JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Salah satu hal yang menjadi kekhasan tim Pep Guardiola adalah memenangi pertandingan dengan dominasi penguasaan bola atas lawan. Namun, di hadapan Chelsea dan berlaga di Stadion Etihad kemarin (24/11), ada yang tidak biasa dari tim Pep.
Sebab, Manchester City asuhannya menang 2-1, tapi kalah dalam penguasaan bola (46,7 persen). Itu adalah yang pertama sepanjang karir Pep di level kompetisi domestik atau dalam 381 laga. Sebelum City, Pep menangani FC Barcelona di La Liga dan Bayern Muenchen di Bundesliga.
"Dalam hidupmu pasti akan ada rekor yang terpatahkan. Tapi, saya tetap bersyukur karena saya justru menambah rekor yang lain. Yaitu, menang tanpa memenangi ball possession," ucap Pep seperti dilansir Manchester Evening News.
Menurut pelatih yang memberikan trofi domestik back-to-back buat City (2017–2018 dan 2018–2019) itu, Chelsea sangat berani dalam meladeni permainan terbuka City.
Trio lini tengah The Blues (N’Golo Kante, Mateo Kovacic, Jorginho) mengungguli trio lini tengah The Citizens (Kevin De Bruyne, Rodri, David Silva). "Dengan kerja keras tiga nama itu, Chelsea sangat kuat," ucap Pep.
Kante (21’) dan De Bruyne (29’) mencatatkan nama di papan skor, sedangkan pahlawan kemenangan City adalah Riyad Mahrez (37’).
Pelatih Chelsea Frank Lampard kepada Sky Sports menilai, secara kualitas timnya memang tidak kalah oleh City.
"Banyak detail dalam pertandingan ini yang membedakan hasil akhir. Kami menekan di sepertiga pertahanan mereka, tapi dalam situasi tertentu mereka mampu melakukan tekanan balik,’’ tutur pelatih yang musim ini menjalani debut di Premier League itu.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi