Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Wanita Kepercayaan Abramovic Ini yang Membuat Lampard Dipecat?

LONDON (RIAUPOS.CO) – Spekulasi di balik pemecatan Frank Lampard oleh Manajemen Chelsea terus bergulir. Terbaru, pria asal Inggris itu disebut-sebut tak memiliki hubungan yang baik lagi dengan Chief Executive Chelsea sekaligus tangan kanan Roman Abramovich, Marina Granovskaia.

Rumor pemecatan  Lampard sebetulnya sudah berhembus sejak akhir 2020. Pria berusia 42 tahun itu dinilai tak mampu membawa Chelsea bersaing di papan atas Liga Inggris. Hingga pekan 19, Si Biru masih tertahan di peringkat sembilan dengan nilai 29.

Performa memang menjadi tolok ukur utama mengapa Lampard dicopot dari jabatannya. Namun, eks penyerang tim nasional  Inggris, Michael Owen, menduga ada nuansa politik di balik pemutusan hubungan kerja tersebut.

“Saya yakin ada cukup banyak politik yang terjadi di belakang layar dalam beberapa waktu belakangan di Chelsea. Sulit menyebutnya sebagai kejutan karena seperti sudah menjadi bagian dari klub,” ucap Michael Owen, sebagaimana dimuat Mirror, Selasa (26/1/2021).

Baca Juga:  Tunggal Indonesia Juara Secara Dramatis

Hubungan yang retak dengan  Granovskaia dituding sebagai penyebab lainnya. Sudah menjadi rahasia umum, perempuan asal Rusia itu adalah orang kepercayaan dari Roman Abramovic.

Dilansir dari The Athletic, Lampard dan  Granovskaia sempat bersitegang gara-gara Kepa Arrizabalaga. Ia tidak senang dengan keputusan sang manajer yang mendepak kiper asal Spanyol itu ke bangku cadangan. Padahal, Kepa adalah salah satu pembelian termahal klub.

 Granovskaia adalah sosok penting di balik kebijakan transfer Chelsea. Sosoknya sudah bercokol di klub sejak 2014. Ia pernah menjadi asisten pribadi Abramovich sehingga kemudian diberi jabatan penting di klub asal London Barat tersebut.

Kepercayaan  Abramovich kepadanya  begitu besar. Ketika pria asal Rusia itu terganjal visa sehingga tak bisa masuk ke Inggris,  Granovskaia-lah yang menjadi penyambung lidah Lampard dengan sang pemilik.

Baca Juga:  Indonesia Raih Dua Gelar

Perseteruan antara kedua sosok penting itu tidak berhenti sampai soal posisi Kepa. Lampard disinyalir membuat Granovskaia berang karena terus mengeluh soal lambatnya transfer Declan Rice dari West Ham United.

Perempuan berdarah Kanada itu tak mau memuluskan transfer karena kurang sreg dengan penampilan Declan Rice plus bek incaran James Tarkowski. Jadilah, hubungan Lampard dan Granovskaia renggang.

Kondisi Chelsea yang memburuk dalam beberapa pertandingan di liga, menjadi puncak dari ketidakcocokan tersebut. Diduga, Abramovic mendapat bisikan dari Granovskaia bahwa inilah saat yang tepat untuk menghentikan kerja mantan pemain Aston Villa tersebut.

Sumber: Mirror/News/London Echo
Editor: Hary B Koriun

LONDON (RIAUPOS.CO) – Spekulasi di balik pemecatan Frank Lampard oleh Manajemen Chelsea terus bergulir. Terbaru, pria asal Inggris itu disebut-sebut tak memiliki hubungan yang baik lagi dengan Chief Executive Chelsea sekaligus tangan kanan Roman Abramovich, Marina Granovskaia.

Rumor pemecatan  Lampard sebetulnya sudah berhembus sejak akhir 2020. Pria berusia 42 tahun itu dinilai tak mampu membawa Chelsea bersaing di papan atas Liga Inggris. Hingga pekan 19, Si Biru masih tertahan di peringkat sembilan dengan nilai 29.

- Advertisement -

Performa memang menjadi tolok ukur utama mengapa Lampard dicopot dari jabatannya. Namun, eks penyerang tim nasional  Inggris, Michael Owen, menduga ada nuansa politik di balik pemutusan hubungan kerja tersebut.

“Saya yakin ada cukup banyak politik yang terjadi di belakang layar dalam beberapa waktu belakangan di Chelsea. Sulit menyebutnya sebagai kejutan karena seperti sudah menjadi bagian dari klub,” ucap Michael Owen, sebagaimana dimuat Mirror, Selasa (26/1/2021).

- Advertisement -
Baca Juga:  Indonesia Raih Dua Gelar

Hubungan yang retak dengan  Granovskaia dituding sebagai penyebab lainnya. Sudah menjadi rahasia umum, perempuan asal Rusia itu adalah orang kepercayaan dari Roman Abramovic.

Dilansir dari The Athletic, Lampard dan  Granovskaia sempat bersitegang gara-gara Kepa Arrizabalaga. Ia tidak senang dengan keputusan sang manajer yang mendepak kiper asal Spanyol itu ke bangku cadangan. Padahal, Kepa adalah salah satu pembelian termahal klub.

 Granovskaia adalah sosok penting di balik kebijakan transfer Chelsea. Sosoknya sudah bercokol di klub sejak 2014. Ia pernah menjadi asisten pribadi Abramovich sehingga kemudian diberi jabatan penting di klub asal London Barat tersebut.

Kepercayaan  Abramovich kepadanya  begitu besar. Ketika pria asal Rusia itu terganjal visa sehingga tak bisa masuk ke Inggris,  Granovskaia-lah yang menjadi penyambung lidah Lampard dengan sang pemilik.

Baca Juga:  Tendangan Brutal Khaos Williams Jadi KO Terbaik Bulan Ini

Perseteruan antara kedua sosok penting itu tidak berhenti sampai soal posisi Kepa. Lampard disinyalir membuat Granovskaia berang karena terus mengeluh soal lambatnya transfer Declan Rice dari West Ham United.

Perempuan berdarah Kanada itu tak mau memuluskan transfer karena kurang sreg dengan penampilan Declan Rice plus bek incaran James Tarkowski. Jadilah, hubungan Lampard dan Granovskaia renggang.

Kondisi Chelsea yang memburuk dalam beberapa pertandingan di liga, menjadi puncak dari ketidakcocokan tersebut. Diduga, Abramovic mendapat bisikan dari Granovskaia bahwa inilah saat yang tepat untuk menghentikan kerja mantan pemain Aston Villa tersebut.

Sumber: Mirror/News/London Echo
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari