran Nizar mengaku berteman baik dengan Suharso. Tamliha tidak ingin PPP kembali bermasalah setelah kerumitan dualisme kepengurusan beberapa waktu lalu
“Kalau mau mengkritik, secara langsung saja. Katanya Nizar kan berteman sejak masih mahasiswa dengan Pak Suharso. Kalau tujuannya baik kenapa tidak japri saja langsung ke Pak Suharso, mengingatkan soal itu,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri PPN atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia dilaporkan ke lembaga antirasuah oleh Anggota Majelis Pakar PPP Nizar Dahlan.
Nizar Dahlan menyampaikan, laporan terhadap Suharso disampaikan ke KPK pada Kamis (5/11) kemarin. Dia mengaku melaporkan Plt Ketum PPP itu terkait dugaan penerimaan gratifikasi pemakaian pesawat jet.
Menanggapi laporan ini, Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha mengatakan pihaknya bakal ‘pasang badan’ untuk Suharso Monoarfa. “Tentu kami akan mengambil langkah-langkah. Jika memang dilaporkan secara hukum, maka kami juga akan menyiapkan langkah-langkah, penyelesaiannya juga secara hukum,” ujar Tamliha kepada wartawan, Sabtu (7/11).
Tamliha mengatakan, dirinya sangat tahu rekam jejak dari Nizar Dahlan, orang melaporkan Suharso Monoarfa. Maka dari itu, Tamliha berpesan pada Nizar untuk tidak membuat kegaduhan.
“Memangnya kita tidak tahu Nizar Dahlan itu dia juga bermasalah di KPK? Saya tahu tapi tidak perlu menyebutkan, cari sendiri saja jejak digitalnya,” katanya.
Anggota Komisi I DPR ini mengimbau kepada para kader PPP untuk tetap solid dan tidak terpengaruh pelaporan ketua umumnya tersebut. Sebab dalam waktu dekat ini PPP bakal melakukan hajatan besar dengan agenda mencari ketua umum baru.
“Kader jangan sampai tergiring oleh masalah ini. kita kan sudah terpecah selama 3 tahun. Nah ini ada orang ujug-ujug melaporkan ke KPK,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri PPN atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia dilaporkan ke lembaga antirasuah oleh Anggota Majelis Pakar PPP Nizar Dahlan.
Nizar Dahlan menyampaikan, laporan terhadap Suharso disampaikan ke KPK pada Kamis (5/11) kemarin. Dia mengaku melaporkan Plt Ketum PPP itu terkait dugaan penerimaan gratifikasi pemakaian pesawat jet.(jrr)
Laporan JPG, Jakarta