Selasa, 18 November 2025
spot_img

Pujian untuk Airlangga Bisa Bermakna Sebaliknya

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan memuji Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak serta-merta bisa diterjemahkan sebagai sinyal dukungan. Sebab, Pangi justru menganggap pujian Presiden Jokowi untuk pembantunya di Kabinet Indonesia Maju itu bisa bermakna sebaliknya.

“Bisa jadi itu merupakan ungkapan majas. Jadi tidak bisa kita simpulkan bahwa pujian Pak Jokowi tersebut adalah sinyal bagi Airlangga Hartato menjadi ketua umum Golkar lagi dalam munas besok,” ujar Pangi melalui layanan pesan, Kamis (7/11).

Sebelumnya Presiden Jokowi saat menghadiri perayaan HUT ke-55 Partai Golkar di JCC, Rabu (6/11) malam melontarkan pernyataan bernada menyanjung Airlangga selaku ketua umum parpol beralambang beringin hitam itu. Jokowi menyebut suara Golkar akan melejit karena memiliki ketua umum yang top.

Baca Juga:  Pengamat Politik: Pembajakan Kepemimpinan Partai Bisa Terjadi

Namun, Pangi berpendapat, bisa saja pujian dari Presiden Jokowi untuk Airlangga justru punya makna lain. Pendiri Voxpol Center Research and Consulting itu mengatakan, dalam politik ada pesan dan makna.

“Apa yang disampaikan bisa punya efek yang berbeda beda,” tegasnya.

Ipang -panggilan akrab Pangi- menambahkan, Jokowi kadang-kadang menggunakan bahasa Jawa dengan pola majas, bersayap-sayap dan banyak sindiran yang maknanya sulit ditangkap. Oleh karena itu Ipang mengatakan, pujian dari Jokowi justru bisa bermakna Presiden Ketujuh RI itu tak mau memberikan dukungan lagi.

“Dalam politik yang seperti itu, orang yang dipuji, yang dipangku, justru yang dimatikan secara politik oleh Pak Jokowi. Jadi semua kemungkinan, apalagi kalau kita bicara majas atau diksi yang bisa memunculkan banyak pesan dan makna tersembunyi di balik pujian itu,” ulasnya.(ara/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

Baca Juga:  DPD Minta Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan memuji Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak serta-merta bisa diterjemahkan sebagai sinyal dukungan. Sebab, Pangi justru menganggap pujian Presiden Jokowi untuk pembantunya di Kabinet Indonesia Maju itu bisa bermakna sebaliknya.

“Bisa jadi itu merupakan ungkapan majas. Jadi tidak bisa kita simpulkan bahwa pujian Pak Jokowi tersebut adalah sinyal bagi Airlangga Hartato menjadi ketua umum Golkar lagi dalam munas besok,” ujar Pangi melalui layanan pesan, Kamis (7/11).

Sebelumnya Presiden Jokowi saat menghadiri perayaan HUT ke-55 Partai Golkar di JCC, Rabu (6/11) malam melontarkan pernyataan bernada menyanjung Airlangga selaku ketua umum parpol beralambang beringin hitam itu. Jokowi menyebut suara Golkar akan melejit karena memiliki ketua umum yang top.

Baca Juga:  Tokoh-Tokoh Turun Gunung Kampanye Paslon 

Namun, Pangi berpendapat, bisa saja pujian dari Presiden Jokowi untuk Airlangga justru punya makna lain. Pendiri Voxpol Center Research and Consulting itu mengatakan, dalam politik ada pesan dan makna.

“Apa yang disampaikan bisa punya efek yang berbeda beda,” tegasnya.

- Advertisement -

Ipang -panggilan akrab Pangi- menambahkan, Jokowi kadang-kadang menggunakan bahasa Jawa dengan pola majas, bersayap-sayap dan banyak sindiran yang maknanya sulit ditangkap. Oleh karena itu Ipang mengatakan, pujian dari Jokowi justru bisa bermakna Presiden Ketujuh RI itu tak mau memberikan dukungan lagi.

“Dalam politik yang seperti itu, orang yang dipuji, yang dipangku, justru yang dimatikan secara politik oleh Pak Jokowi. Jadi semua kemungkinan, apalagi kalau kita bicara majas atau diksi yang bisa memunculkan banyak pesan dan makna tersembunyi di balik pujian itu,” ulasnya.(ara/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

Baca Juga:  Metaverse Menghadirkan Fakta Baru
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan memuji Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak serta-merta bisa diterjemahkan sebagai sinyal dukungan. Sebab, Pangi justru menganggap pujian Presiden Jokowi untuk pembantunya di Kabinet Indonesia Maju itu bisa bermakna sebaliknya.

“Bisa jadi itu merupakan ungkapan majas. Jadi tidak bisa kita simpulkan bahwa pujian Pak Jokowi tersebut adalah sinyal bagi Airlangga Hartato menjadi ketua umum Golkar lagi dalam munas besok,” ujar Pangi melalui layanan pesan, Kamis (7/11).

Sebelumnya Presiden Jokowi saat menghadiri perayaan HUT ke-55 Partai Golkar di JCC, Rabu (6/11) malam melontarkan pernyataan bernada menyanjung Airlangga selaku ketua umum parpol beralambang beringin hitam itu. Jokowi menyebut suara Golkar akan melejit karena memiliki ketua umum yang top.

Baca Juga:  MPR  Gelar Rapim Perdana, Bahas Pembagian Tugas Pimpinan MPR

Namun, Pangi berpendapat, bisa saja pujian dari Presiden Jokowi untuk Airlangga justru punya makna lain. Pendiri Voxpol Center Research and Consulting itu mengatakan, dalam politik ada pesan dan makna.

“Apa yang disampaikan bisa punya efek yang berbeda beda,” tegasnya.

Ipang -panggilan akrab Pangi- menambahkan, Jokowi kadang-kadang menggunakan bahasa Jawa dengan pola majas, bersayap-sayap dan banyak sindiran yang maknanya sulit ditangkap. Oleh karena itu Ipang mengatakan, pujian dari Jokowi justru bisa bermakna Presiden Ketujuh RI itu tak mau memberikan dukungan lagi.

“Dalam politik yang seperti itu, orang yang dipuji, yang dipangku, justru yang dimatikan secara politik oleh Pak Jokowi. Jadi semua kemungkinan, apalagi kalau kita bicara majas atau diksi yang bisa memunculkan banyak pesan dan makna tersembunyi di balik pujian itu,” ulasnya.(ara/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
 

Baca Juga:  DPR Usul Hukuman Mati untuk Koruptor

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari