Jumat, 20 September 2024

Puluhan Suporter di Final Liga Champions Dijebloskan ke Penjara

PARIS (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Prancis menangkap puluhan orang selama final Liga Champions 2022 antara Liverpool dan Real Madrid. Final ini tidak berjalan mulus. Bahkan, kekacauan membuat kick-off tertunda sampai lebih kurang 30 menit.

Pihak Liverpool mengatakan bahwa pemegang tiket asli tidak bisa mengakses pertandingan karena gangguan keamanan. Sementara itu, UEFA dan otoritas Prancis menuturkan bahwa terdapat masalah tiket palsu dalam laga ini.

Dikutip dari AFP, kekacauan di luar Stade de France, Saint-Denis, membuat polisi Prancis sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan para penggemar. Ini bukanlah sesuatu yang diinginkan wilayah yang berdekatan dengan Paris itu. Apalagi, ini sudah dua tahun menjelang Paris menjadi tuan rumah Olimpiade 2024.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan bahwa 68 orang telah ditahan. Sebanyak 39 di antaranya, dijebloskan ke tahanan. Artinya, mereka bisa menghadapi dakwaan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ini Kata Klopp setelah Liverpool Tersingkir

UEFA sendiri menyalahkan “tiket palsu yang tidak berfungsi di pintu putar”. Inilah yang menyebabkan penundaan final tersebut selama 35 menit.

Di sisi lain, pihak Liverpool sangat kecewa karena suporter mereka menjadi sasaran tembak terjadinya gangguan keamanan tersebut.

- Advertisement -

Menteri Darmanin sendiri menuding penggemar Liverpool sebagai biang kerok kekacauan. Dia mengatakan bahwa ribuan suporter Inggris baik dengan tiket ataupun tanpa tiket memaksa masuk. Mereka juga terkadang berperilaku kasar terhadap petugas.

Koran Prancis Le Monde berkomentar: “Pesta yang seharusnya mendahului final… diwarnai dan berubah menjadi kekacauan yang nyata.”

“Dari pesta hingga kegagalan,” demikian tajuk laporan harian olahraga terkemuka Prancis, L’Equipe.

Berbeda dengan pemandangan di luar stadion, pihak polisi Paris mencatat bahwa kondisi di dalam stadion berjalan dengan kondusif. Begitu juga dengan situasi di dua zona yang disediakan untuk suporter Real dan Liverpool.

Baca Juga:  Antusias Bela Indonesia, Jordi Amat Kirim Dokumen Keturunan ke PSSI

Berdasarkan laporan AFP, sebanyak 40.000 suporter Liverpool tanpa tiket memadati zona nonton mereka di timur Paris. Mereka bersuka ria menikmati suasana final Liga Champions. Kendati kecewa dengan kekalahan timnya, suporter Liverpool meninggalkan area itu tanpa masalah.

Pemadam kebakaran Paris mengklaim bahwa setelah pertandingan, suasana menjadi tenang. Meskipun, mereka mengaku merawat sejumlah suporter karena efek gas air mata dan konsumsi alkohol yang berlebih.

Dalam laga final ini, Real Madrid mengandaskan Liverpool dengan skor 1-0. Satu-satunya gol yang terjadi dalam pertandingan ini dicetak oleh Vinicius Jr pada menit ke-59. Bagi Real, ini adalah gelar Liga Champions ke-14 dalam sejarah klub. Terbanyak dari tim manapun di Eropa.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

PARIS (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Prancis menangkap puluhan orang selama final Liga Champions 2022 antara Liverpool dan Real Madrid. Final ini tidak berjalan mulus. Bahkan, kekacauan membuat kick-off tertunda sampai lebih kurang 30 menit.

Pihak Liverpool mengatakan bahwa pemegang tiket asli tidak bisa mengakses pertandingan karena gangguan keamanan. Sementara itu, UEFA dan otoritas Prancis menuturkan bahwa terdapat masalah tiket palsu dalam laga ini.

Dikutip dari AFP, kekacauan di luar Stade de France, Saint-Denis, membuat polisi Prancis sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan para penggemar. Ini bukanlah sesuatu yang diinginkan wilayah yang berdekatan dengan Paris itu. Apalagi, ini sudah dua tahun menjelang Paris menjadi tuan rumah Olimpiade 2024.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan bahwa 68 orang telah ditahan. Sebanyak 39 di antaranya, dijebloskan ke tahanan. Artinya, mereka bisa menghadapi dakwaan.

Baca Juga:  Kalahkan Tuan Rumah Union Berlin, Muenchen Jauhi Dortmund

UEFA sendiri menyalahkan “tiket palsu yang tidak berfungsi di pintu putar”. Inilah yang menyebabkan penundaan final tersebut selama 35 menit.

Di sisi lain, pihak Liverpool sangat kecewa karena suporter mereka menjadi sasaran tembak terjadinya gangguan keamanan tersebut.

Menteri Darmanin sendiri menuding penggemar Liverpool sebagai biang kerok kekacauan. Dia mengatakan bahwa ribuan suporter Inggris baik dengan tiket ataupun tanpa tiket memaksa masuk. Mereka juga terkadang berperilaku kasar terhadap petugas.

Koran Prancis Le Monde berkomentar: “Pesta yang seharusnya mendahului final… diwarnai dan berubah menjadi kekacauan yang nyata.”

“Dari pesta hingga kegagalan,” demikian tajuk laporan harian olahraga terkemuka Prancis, L’Equipe.

Berbeda dengan pemandangan di luar stadion, pihak polisi Paris mencatat bahwa kondisi di dalam stadion berjalan dengan kondusif. Begitu juga dengan situasi di dua zona yang disediakan untuk suporter Real dan Liverpool.

Baca Juga:  Ini Kata Klopp setelah Liverpool Tersingkir

Berdasarkan laporan AFP, sebanyak 40.000 suporter Liverpool tanpa tiket memadati zona nonton mereka di timur Paris. Mereka bersuka ria menikmati suasana final Liga Champions. Kendati kecewa dengan kekalahan timnya, suporter Liverpool meninggalkan area itu tanpa masalah.

Pemadam kebakaran Paris mengklaim bahwa setelah pertandingan, suasana menjadi tenang. Meskipun, mereka mengaku merawat sejumlah suporter karena efek gas air mata dan konsumsi alkohol yang berlebih.

Dalam laga final ini, Real Madrid mengandaskan Liverpool dengan skor 1-0. Satu-satunya gol yang terjadi dalam pertandingan ini dicetak oleh Vinicius Jr pada menit ke-59. Bagi Real, ini adalah gelar Liga Champions ke-14 dalam sejarah klub. Terbanyak dari tim manapun di Eropa.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari