PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Acara nonton bareng semifinal Indonesia melawan Uzbekistan digelar di beberapa titik di Pekanbaru. Tiga di antaranya digelar di Rumah Dinas Wali Kota Pekanbaru Jalan A Yani, di Gedung Daerah Riau Jalan Diponegoro, dan di Mapolda Riau Jalan Pattimura.
Penonton terlihat kecewa dengan hasil kekalahan Indonesia. Apalagi, ada gol Indonesia yang dianulir wasit setelah melihat hasil VAR dan kapten Rizky Ridho diganjar kartu merah. Bahkan, ketika Indonesia ketinggalan 2 gol, warga yang ikut nobar ini membubarkan diri sebelum laga usai.
Padahal, di sebelum laga dimulai. Antusias masyarakat untuk menyaksikan laga semifinal ini cukup tinggi. Nobar di depan Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Pekanbaru juga penuh sesak, Senin (29/4) malam. Jalan Ahmad Yani banjir manusia yang didominasi para anak muda.
Sejak pukul 21.10 WIB, parkir sepeda motor sudah menyemut radius 200 meter dari lokasi layar yang tepat berada di panggung di antara Ruang Terbuka Hijau tunjuk ajar dan rumah dinas Wali Kota Pekanbaru Jalan Ahmad Yani Ujung.
Parkiran memenuhi sepanjang Jalan Ahmad Yani sejak depan Mapolresta Pekanbaru, Juanda, Pangkal Jalan Riau bahkan Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Riau I. Kendaraan sudah padat merayap beberapa puluh meter menjelang Mapolresta.
Padahal Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru juga memblokir jalan untuk parkir mulai Persimpangan Ahmad Yani-Sam Ratulangi-Jalan Riau I. Namun antusiasme warga tidak terbendung sejak pukul 19.00 WIB.
Suara sorakan para penonton bahkan sudah terdengar dari jarak hampir 200 meter. Suara itu diperkuat pula dengan suara gendang yang ikut menyemarakkan aksi nobar yang diprakarsai Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun.
Riuh suara selalu bergema begitu timnas mendekati kotak 18 meter gawang Uzbekistan. Bahkan saat serangan itu gagal, penonton tetap memberikan tepuk tangan. ‘’Mau lihat aja, kayaknya asyik,’’ kata Fitria, seorang mahasiswa yang datang bersama lima rekannya yang semuanya perempuan.
Satu-satunya yang disesalkan Fitria (24) dan kawan-kawan adalah datang lambat. Mereka mengaku datang kurang beberapa menit sebelum pukul 19.00 WIB. ‘’Awalnya kami paling belakang, sekarang sudah di tengah saja. Orang depan rupanya tidak ada yang duduk,’’ kata seorang teman Fitria dari tempat mereka menonton, sekitar 40 meter dari layar.
Sama halnya dengan Fitria, Rama (22) dan kawan-kawan juga hampir bernasib sama. Mereka tenggelam di tengah lautan ratusan manusia. Mereka berada pada bagian kawasan RTH Tunjuk Ajar. ‘’Tadi (kemarin, red) kami agak di depan, rupanya banyak yang lebih tinggi. Di sini baru enak,’’ kata Rama dan diamini tiga temannya yang datang masih dari kawasan Jalan Riau.
Suasana gegap gempita tiba-tiba memenuhi nobar ketika Ferrari mencetak gol pada menit ke-60. Namun hal itu berakhir dengan kekecewaan karena gol tersebut ternyata dianulir. Sorak kekecewaan terdengar enam menit kemudian di mana Indonesia malah kebobolan.
Sejumlah penonton makin terlihat kecewa setelah menit 84 Rizki Ridho dikartu merah. Hal itu disusul gol kedua Uzbekistan 2 menit setelahnya yang membuat beberapa penonton mulai meninggalkan lokasi nobar.
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun mengatakan nobar yang dilaksanakan adalah bentuk dukungan pemerintah daerah dan masyarakat Pekanbaru untuk tim nasional Indonesia. ‘’Kita berharap masyarakat bisa bersama-sama menonton dan mendukung timnas Indonesia yang berlaga di Piala AFC U-23,” ujar Muflihun sebelum kick-off.
Di Gedung Daerah, Pj Gubri SF Hariyanto juga melaksanakan kegiatan nonbar para pejabat di lingkungan Pemprov Riau dan juga masyarakat sekitar. Pj Gubri sudah hadir di Gedung Daerah sejak pukul 20.00 WIB.
Masyarakat sekitar juga tampak antusias karena disiapkan layar berukuran besar, makanan serta door prize menarik, salah satunya sepeda motor.
Gedung daerah sempat bergemuruh saat tim nasional berhasil mencetak gol, namun akhirnya dianulir. Usai menyaksikan pertandingan, Pj Gubri menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang hadir. Termasuk kepada perjuangan tim nasional Indonesia. “Meskipun sedih Indonesia kalah, namun para pemain sudah berjuang maksimal,” ujarnya. (sol/end)