Rabu, 9 April 2025

Tim Pengabdian dan Mahasiswa FMIPA Unri Sosialisasikan Pembuatan Mini Biopori

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim pengabdian Universitas Riau (Unri) bersama mahasiswa kuliah kerja nyata (Kukerta) sains program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unri mengadakan pelatihan produksi biokompos melalui teknik mini biopori di dalam wadah bekas ramah lingkungan untuk tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi di Kampung Sungai Berbari, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, baru-baru ini.

Pelatihan yang ditaja oleh tim pengabdian dosen Unri di antaranya Dr Andi Dahliaty MS, Halida Sophia MSi, Dr Nur Azlina MSi PhD, Siti Saidah Siregar MSi, Dr Susilawati MSi dan Prof Titania T Nugroho PhD juga melibatkan satu kelompok kukerta sains MBKM FMIPA Unri.

Kelompok kukerta sains MBKM FMIPA yang terlibat terdiri dari 10 mahasiswa dari berbagai jurusan yaitu Aulia Rahman Mizam (Biologi), Muhammad Rafif Rayhan (Kimia), Adela (Fisika), Icha Dwi Yanti (Ilmu Komputer), Indah Permata Sari (Biologi), Juli Antika Siregar (Matematika), Juli Tri Irpa (Ilmu Komputer), Mahrani Nur Maslyah (Fisika), Putri Nurlani (Biologi), dan Titin Hartini (Fisika).

Baca Juga:  Puluhan SMA Sains Tahfizh Islamic Center Siak Lulus

Salah seorang anggota tim pengabdian dosen Unri Dr Andi Dahliaty MS menjelaskan, kegiatan pelatihan diadakan di aula Kantor Desa Sungai Berbari pada (25/7) yang dihadiri kepala Dusun para anggota praktik pengalaman lapangan (PPL) dan para anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).

‘’Kami juga melakukan demonstrasi pembuatan teknik mini biopori di dalam wadah bekas,’’ ucapnya.

Lanjutnya lagi, untuk teknik mini biopori ini bisa memanfaatkan ember bekas cat dan pipa paralon 4 dengan panjang pipa sekitar 50-60 cm. Dimana pipa paralon yang sudah dipotong selanjutnya diberikan lobang/pori-pori dengan jarak antar pori sekitar 5-10 cm. Selanjutnya, pipa ini dimasukkan ke dalam ember bekas cat dan diisi dengan sampah organik untuk memicu pembentukan biokompos.

Baca Juga:  Kajian Dampak Restorasi dan Perlindungan Ekosistem Mangrove

Lobang/pori yang dibuat pada pipa paralon itu sendiri merupakan biopori yang akan memberikan tempat untuk mikroorganisme melakukan aktivitas di dalamnya. Lubang resapan biopori yang dibuat di dalam pot tanaman (ember bekas cat) ukurannya lebih kecil dari ukuran lubang resapan biopori yang ditanam di tanah sehingga disebut mini biopori.

Lubang mini biopori ini dapat menghasilkan biokompos dari hasil pengomposan dan dekomposisi dari flora-fauna dan bakteri dalam lubang sehingga dapat digunakan untuk pupuk tanaman.

‘’Kami berharap lubang-lubang biopori ini juga dapat membantu penyerapan air dan nutrisi ke dalam tanah untuk kemudian diteruskan ke akar tanaman,’’ tegasnya.(ali/c)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim pengabdian Universitas Riau (Unri) bersama mahasiswa kuliah kerja nyata (Kukerta) sains program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unri mengadakan pelatihan produksi biokompos melalui teknik mini biopori di dalam wadah bekas ramah lingkungan untuk tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi di Kampung Sungai Berbari, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, baru-baru ini.

Pelatihan yang ditaja oleh tim pengabdian dosen Unri di antaranya Dr Andi Dahliaty MS, Halida Sophia MSi, Dr Nur Azlina MSi PhD, Siti Saidah Siregar MSi, Dr Susilawati MSi dan Prof Titania T Nugroho PhD juga melibatkan satu kelompok kukerta sains MBKM FMIPA Unri.

Kelompok kukerta sains MBKM FMIPA yang terlibat terdiri dari 10 mahasiswa dari berbagai jurusan yaitu Aulia Rahman Mizam (Biologi), Muhammad Rafif Rayhan (Kimia), Adela (Fisika), Icha Dwi Yanti (Ilmu Komputer), Indah Permata Sari (Biologi), Juli Antika Siregar (Matematika), Juli Tri Irpa (Ilmu Komputer), Mahrani Nur Maslyah (Fisika), Putri Nurlani (Biologi), dan Titin Hartini (Fisika).

Baca Juga:  Kajian Dampak Restorasi dan Perlindungan Ekosistem Mangrove

Salah seorang anggota tim pengabdian dosen Unri Dr Andi Dahliaty MS menjelaskan, kegiatan pelatihan diadakan di aula Kantor Desa Sungai Berbari pada (25/7) yang dihadiri kepala Dusun para anggota praktik pengalaman lapangan (PPL) dan para anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).

‘’Kami juga melakukan demonstrasi pembuatan teknik mini biopori di dalam wadah bekas,’’ ucapnya.

Lanjutnya lagi, untuk teknik mini biopori ini bisa memanfaatkan ember bekas cat dan pipa paralon 4 dengan panjang pipa sekitar 50-60 cm. Dimana pipa paralon yang sudah dipotong selanjutnya diberikan lobang/pori-pori dengan jarak antar pori sekitar 5-10 cm. Selanjutnya, pipa ini dimasukkan ke dalam ember bekas cat dan diisi dengan sampah organik untuk memicu pembentukan biokompos.

Baca Juga:  Puluhan SMA Sains Tahfizh Islamic Center Siak Lulus

Lobang/pori yang dibuat pada pipa paralon itu sendiri merupakan biopori yang akan memberikan tempat untuk mikroorganisme melakukan aktivitas di dalamnya. Lubang resapan biopori yang dibuat di dalam pot tanaman (ember bekas cat) ukurannya lebih kecil dari ukuran lubang resapan biopori yang ditanam di tanah sehingga disebut mini biopori.

Lubang mini biopori ini dapat menghasilkan biokompos dari hasil pengomposan dan dekomposisi dari flora-fauna dan bakteri dalam lubang sehingga dapat digunakan untuk pupuk tanaman.

‘’Kami berharap lubang-lubang biopori ini juga dapat membantu penyerapan air dan nutrisi ke dalam tanah untuk kemudian diteruskan ke akar tanaman,’’ tegasnya.(ali/c)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Tim Pengabdian dan Mahasiswa FMIPA Unri Sosialisasikan Pembuatan Mini Biopori

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim pengabdian Universitas Riau (Unri) bersama mahasiswa kuliah kerja nyata (Kukerta) sains program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unri mengadakan pelatihan produksi biokompos melalui teknik mini biopori di dalam wadah bekas ramah lingkungan untuk tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi di Kampung Sungai Berbari, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, baru-baru ini.

Pelatihan yang ditaja oleh tim pengabdian dosen Unri di antaranya Dr Andi Dahliaty MS, Halida Sophia MSi, Dr Nur Azlina MSi PhD, Siti Saidah Siregar MSi, Dr Susilawati MSi dan Prof Titania T Nugroho PhD juga melibatkan satu kelompok kukerta sains MBKM FMIPA Unri.

Kelompok kukerta sains MBKM FMIPA yang terlibat terdiri dari 10 mahasiswa dari berbagai jurusan yaitu Aulia Rahman Mizam (Biologi), Muhammad Rafif Rayhan (Kimia), Adela (Fisika), Icha Dwi Yanti (Ilmu Komputer), Indah Permata Sari (Biologi), Juli Antika Siregar (Matematika), Juli Tri Irpa (Ilmu Komputer), Mahrani Nur Maslyah (Fisika), Putri Nurlani (Biologi), dan Titin Hartini (Fisika).

Baca Juga:  Sekolah Ramah PAUD di Pekanbaru Agar Anak Inklusi Tak Merasa Dibedakan

Salah seorang anggota tim pengabdian dosen Unri Dr Andi Dahliaty MS menjelaskan, kegiatan pelatihan diadakan di aula Kantor Desa Sungai Berbari pada (25/7) yang dihadiri kepala Dusun para anggota praktik pengalaman lapangan (PPL) dan para anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).

‘’Kami juga melakukan demonstrasi pembuatan teknik mini biopori di dalam wadah bekas,’’ ucapnya.

Lanjutnya lagi, untuk teknik mini biopori ini bisa memanfaatkan ember bekas cat dan pipa paralon 4 dengan panjang pipa sekitar 50-60 cm. Dimana pipa paralon yang sudah dipotong selanjutnya diberikan lobang/pori-pori dengan jarak antar pori sekitar 5-10 cm. Selanjutnya, pipa ini dimasukkan ke dalam ember bekas cat dan diisi dengan sampah organik untuk memicu pembentukan biokompos.

Baca Juga:  Puluhan SMA Sains Tahfizh Islamic Center Siak Lulus

Lobang/pori yang dibuat pada pipa paralon itu sendiri merupakan biopori yang akan memberikan tempat untuk mikroorganisme melakukan aktivitas di dalamnya. Lubang resapan biopori yang dibuat di dalam pot tanaman (ember bekas cat) ukurannya lebih kecil dari ukuran lubang resapan biopori yang ditanam di tanah sehingga disebut mini biopori.

Lubang mini biopori ini dapat menghasilkan biokompos dari hasil pengomposan dan dekomposisi dari flora-fauna dan bakteri dalam lubang sehingga dapat digunakan untuk pupuk tanaman.

‘’Kami berharap lubang-lubang biopori ini juga dapat membantu penyerapan air dan nutrisi ke dalam tanah untuk kemudian diteruskan ke akar tanaman,’’ tegasnya.(ali/c)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim pengabdian Universitas Riau (Unri) bersama mahasiswa kuliah kerja nyata (Kukerta) sains program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unri mengadakan pelatihan produksi biokompos melalui teknik mini biopori di dalam wadah bekas ramah lingkungan untuk tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi di Kampung Sungai Berbari, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, baru-baru ini.

Pelatihan yang ditaja oleh tim pengabdian dosen Unri di antaranya Dr Andi Dahliaty MS, Halida Sophia MSi, Dr Nur Azlina MSi PhD, Siti Saidah Siregar MSi, Dr Susilawati MSi dan Prof Titania T Nugroho PhD juga melibatkan satu kelompok kukerta sains MBKM FMIPA Unri.

Kelompok kukerta sains MBKM FMIPA yang terlibat terdiri dari 10 mahasiswa dari berbagai jurusan yaitu Aulia Rahman Mizam (Biologi), Muhammad Rafif Rayhan (Kimia), Adela (Fisika), Icha Dwi Yanti (Ilmu Komputer), Indah Permata Sari (Biologi), Juli Antika Siregar (Matematika), Juli Tri Irpa (Ilmu Komputer), Mahrani Nur Maslyah (Fisika), Putri Nurlani (Biologi), dan Titin Hartini (Fisika).

Baca Juga:  Puluhan SMA Sains Tahfizh Islamic Center Siak Lulus

Salah seorang anggota tim pengabdian dosen Unri Dr Andi Dahliaty MS menjelaskan, kegiatan pelatihan diadakan di aula Kantor Desa Sungai Berbari pada (25/7) yang dihadiri kepala Dusun para anggota praktik pengalaman lapangan (PPL) dan para anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).

‘’Kami juga melakukan demonstrasi pembuatan teknik mini biopori di dalam wadah bekas,’’ ucapnya.

Lanjutnya lagi, untuk teknik mini biopori ini bisa memanfaatkan ember bekas cat dan pipa paralon 4 dengan panjang pipa sekitar 50-60 cm. Dimana pipa paralon yang sudah dipotong selanjutnya diberikan lobang/pori-pori dengan jarak antar pori sekitar 5-10 cm. Selanjutnya, pipa ini dimasukkan ke dalam ember bekas cat dan diisi dengan sampah organik untuk memicu pembentukan biokompos.

Baca Juga:  Faperta Unri Gelar Diskusi Publik, Temu Ramah hingga Fun Games

Lobang/pori yang dibuat pada pipa paralon itu sendiri merupakan biopori yang akan memberikan tempat untuk mikroorganisme melakukan aktivitas di dalamnya. Lubang resapan biopori yang dibuat di dalam pot tanaman (ember bekas cat) ukurannya lebih kecil dari ukuran lubang resapan biopori yang ditanam di tanah sehingga disebut mini biopori.

Lubang mini biopori ini dapat menghasilkan biokompos dari hasil pengomposan dan dekomposisi dari flora-fauna dan bakteri dalam lubang sehingga dapat digunakan untuk pupuk tanaman.

‘’Kami berharap lubang-lubang biopori ini juga dapat membantu penyerapan air dan nutrisi ke dalam tanah untuk kemudian diteruskan ke akar tanaman,’’ tegasnya.(ali/c)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari