Minggu, 7 Juli 2024

Inkubator Bisnis Mengatasi Pengangguran

Problematika yang dihadapi pemerintah dan merupakan isu sentral yang tak henti-hentinya dikaji untuk dicarikan solusi adalah persoalan pengangguran, kemiskinan dan kebodohan. Saat ini puluhan juta orang Indonesia menganggur, dan dikhawatirkan akan terus meningkat. Dalam konteks itulah, pemerintah perlu mengambil langkah dan kebijakan strategis, sehingga mampu menekan dan mengerem laju pengangguran.

Konsep Inkubator Bisnis

- Advertisement -

Inkubator bisnis adalah suatu cara untuk mengembangkan usaha-usaha baru dan mengangkat pertumbuhan ekonomi setempat. Inkobator bisnis menyediakan sarana berikut: Fisik (workshop, peralatan kerja, pilot plant, studio, kebun percobaan, laboratorium dll), bantuan keuangan, bantuan manajemen dan teknik dengan biaya terjangkau bagi peserta tenant 2-3 tahun. Dari diskripsi tersebut maka Inkubator bisnis adalah fasilitas di mana sejumlah usaha bekerja di suatu tempat terjangkau sewanya, memakai bersama-sama jasa administrasi dan peralatannya, serta dapat memanfaatkan program-program bantuan professional, teknis dan program keuangan.  

Dalam wadah inkubator bisnis, para wirausaha pemula akan dibimbing sesuai persoalannya masing-masing. Jika persoalannya sulit mencari pasar, maka mereka akan dicarikan pasar, jika persoalannya terkait dengan bahan baku, mereka akan dicarikan solusi tentang bahan baku. Jika persoalannya terkait dengan packaging, maka ia akan diajarkan merancang packaging yang baik. Jika persoalan yang dihadapi di bidang permodalan, maka mereka akan dibantu di bidang permodalan. Para wirausaha yang masuk dalam program inkubator dibatasi waktu pembinaannya dan biasanya antara satu sampai dengan dua tahun. Selama dalam masa inkubasi mereka terus dimonitor perkembangan usahanya sampai mereka mampu mandiri, setelah mandiri maka para pengusaha pemula tersebut akan keluar dari program dan masuk wirausaha baru sebagai binaan inkobator bisnis yang baru, demikian seterusnya.

Baca Juga:  Merefres Kebersamaan Pasca Pemilu

Layanan yang diberikan oleh inkubator untuk mitra usahanya baik usaha kecil maupun usaha besar di antaranya layanan: penelitian, pendidikan dan pelatihan, permagangan,  pelatihan kewirausahaan, konsultasi dan advokasi, perencanaan dan kelayakan bisnis, pelayanan informasi, litbang produk/jasa berorientasi bisnis, pendirian dan pengembangan unit usaha serta kemitraan. Selain hal tersebut juga memberikan pelayanan dibidang konsultasi di bidang akutansi, perpajakan dan persiapan usaha yang berorientasi ekspor dan impor. Karakteristik pengelolalaan  inkubator bisnis: Pertama, bagian dari kawasan sains/teknologi yang membina tenant in wall (15-20 tenant/tahun)dan out wall (20-40 tenant/tahun). Kedua, operasionalisasi sesuai dengan konsep 7 S (space, share office, service, support, skill development, seed capital, dan synergi). Ketiga, sarana alih teknologi dan prposes komersialisasi hasil-hasil penelitian PT setempat untuk diaplikasikan ke perusahaan/industri di lingkungannya. Keempat, berorientasi nonprofit/ setengah profit dalam pengelolaannya. Kelima, memiliki indikator keberhasilan (tenant yang diluluskan, networking dan mandiri).

- Advertisement -
Baca Juga:  Raja Nakal di Era Digital

Sebagai kesimpulan, bahwa kemampuan dan jiwa entrepreneur dari pengelola inkubator sangat menentukan keberhasilan pengembangan bisnis generasi muda. Pengurus dan pengelola inkubator bisnis idealnya harus memiliki wawasan, memahami tehnik negosiasi dan memiliki jaringan yang luas, baik dengan pihak perbankan, pemerintah, supplier maupun dengan mitra kerja. Demikian juga dengan asosiasi bisnis yang terkait dengan unit usaha yang dikelolanya. Kita memiliki impian kalaulah pada era otonomi daerah ini, pemerintah memiliki komitmen mengembangkan generasi muda berwirausaha, maka akan lahir pemuda milenial yang tangguh yang akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meniadakan orang miskin, dan pengemis serta pengangguran.

Kata guru motivasi, jalur cepat akan mampu menciptakan kondisi, dan fakta kehidupan yang aman, nyaman dan bahagia. Ada petuah dan tunjuk ajar di bidang wirausaha,  kalau punya sawah bertanilah, kalau punya kebun, tanamilah dengan tanaman produktif. Kalau punya modal, berwirausahalah. Kalau punya ketrampilan, bukalah jasa. Kalau hanya punya tenaga, tawarkan ke kanan-kiri untuk jadi pekerja. Kalau punya keahlian khusus dalam olah raga tekunilah. Intinya, mulailah bekerja, saatnya keluar dari selimut kemalasan dan  keterkungkungan. Bersusah-payahlah, sebab kenikmatan hidup hanya ada dalam kerja keras. Salam sukses.***

Problematika yang dihadapi pemerintah dan merupakan isu sentral yang tak henti-hentinya dikaji untuk dicarikan solusi adalah persoalan pengangguran, kemiskinan dan kebodohan. Saat ini puluhan juta orang Indonesia menganggur, dan dikhawatirkan akan terus meningkat. Dalam konteks itulah, pemerintah perlu mengambil langkah dan kebijakan strategis, sehingga mampu menekan dan mengerem laju pengangguran.

Konsep Inkubator Bisnis

Inkubator bisnis adalah suatu cara untuk mengembangkan usaha-usaha baru dan mengangkat pertumbuhan ekonomi setempat. Inkobator bisnis menyediakan sarana berikut: Fisik (workshop, peralatan kerja, pilot plant, studio, kebun percobaan, laboratorium dll), bantuan keuangan, bantuan manajemen dan teknik dengan biaya terjangkau bagi peserta tenant 2-3 tahun. Dari diskripsi tersebut maka Inkubator bisnis adalah fasilitas di mana sejumlah usaha bekerja di suatu tempat terjangkau sewanya, memakai bersama-sama jasa administrasi dan peralatannya, serta dapat memanfaatkan program-program bantuan professional, teknis dan program keuangan.  

Dalam wadah inkubator bisnis, para wirausaha pemula akan dibimbing sesuai persoalannya masing-masing. Jika persoalannya sulit mencari pasar, maka mereka akan dicarikan pasar, jika persoalannya terkait dengan bahan baku, mereka akan dicarikan solusi tentang bahan baku. Jika persoalannya terkait dengan packaging, maka ia akan diajarkan merancang packaging yang baik. Jika persoalan yang dihadapi di bidang permodalan, maka mereka akan dibantu di bidang permodalan. Para wirausaha yang masuk dalam program inkubator dibatasi waktu pembinaannya dan biasanya antara satu sampai dengan dua tahun. Selama dalam masa inkubasi mereka terus dimonitor perkembangan usahanya sampai mereka mampu mandiri, setelah mandiri maka para pengusaha pemula tersebut akan keluar dari program dan masuk wirausaha baru sebagai binaan inkobator bisnis yang baru, demikian seterusnya.

Baca Juga:  Saksi Sejarah Pergerakan Wanita di Siak

Layanan yang diberikan oleh inkubator untuk mitra usahanya baik usaha kecil maupun usaha besar di antaranya layanan: penelitian, pendidikan dan pelatihan, permagangan,  pelatihan kewirausahaan, konsultasi dan advokasi, perencanaan dan kelayakan bisnis, pelayanan informasi, litbang produk/jasa berorientasi bisnis, pendirian dan pengembangan unit usaha serta kemitraan. Selain hal tersebut juga memberikan pelayanan dibidang konsultasi di bidang akutansi, perpajakan dan persiapan usaha yang berorientasi ekspor dan impor. Karakteristik pengelolalaan  inkubator bisnis: Pertama, bagian dari kawasan sains/teknologi yang membina tenant in wall (15-20 tenant/tahun)dan out wall (20-40 tenant/tahun). Kedua, operasionalisasi sesuai dengan konsep 7 S (space, share office, service, support, skill development, seed capital, dan synergi). Ketiga, sarana alih teknologi dan prposes komersialisasi hasil-hasil penelitian PT setempat untuk diaplikasikan ke perusahaan/industri di lingkungannya. Keempat, berorientasi nonprofit/ setengah profit dalam pengelolaannya. Kelima, memiliki indikator keberhasilan (tenant yang diluluskan, networking dan mandiri).

Baca Juga:  Merefres Kebersamaan Pasca Pemilu

Sebagai kesimpulan, bahwa kemampuan dan jiwa entrepreneur dari pengelola inkubator sangat menentukan keberhasilan pengembangan bisnis generasi muda. Pengurus dan pengelola inkubator bisnis idealnya harus memiliki wawasan, memahami tehnik negosiasi dan memiliki jaringan yang luas, baik dengan pihak perbankan, pemerintah, supplier maupun dengan mitra kerja. Demikian juga dengan asosiasi bisnis yang terkait dengan unit usaha yang dikelolanya. Kita memiliki impian kalaulah pada era otonomi daerah ini, pemerintah memiliki komitmen mengembangkan generasi muda berwirausaha, maka akan lahir pemuda milenial yang tangguh yang akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meniadakan orang miskin, dan pengemis serta pengangguran.

Kata guru motivasi, jalur cepat akan mampu menciptakan kondisi, dan fakta kehidupan yang aman, nyaman dan bahagia. Ada petuah dan tunjuk ajar di bidang wirausaha,  kalau punya sawah bertanilah, kalau punya kebun, tanamilah dengan tanaman produktif. Kalau punya modal, berwirausahalah. Kalau punya ketrampilan, bukalah jasa. Kalau hanya punya tenaga, tawarkan ke kanan-kiri untuk jadi pekerja. Kalau punya keahlian khusus dalam olah raga tekunilah. Intinya, mulailah bekerja, saatnya keluar dari selimut kemalasan dan  keterkungkungan. Bersusah-payahlah, sebab kenikmatan hidup hanya ada dalam kerja keras. Salam sukses.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari