Jumat, 22 November 2024
spot_img

Pemain Filipina: Kami Sedih, Tuan Rumah tapi Diperlakukan Seperti Ini

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Soal transportasi, akomodasi, dan infrastruktur menjadi masalah besar bagi Filipina sebagai penyelenggara SEA Games 2019. Mismanajemen dan tidak rapinya koordinasi, membuat beberapa negera peserta menjadi korban.

Tim sepak bola Timor Leste, Thailand, Myanmar, dan Kamboja sempat menjadi bulan-bulanan karena panitia penyelenggara tidak siap. Para pemain Timor Leste keleleran di bandara Ninoy Aquino International Airport selama tiga jam karena bus jemputan terlambat datang. Setelah datang, masalah tidak berhenti. Sebab, sopir panitia mengantarkan pemain Timor Leste ke hotel yang salah.

Tim Thailand juga sempat terlunta-lunta di bandara. Mereka terlambat ke hotel. Dampaknya Tim Negeri Gajah Putih harus membatalkan latihan di Rizal Memorial Stadium, Manila.

Sementara itu, tim Kamboja lebih mengenaskan lagi. Mereka tidak bisa masuk hotel dan terpaksa tiduran di karpet.

Keluhan tim Myanmar lain lagi. Para pemain mendapatkan alat transportasi yang tidak layak. Bus yang disediakan panitia sangat sempit. Sampai-sampai pemain tim nasional Myanmar berdesakan di dalam kendaraan.

- Advertisement -
- Advertisement -
Baca Juga:  Marquez: Musim 2019 Sempurna untuk Keluarga Saya

Terbaru, tim nasional sepak bola Indonesia juga menjadi korban dari tidak profesionalnya panitia penyelenggara. Evan Dimas dkk rela jalan kaki. Yakni dari tempat mereka menginap, Jen Hotel, menuju Rizal Memorial Stadium untuk melakukan latihan resmi H-1 sebelum laga perdana Grup B melawan Thailand.

Yang konyol, tidak hanya negara lain yang terkena dalam ketidak siapan penyelenggara alias Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee (PHISGOC). Tim sepak bola perempuan Filipina juga menjadi korban.

Salah seorang pemain tim putri Filipina Hali Long mengungkapkan bahwa dia dan timnya dipaksa menunggu di sebuah ruangan serba guna. Sebab kamar di hotel mereka masih belum siap.

"Datang ke Hotel SEAG pada pukul 11.30. Kamar belum siap, jadi kami makan siang di saat mereka memperbaiki kamar kami. Sebab, bukan dua orang untuk satu kamar, kami dipaksa menempati satu kamar untuk empat sampai lima orang," tulis Long di akun Facebooknya (24/11).

Baca Juga:  Okuhara Juara, Jepang Borong Empat Gelar

"Sekarang sudah pukul 14.15 dan kamar masih belum siap. Mereka memindahkan kami ke ke sebuah ruang serba guna. Tujuannya agar kami tidak memenuhi lobi karena tim-tim lain juga berdatangan. Sedih sekali, kami adalah tuan rumah namun beginilah kami diperlakukan. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan negera lain," tulis Long.

Tim sepak bola putri Filipina tergabung di Grup A bersama Myanmar dan Malaysia. Mereka akan menjalani pertandingan perdana hari ini melawan Myanmar pada pukul 16.00 WIB.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Soal transportasi, akomodasi, dan infrastruktur menjadi masalah besar bagi Filipina sebagai penyelenggara SEA Games 2019. Mismanajemen dan tidak rapinya koordinasi, membuat beberapa negera peserta menjadi korban.

Tim sepak bola Timor Leste, Thailand, Myanmar, dan Kamboja sempat menjadi bulan-bulanan karena panitia penyelenggara tidak siap. Para pemain Timor Leste keleleran di bandara Ninoy Aquino International Airport selama tiga jam karena bus jemputan terlambat datang. Setelah datang, masalah tidak berhenti. Sebab, sopir panitia mengantarkan pemain Timor Leste ke hotel yang salah.

- Advertisement -

Tim Thailand juga sempat terlunta-lunta di bandara. Mereka terlambat ke hotel. Dampaknya Tim Negeri Gajah Putih harus membatalkan latihan di Rizal Memorial Stadium, Manila.

Sementara itu, tim Kamboja lebih mengenaskan lagi. Mereka tidak bisa masuk hotel dan terpaksa tiduran di karpet.

- Advertisement -

Keluhan tim Myanmar lain lagi. Para pemain mendapatkan alat transportasi yang tidak layak. Bus yang disediakan panitia sangat sempit. Sampai-sampai pemain tim nasional Myanmar berdesakan di dalam kendaraan.

Baca Juga:  Madrid Dituding Ditolong Wasit saat Imbang dengan Chelsea

Terbaru, tim nasional sepak bola Indonesia juga menjadi korban dari tidak profesionalnya panitia penyelenggara. Evan Dimas dkk rela jalan kaki. Yakni dari tempat mereka menginap, Jen Hotel, menuju Rizal Memorial Stadium untuk melakukan latihan resmi H-1 sebelum laga perdana Grup B melawan Thailand.

Yang konyol, tidak hanya negara lain yang terkena dalam ketidak siapan penyelenggara alias Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee (PHISGOC). Tim sepak bola perempuan Filipina juga menjadi korban.

Salah seorang pemain tim putri Filipina Hali Long mengungkapkan bahwa dia dan timnya dipaksa menunggu di sebuah ruangan serba guna. Sebab kamar di hotel mereka masih belum siap.

"Datang ke Hotel SEAG pada pukul 11.30. Kamar belum siap, jadi kami makan siang di saat mereka memperbaiki kamar kami. Sebab, bukan dua orang untuk satu kamar, kami dipaksa menempati satu kamar untuk empat sampai lima orang," tulis Long di akun Facebooknya (24/11).

Baca Juga:  Coutinho Dua Gol, Brazil Permak Bolivia

"Sekarang sudah pukul 14.15 dan kamar masih belum siap. Mereka memindahkan kami ke ke sebuah ruang serba guna. Tujuannya agar kami tidak memenuhi lobi karena tim-tim lain juga berdatangan. Sedih sekali, kami adalah tuan rumah namun beginilah kami diperlakukan. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan negera lain," tulis Long.

Tim sepak bola putri Filipina tergabung di Grup A bersama Myanmar dan Malaysia. Mereka akan menjalani pertandingan perdana hari ini melawan Myanmar pada pukul 16.00 WIB.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari