Jumat, 22 November 2024

Dekat dengan Putin, Abramovich Bisa Diusir dari Chelsea

- Advertisement -

LONDON (RIAUPOS.CO) – Konflik Rusia-Ukraina membawa dampak buruk ke segala aspek, termasuk sepak bola. Teranyar, muncul wacana untuk mendepak Roman Abramovich dari Chelsea.

Kamis (24/2/2022) lalu, Rusia resmi meluncurkan serangan ke Ukraina. Vladimir Putin memerintahkan perebutan kekuasaan, diduga agar Ukraina tunduk di bawah pemerintahan Rusia.

- Advertisement -

Konflik masih berlangsung sampai saat ini. Aksi Rusia juga menimbulkan respons dari dunia internasional. Beberapa negara ytang berhubungan dengan Rusia menjatuhkan sanksi keras.

Sebagai contoh, final Liga Champions musim ini seharusnya dimainkan di Gazprom Arena (Krestovsky Stadium), markas Zenit St. Petersburg di Rusia. Namun, akibat insiden ini, venue final dipindahkan ke Paris.

Sanksi pun masih mungkin berlanjut ke beberapa aspek, termasuk kepemilikian klub sepetrti Roman Abramovich di Chelsea.

- Advertisement -
Baca Juga:  KONI Gelar Kejuaraan Panjat Tebing Tepi Sungai Pertama di Indonesia

Singkatnya, negara-negara yang menentang perang akan menjatuhkan sanksi besar-besaran agar Rusia merugi. Biasanya sanksi terkait dengan keuangan atau sumber daya lain.

Kasus ini bisa melebar sampai ke orang-orang penting Rusia yang bekerja di negara lain, seperti Roman Abramovich, pemilik Chelsea.

Saat ini, Abramovich bahkan tidak bisa tinggal di Inggris karena larangan pemerintah. Dia pernah terlibat masalah politik di luar lapangan.

Tahun 2018, Abramovich mendapatkan paspor Israel yang mengizinkannya memasuki wilayah Britain selama enam bulan. Namun, kemungkinan besar dia tidak bisa mendapatkan visa permanen di UK.

Terkini, Christ Bryant sebagai anggota parlemen UK menyuarakan pendapatnya. Menurutnya, Abramovich sebaiknya dipaksa melepas Chelsea sebagai salah satu contoh sanksi untuk Rusia.

Baca Juga:  Rasa Piala AFF

Singkatnya, Abramovich memang tidak terlibat langsung di balik keputusan politik Rusia, tetapi dia tetap memberikan dukungan di balik layar. Abramovich juga mengenal langsung Vladimir Putin.

"Jelas, Mr Abramovich seharusnya tidak bisa lagi memiliki klub sepakbola di negara ini," kata Bryant. "Jelas, seharusnya kita mulai mencari cara merebut sebagian asetnya, termasuk rumah senilai 152 juta pounds…"

Tentu komentar Bryant ini cukup mengkhawatirkan bagi fans Chelsea, tapi sejauh ini ucapannya hanya sekedar usul. Belum ada keputusan apa pun terkait status Abramovich di Chelsea.

Sumber: The Sun/Metro/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

LONDON (RIAUPOS.CO) – Konflik Rusia-Ukraina membawa dampak buruk ke segala aspek, termasuk sepak bola. Teranyar, muncul wacana untuk mendepak Roman Abramovich dari Chelsea.

Kamis (24/2/2022) lalu, Rusia resmi meluncurkan serangan ke Ukraina. Vladimir Putin memerintahkan perebutan kekuasaan, diduga agar Ukraina tunduk di bawah pemerintahan Rusia.

- Advertisement -

Konflik masih berlangsung sampai saat ini. Aksi Rusia juga menimbulkan respons dari dunia internasional. Beberapa negara ytang berhubungan dengan Rusia menjatuhkan sanksi keras.

Sebagai contoh, final Liga Champions musim ini seharusnya dimainkan di Gazprom Arena (Krestovsky Stadium), markas Zenit St. Petersburg di Rusia. Namun, akibat insiden ini, venue final dipindahkan ke Paris.

- Advertisement -

Sanksi pun masih mungkin berlanjut ke beberapa aspek, termasuk kepemilikian klub sepetrti Roman Abramovich di Chelsea.

Baca Juga:  Honda DBL Riau Series: Cetak 36 Poin dan 9 Steal, Priskila Pecahkan 2 Rekor

Singkatnya, negara-negara yang menentang perang akan menjatuhkan sanksi besar-besaran agar Rusia merugi. Biasanya sanksi terkait dengan keuangan atau sumber daya lain.

Kasus ini bisa melebar sampai ke orang-orang penting Rusia yang bekerja di negara lain, seperti Roman Abramovich, pemilik Chelsea.

Saat ini, Abramovich bahkan tidak bisa tinggal di Inggris karena larangan pemerintah. Dia pernah terlibat masalah politik di luar lapangan.

Tahun 2018, Abramovich mendapatkan paspor Israel yang mengizinkannya memasuki wilayah Britain selama enam bulan. Namun, kemungkinan besar dia tidak bisa mendapatkan visa permanen di UK.

Terkini, Christ Bryant sebagai anggota parlemen UK menyuarakan pendapatnya. Menurutnya, Abramovich sebaiknya dipaksa melepas Chelsea sebagai salah satu contoh sanksi untuk Rusia.

Baca Juga:  Demi Emas, Indonesia Tak Boleh Terpeleset lagi

Singkatnya, Abramovich memang tidak terlibat langsung di balik keputusan politik Rusia, tetapi dia tetap memberikan dukungan di balik layar. Abramovich juga mengenal langsung Vladimir Putin.

"Jelas, Mr Abramovich seharusnya tidak bisa lagi memiliki klub sepakbola di negara ini," kata Bryant. "Jelas, seharusnya kita mulai mencari cara merebut sebagian asetnya, termasuk rumah senilai 152 juta pounds…"

Tentu komentar Bryant ini cukup mengkhawatirkan bagi fans Chelsea, tapi sejauh ini ucapannya hanya sekedar usul. Belum ada keputusan apa pun terkait status Abramovich di Chelsea.

Sumber: The Sun/Metro/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari