Kamis, 19 September 2024

Canelo Tak Minat Lawan Golovkin

NEW YORK (RIAUPOS.CO) — Petarung Meksiko Saul "Canelo" Alvarez mendapatkan penghormatan besar di penghujung tahun 2019. Petinju 29 tahun itu terpilih sebagai petinju terbaik tahun ini oleh majalah tinju prestisius asal Amerika Serikat, The Ring Magazine.

Majalah yang kali pertama terbit pada 1922 di Los Angeles tersebut memilih Canelo sebagai Fighter of the Year karena penampilan luar biasanya sepanjang 2019.

Dia naik ring dua kali pada tahun ini. Hasilnya impresif. Canelo mengalahkan juara dunia kelas berat-ringan WBO Sergey Kovalev dan mengandaskan juara dunia kelas menengah IBF Daniel Jacobs.

Walau tampil solid, namun Canelo tetap saja tidak lepas dari kritik. Terutama saat pihaknya memutuskan bertarung melawan Kovalev. Sebab, petinju asal Rusia itu sudah berusia 36 tahun. Juga dianggap lawan terlemah dari semua petinju elite kelas berat-ringan.

- Advertisement -

Padahal, ada lawan tangguh lain yang bisa dihadapi. Yakni petinju Rusia, Artur Beterbiev. Petarung berusia 34 tahun itu adalah pemegang sabuk juara IBF/WBC kelas berat-ringan.

Baca Juga:  Spanyol Memble di Kandang Sendiri

Pelatih Canelo, Eddy Reynoso, sebelumnya mengatakan kepada media bahwa Kovalev adalah petinju terbaik dunia di kelas berat-ringan. Hal yang kemudian ramai-ramai dibantah fans tinju. Mereka menyebut bahwa Beterbiev jauh lebih berkualitas ketimbang Kovalev.

- Advertisement -

Kalau Canelo terpilih sebagai Fighter of the Year, maka The Ring Magazine menabalkan Reynoso sebagai pelatih terbaik tahun ini.

Reynoso tidak hanya dianggap mampu bekerja secara luar biasa bersama Canelo. Namun, dia juga berhasil meningkatkan kualitas petinju lain di bawah asuhannya. Misalnya saja calon bintang kelas ringan Ryan Garcia yang memiliki catatan impresif dengan 19 kemenangan dan 0 kalah (16 menang KO).

Selain itu, Reynoso juga mengorbitkan petinju dengan talenta besar berusia 24 tahun bernama Julio Cesar Martinez (15-1, 12 KO). Pada 20 Desember lalu, Martinez baru saja merebut sabuk juara dunia kelas terbang WBC dari tangan petinju Nicaragua, Cristofer Rosales di Phoenix, Arizona.

Bahkan, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Julio Cesar Martinez lebih layak mendapatkan gelar Fighter of the Year ketimbang Canelo.

Baca Juga:  Garang di Tepi Lapangan, Ramah di Luar

Performa Martinez dinilai sangat sensasional. Terutama saat dia meng-KO Rosales pada ronde ke-9. Pada 2020, Canelo santer digosipkan akan melakukan pertarungan ketiga melawan Gennady Golovkin. Keduanya sudah bertarung dua kali. Hasilnya, satu laga berakhir imbang dan satu duel yang terjadi pada 15 September 2018, sukses dimenangkan Canelo.

Raksasa jaringan streaming olahraga internasional DAZN memberikan kebebasan kepada Canelo untuk memilih calon lawannya tahun depan. Tahun lalu, Canelo mengikat kontrak 11 pertarungan bernilai raksasa menembus USD 365 juta (sekitar Rp 5,104 triliun) dengan DAZN. Dia baru menjalani tiga laga. Jadi, masih ada sisa delapan pertarungan.

Namun agaknya, Canelo tidak tertarik melawan petinju Kazakhstan tersebut. Apalagi, April 2020, Golovkin sudah berumur  38 tahun. "Sudah tidak ada tantangan," kata Canelo kepada Boxing 247. "Saya tidak lagi berminat bertarung dengannya (Golovkin)," tambahnya.(nda/jpg)

Laporan JPG, New York

NEW YORK (RIAUPOS.CO) — Petarung Meksiko Saul "Canelo" Alvarez mendapatkan penghormatan besar di penghujung tahun 2019. Petinju 29 tahun itu terpilih sebagai petinju terbaik tahun ini oleh majalah tinju prestisius asal Amerika Serikat, The Ring Magazine.

Majalah yang kali pertama terbit pada 1922 di Los Angeles tersebut memilih Canelo sebagai Fighter of the Year karena penampilan luar biasanya sepanjang 2019.

Dia naik ring dua kali pada tahun ini. Hasilnya impresif. Canelo mengalahkan juara dunia kelas berat-ringan WBO Sergey Kovalev dan mengandaskan juara dunia kelas menengah IBF Daniel Jacobs.

Walau tampil solid, namun Canelo tetap saja tidak lepas dari kritik. Terutama saat pihaknya memutuskan bertarung melawan Kovalev. Sebab, petinju asal Rusia itu sudah berusia 36 tahun. Juga dianggap lawan terlemah dari semua petinju elite kelas berat-ringan.

Padahal, ada lawan tangguh lain yang bisa dihadapi. Yakni petinju Rusia, Artur Beterbiev. Petarung berusia 34 tahun itu adalah pemegang sabuk juara IBF/WBC kelas berat-ringan.

Baca Juga:  Asprov PSSI Riau Lakukan Penyegaran PP

Pelatih Canelo, Eddy Reynoso, sebelumnya mengatakan kepada media bahwa Kovalev adalah petinju terbaik dunia di kelas berat-ringan. Hal yang kemudian ramai-ramai dibantah fans tinju. Mereka menyebut bahwa Beterbiev jauh lebih berkualitas ketimbang Kovalev.

Kalau Canelo terpilih sebagai Fighter of the Year, maka The Ring Magazine menabalkan Reynoso sebagai pelatih terbaik tahun ini.

Reynoso tidak hanya dianggap mampu bekerja secara luar biasa bersama Canelo. Namun, dia juga berhasil meningkatkan kualitas petinju lain di bawah asuhannya. Misalnya saja calon bintang kelas ringan Ryan Garcia yang memiliki catatan impresif dengan 19 kemenangan dan 0 kalah (16 menang KO).

Selain itu, Reynoso juga mengorbitkan petinju dengan talenta besar berusia 24 tahun bernama Julio Cesar Martinez (15-1, 12 KO). Pada 20 Desember lalu, Martinez baru saja merebut sabuk juara dunia kelas terbang WBC dari tangan petinju Nicaragua, Cristofer Rosales di Phoenix, Arizona.

Bahkan, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Julio Cesar Martinez lebih layak mendapatkan gelar Fighter of the Year ketimbang Canelo.

Baca Juga:  Perjudian Sukses Arteta

Performa Martinez dinilai sangat sensasional. Terutama saat dia meng-KO Rosales pada ronde ke-9. Pada 2020, Canelo santer digosipkan akan melakukan pertarungan ketiga melawan Gennady Golovkin. Keduanya sudah bertarung dua kali. Hasilnya, satu laga berakhir imbang dan satu duel yang terjadi pada 15 September 2018, sukses dimenangkan Canelo.

Raksasa jaringan streaming olahraga internasional DAZN memberikan kebebasan kepada Canelo untuk memilih calon lawannya tahun depan. Tahun lalu, Canelo mengikat kontrak 11 pertarungan bernilai raksasa menembus USD 365 juta (sekitar Rp 5,104 triliun) dengan DAZN. Dia baru menjalani tiga laga. Jadi, masih ada sisa delapan pertarungan.

Namun agaknya, Canelo tidak tertarik melawan petinju Kazakhstan tersebut. Apalagi, April 2020, Golovkin sudah berumur  38 tahun. "Sudah tidak ada tantangan," kata Canelo kepada Boxing 247. "Saya tidak lagi berminat bertarung dengannya (Golovkin)," tambahnya.(nda/jpg)

Laporan JPG, New York

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari