Jumat, 22 November 2024
spot_img

Pendidikan Melahirkan SDM Berkualitas

Sempena Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021, perlu diketengahkan gagasan konsep terkini dunia pendidikan yang tak jauh berbeda dengan program pendidikan nasional. Di mana ada tiga komponen penting yakni kognitif (kecerdasan intelektual) afektif (sikap, akhlak ataupun moral) dan psikomotorik (keterampilan/skill).

Tanpa meninggalkan tiga unsur tersebut, namun harus ditentukan skala prioritas. Program yang berimplementasi pada akhlak dengan kata lain Pendidikan Berbasis Akhlak (PBA). Tujuan pendidikan adalah pembentukan pribadi luhur dan utuh. Dengan pendidikan berbasis akhlak maka akan berimplikasi pada pribadi seutuhnya yang tercermin pada prilaku, kerja dan karya sesuai dengan nilai luhur bangsa.

Dengan demikian, pendidikan tidak semata-mata hanya mengedepankan intelektualitas saja. Jika hanya menomor dua kan akhlak, maka pendidikan tidak akan melahirkan SDM berkualitas.

Sejatinya, adab memang lebih tinggi dari ilmu. Maka keniscayaan menempatkan akhlak di bawah kepintaran. Selama ini, pendidikan agama Islam sebagai salah satu aspek pembangunan karakter bangsa. Pendidikan Islam menitik beratkan pada pembentukan pribadi anak bukan semata-mata mengedepankan intelektual. 

Baca Juga:  Konter Naratif Media Sosial dan Bela Negara

Tapi tidak semua orang ingin berfokus pada pendidikan agama. Termasuk peserta didik, cendrung memilih pendidikan umum. Tidak dipungkiri, pendidikan umum juga tidak mengabaikan moral. Hanya saja pada porsi yang lebih kecil dibandingkan dengan pendidikan agama Islam.

Untuk itulah penting jika selama ini teguh mendirikan pendidikan agama Islam. Mulai dari MDA hingga kejenjang perguruan tinggi. Lantas, bagaimanakah cara penerapan pendidikan akhlak yang digagas? Pertanyaan ini dengan gamblang terjawab yakni akhlak harus terintegrasi dengan penilaian kompetensi. Ini poin pentingnya. Dengan begitu, akhlak jadi unsur terpenting dalam sebuah prestasi.

Syukur Alhamdulillah, dedikasi pemuda Rohil dalam dunia pendidikan dewasa ini mulai wujud. Hal ini terbukti dengan banyaknya sekolah berdiri. Sebagai orang yang ikut dalam merumuskan Rohil sejak awal dibentuk. Saya berharap, Pemda lebih memperhatikan pendidikan ke depan.

Baca Juga:  Perencanaan dan Penganggaran Responsif untuk Kesetaraan Gender

Pendidikan di daerah Rohil saat ini sudah mulai maju. Ini dilihat dari antusiasnya pemuda. Namun belum di perhatikan secara penuh. Hal ini terindikasi dari masih kurangnya perhatian Pemda terhadap kesejahteraan guru-guru. 

Padahal pendidikan adalah wadah yang melahirkan SDM. Rohil yang kaya dengan hasil alamnya, darat dan laut bisa diberdayakan oleh SDM yang dilahirkan dari lembaga pendidikan daerah. Makanya dalam hemat penulis sangat penting menjadikan SDM Rohil berkualtas secara skill.***

Sempena Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021, perlu diketengahkan gagasan konsep terkini dunia pendidikan yang tak jauh berbeda dengan program pendidikan nasional. Di mana ada tiga komponen penting yakni kognitif (kecerdasan intelektual) afektif (sikap, akhlak ataupun moral) dan psikomotorik (keterampilan/skill).

Tanpa meninggalkan tiga unsur tersebut, namun harus ditentukan skala prioritas. Program yang berimplementasi pada akhlak dengan kata lain Pendidikan Berbasis Akhlak (PBA). Tujuan pendidikan adalah pembentukan pribadi luhur dan utuh. Dengan pendidikan berbasis akhlak maka akan berimplikasi pada pribadi seutuhnya yang tercermin pada prilaku, kerja dan karya sesuai dengan nilai luhur bangsa.

- Advertisement -

Dengan demikian, pendidikan tidak semata-mata hanya mengedepankan intelektualitas saja. Jika hanya menomor dua kan akhlak, maka pendidikan tidak akan melahirkan SDM berkualitas.

Sejatinya, adab memang lebih tinggi dari ilmu. Maka keniscayaan menempatkan akhlak di bawah kepintaran. Selama ini, pendidikan agama Islam sebagai salah satu aspek pembangunan karakter bangsa. Pendidikan Islam menitik beratkan pada pembentukan pribadi anak bukan semata-mata mengedepankan intelektual. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Inovasi Berbasis Pengetahuan

Tapi tidak semua orang ingin berfokus pada pendidikan agama. Termasuk peserta didik, cendrung memilih pendidikan umum. Tidak dipungkiri, pendidikan umum juga tidak mengabaikan moral. Hanya saja pada porsi yang lebih kecil dibandingkan dengan pendidikan agama Islam.

Untuk itulah penting jika selama ini teguh mendirikan pendidikan agama Islam. Mulai dari MDA hingga kejenjang perguruan tinggi. Lantas, bagaimanakah cara penerapan pendidikan akhlak yang digagas? Pertanyaan ini dengan gamblang terjawab yakni akhlak harus terintegrasi dengan penilaian kompetensi. Ini poin pentingnya. Dengan begitu, akhlak jadi unsur terpenting dalam sebuah prestasi.

Syukur Alhamdulillah, dedikasi pemuda Rohil dalam dunia pendidikan dewasa ini mulai wujud. Hal ini terbukti dengan banyaknya sekolah berdiri. Sebagai orang yang ikut dalam merumuskan Rohil sejak awal dibentuk. Saya berharap, Pemda lebih memperhatikan pendidikan ke depan.

Baca Juga:  Covid-19 Dan Tantangan Kebangsaan Kita

Pendidikan di daerah Rohil saat ini sudah mulai maju. Ini dilihat dari antusiasnya pemuda. Namun belum di perhatikan secara penuh. Hal ini terindikasi dari masih kurangnya perhatian Pemda terhadap kesejahteraan guru-guru. 

Padahal pendidikan adalah wadah yang melahirkan SDM. Rohil yang kaya dengan hasil alamnya, darat dan laut bisa diberdayakan oleh SDM yang dilahirkan dari lembaga pendidikan daerah. Makanya dalam hemat penulis sangat penting menjadikan SDM Rohil berkualtas secara skill.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari