Minggu, 7 Juli 2024

PKS Cabut Anjuran soal Kader Boleh Poligami

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Partai Kea­dilan Sejahtera (PKS) mencabut program Solidaritas Tiga Pihak, yang salah satu poinnya adalah menganjurkan kader berlogo bulan sabit kembar untuk bisa melakukan poligami dengan janda atau aromil.

Ketua Dewan Syariah Pusat PKS, Surahman Hidayat menjelaskan dalam rangka mewujudkan prinsip tata kelola partai yang baik dengan mengedepankan prinsip transparan, akuntabel, dan responsif terhadap berbagai masukan masyarakat, maka pihaknya mencabut Tazkirah nomor 12 terkait anjuran berpoligami bagi anggota PKS laki-laki.

- Advertisement -

"Setelah kami mendapat berbagai masukan dari pengurus, anggota dan masyarakat secara umum, kami memutuskan untuk mencabut anjuran poligami tersebut. Kami memohon maaf jika anjuran ini membuat gaduh publik dan melukai hati sebagian hati masyarakat Indonesia," ujar Surahman kepada wartawan, Kamis (30/9).

Baca Juga:  Komisi III DPR Bakal Kawal Kejagung Lelang Aset Koruptor Jiwasraya

Menurut anggota Komisi II DPR ini, bagi PKS, fokus saat ini adalah ingin meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, terutama bagi anak-anak yatim.

"Perhatian utama kami adalah membantu meringankan kesulitan ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi," katanya. Surahman menuturkan, PKS sangat terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak di masyarakat. Karena tidak mau ada polemik yang terjadi di publik.

- Advertisement -

Menurut anggota Komisi II DPR ini, bagi PKS, fokus saat ini adalah ingin meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, terutama bagi anak-anak yatim. "Perhatian utama kami adalah membantu meringankan kesulitan ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi," katanya.

Surahman menuturkan, PKS sangat terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak di masyarakat. Karena tidak mau ada polemik yang terjadi di publik. "PKS mengucapkan terima kasih atas masukan, kritik dan saran dari semua pihak dan ini merupakan bentuk perhatian yang besar dari publik terhadap jalannya organisasi partai ini," ungkapnya.

Baca Juga:  KTA Gerindra Masih Aktif, Sandiaga Uno Siap Bantu Prabowo

Sebelumnya, Ketua Dewan Syariah Pusat PKS Surahman Hidayat mengatakan program dari Solidaritas Tiga Pihak ini dicanangkan lantaran merujuk dari Rasullulah Muhammad SAW yang membolehkan umatnya untuk berpoligami. Oleh sebab itu, tidak mungkin bagi partai yang dikepalai oleh Ahmad Syaikhu tersebut menjalankan program baru yang bertentangan dengan ajaran Islam dan Rasulullah Muhammad SAW.

Surahman berujar, kepada kader PKS yang mampu dalam sisi finansial maka boleh saja melakukan poligami. Hal itu dimaksudkan untuk menolong janda, fakir miskin dan anak yatim.(jpg)
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Partai Kea­dilan Sejahtera (PKS) mencabut program Solidaritas Tiga Pihak, yang salah satu poinnya adalah menganjurkan kader berlogo bulan sabit kembar untuk bisa melakukan poligami dengan janda atau aromil.

Ketua Dewan Syariah Pusat PKS, Surahman Hidayat menjelaskan dalam rangka mewujudkan prinsip tata kelola partai yang baik dengan mengedepankan prinsip transparan, akuntabel, dan responsif terhadap berbagai masukan masyarakat, maka pihaknya mencabut Tazkirah nomor 12 terkait anjuran berpoligami bagi anggota PKS laki-laki.

"Setelah kami mendapat berbagai masukan dari pengurus, anggota dan masyarakat secara umum, kami memutuskan untuk mencabut anjuran poligami tersebut. Kami memohon maaf jika anjuran ini membuat gaduh publik dan melukai hati sebagian hati masyarakat Indonesia," ujar Surahman kepada wartawan, Kamis (30/9).

Baca Juga:  MRP Tolak Pemekaran Provinsi Papua, Mahfud MD Bilang Begini

Menurut anggota Komisi II DPR ini, bagi PKS, fokus saat ini adalah ingin meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, terutama bagi anak-anak yatim.

"Perhatian utama kami adalah membantu meringankan kesulitan ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi," katanya. Surahman menuturkan, PKS sangat terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak di masyarakat. Karena tidak mau ada polemik yang terjadi di publik.

Menurut anggota Komisi II DPR ini, bagi PKS, fokus saat ini adalah ingin meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, terutama bagi anak-anak yatim. "Perhatian utama kami adalah membantu meringankan kesulitan ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi," katanya.

Surahman menuturkan, PKS sangat terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak di masyarakat. Karena tidak mau ada polemik yang terjadi di publik. "PKS mengucapkan terima kasih atas masukan, kritik dan saran dari semua pihak dan ini merupakan bentuk perhatian yang besar dari publik terhadap jalannya organisasi partai ini," ungkapnya.

Baca Juga:  Komisi III DPR Bakal Kawal Kejagung Lelang Aset Koruptor Jiwasraya

Sebelumnya, Ketua Dewan Syariah Pusat PKS Surahman Hidayat mengatakan program dari Solidaritas Tiga Pihak ini dicanangkan lantaran merujuk dari Rasullulah Muhammad SAW yang membolehkan umatnya untuk berpoligami. Oleh sebab itu, tidak mungkin bagi partai yang dikepalai oleh Ahmad Syaikhu tersebut menjalankan program baru yang bertentangan dengan ajaran Islam dan Rasulullah Muhammad SAW.

Surahman berujar, kepada kader PKS yang mampu dalam sisi finansial maka boleh saja melakukan poligami. Hal itu dimaksudkan untuk menolong janda, fakir miskin dan anak yatim.(jpg)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari