Ancelotti Bikin Peta Tak Berimbang

LIVERPOOL (RIAUPOS.CO) — Kedatangan Carlo Ancelotti ke Everton per 21 Desember menambah daftar pelatih dengan riwayat pernah mengangkat trofi Liga Champions di Premier League. Sebelumnya sudah ada Jose Mourinho (Tottenham Hotspur), Pep Guardiola (Manchester City), Juergen Klopp (Liverpool), Frank Lampard (Chelsea), Ole Gunnar Solskjaer (Manchester United), dan Nuno Espirito Santo (Wolverhampton Wanderers).

Pada press conference pertamanya Senin (23/12) lalu, Ancelotti berkata ambisi klub, histori, tradisi, atmosfer Goodison Park, loyalitas menjadi hal-hal yang menariknya datang ke Everton. Dengan gaji GBP 8 juta (Rp147,79 miliar) per tahun, gaji pelatih yang juara lima kali Liga Champions sebagai pemain dan pelatih itu cuma separo dari pelatih klub tetangga Juergen Klopp yang memperbarui kontraknya pekan kedua bulan ini. Klopp dibayar GBP 15 juta (Rp280,86 miliar) per tahun.

- Advertisement -

Keputusan Ancelotti untuk melatih Everton mengundang pertanyaan banyak pihak. Pelatih 60 tahun itu adalah pelatih kelas A dan selalu menjadi pelatih di klub level A. Atau setidaknya kampiun di level domestik. Mulai Juventus, AC Milan, Chelsea, PSG, Real Madrid, dan Bayern Munchen.

“Yang paling menarik dari klub ini adalah tradisi panjang dan historinya. Everton merupakan salah satu (klub) terbesar di Inggris,” kata Ancelotti dikutip Liverpool Echo. “Benar kalau biasanya saya melatih tim top namun di Everton ini saya merasakan hal yang sama ketika di PSG dimana saya tertarik dengan proyek yang ditawarkan,” tambah pelatih dengan persentase kemenangan 52,05 persen di Napoli, klub terakhir sebelum bergabung Everton.

- Advertisement -

ESPN menulis memang Ancelotti adalah pelatih dengan bergelimang kesuksesan di Liga Champions. Namun rekam jejaknya di dua klub terakhir, yakni Bayern dan Napoli, diakhiri di tengah jalan. Alias musim belum usai namun sudah dipungkasi kerjanya.

Di Bayern misalnya. Usai semusim mengantarkan Die Roten juara Bundesliga 2016-2017, kekalahan telak 0-3 oleh PSG di Liga Champions (28/9/2017) kemudian berbuntut pemecatan. Selain itu, Ancelotti juga mendapat pemberontakan di ruang ganti oleh pemain senior seperti Arjen Robben, Thomas Mueller, dan Franck Ribery. (dra/jpg)

LIVERPOOL (RIAUPOS.CO) — Kedatangan Carlo Ancelotti ke Everton per 21 Desember menambah daftar pelatih dengan riwayat pernah mengangkat trofi Liga Champions di Premier League. Sebelumnya sudah ada Jose Mourinho (Tottenham Hotspur), Pep Guardiola (Manchester City), Juergen Klopp (Liverpool), Frank Lampard (Chelsea), Ole Gunnar Solskjaer (Manchester United), dan Nuno Espirito Santo (Wolverhampton Wanderers).

Pada press conference pertamanya Senin (23/12) lalu, Ancelotti berkata ambisi klub, histori, tradisi, atmosfer Goodison Park, loyalitas menjadi hal-hal yang menariknya datang ke Everton. Dengan gaji GBP 8 juta (Rp147,79 miliar) per tahun, gaji pelatih yang juara lima kali Liga Champions sebagai pemain dan pelatih itu cuma separo dari pelatih klub tetangga Juergen Klopp yang memperbarui kontraknya pekan kedua bulan ini. Klopp dibayar GBP 15 juta (Rp280,86 miliar) per tahun.

Keputusan Ancelotti untuk melatih Everton mengundang pertanyaan banyak pihak. Pelatih 60 tahun itu adalah pelatih kelas A dan selalu menjadi pelatih di klub level A. Atau setidaknya kampiun di level domestik. Mulai Juventus, AC Milan, Chelsea, PSG, Real Madrid, dan Bayern Munchen.

“Yang paling menarik dari klub ini adalah tradisi panjang dan historinya. Everton merupakan salah satu (klub) terbesar di Inggris,” kata Ancelotti dikutip Liverpool Echo. “Benar kalau biasanya saya melatih tim top namun di Everton ini saya merasakan hal yang sama ketika di PSG dimana saya tertarik dengan proyek yang ditawarkan,” tambah pelatih dengan persentase kemenangan 52,05 persen di Napoli, klub terakhir sebelum bergabung Everton.

ESPN menulis memang Ancelotti adalah pelatih dengan bergelimang kesuksesan di Liga Champions. Namun rekam jejaknya di dua klub terakhir, yakni Bayern dan Napoli, diakhiri di tengah jalan. Alias musim belum usai namun sudah dipungkasi kerjanya.

Di Bayern misalnya. Usai semusim mengantarkan Die Roten juara Bundesliga 2016-2017, kekalahan telak 0-3 oleh PSG di Liga Champions (28/9/2017) kemudian berbuntut pemecatan. Selain itu, Ancelotti juga mendapat pemberontakan di ruang ganti oleh pemain senior seperti Arjen Robben, Thomas Mueller, dan Franck Ribery. (dra/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya