PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PSPS Riau dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan pertandingan penyisihan Grup A Putaran II Liga 2 musim ini. Pertandingan dipusatkan di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai sejak 3 November 2021. Hingga laga kesembilan, Selasa (23/11), pelaksanaan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 selama kegiatan masih terjaga.
"Maaf pak, pakai maskernya," ujar Rizka, salah satu panitia mengingatkan salah seorang pemain salah satu tim yang menonton pertandingan timnya bertanding, Senin (22/11).
Sang pemain yang awalnya memakai masker di dagu langsung memperbaiki maskernya. Ya, Rizka dan beberapa panitia lainnya memang selalu berkeliling memantau pelaksanaan protokol kesehatan terutama pemakaian masker oleh pemain, wartawan, ofisial tim, termasuk panitia lainnya.
Patroli mengingatkan pemakaian masker dan tetap menjaga jarak ini dilakukan setiap saat, terutama saat jeda pertandingan babak pertama. "Ya, kami akan selalu mengingatkan siapa saja yang berada di dalam stadion untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama masalah pemakaian masker," ujar Ketua Panitia Putaran II Liga 2 Grup A di Pekanbaru, Bambang Pratama kepada Riau Pos, Selasa (23/11).
Pelaksanaan prokes ketat di dalam stadion, panitia juga cukup ketat menjaga pintu masuk stadion agar tetap steril. Panitia hanya membuka empat pintu masuk yakni untuk pemain kedua tim, jurnalis dan tamu VIP. Panitia juga menyediakan alat pengukur suhu tubuh sekaligus alat cuci tangan pakai hand sanitizer di setiap pintu masuk.
Sebelum masuk, semua harus menjalani tes antigen yang disediakan di pintu masuk. Yang boleh masuk hanya yang memiliki gelang khusus tanda sudah menjalani tes swab antigen. Mereka juga wajib mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh di alat yang sudah disediakan tadi. Tak hanya itu, pemain juga harus menjalani swab PCR sehari sebelum pertandingan. "Pelaksanaan prokes jadi fokus utama kami saat pelaksanaan ini," ujar Bambang.
Bambang menjelaskan, di internal atau panpel, pihak kepolisian (keamanan) adanya di zona 3 (tribun), tidak boleh di zona 2, apalagi zona 1 (lapangan). Bahkan, terbataslah. Di zona 1 hanya 84 orang sudah termasuk tim yang bertanding, fotografer dan LOC hanya 2 orang. "Kalau ada yang melanggar aturan, misalnya dari zona 3 nanti ada ketahuan ke zona 1 atau 2 maka dendanya Rp2 juta. Dari zona 2 masuk ke zona 1 juga akan didenda. Apalagi memaksa masuk dari luar," jelas Bambang Pratama.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan selain menjalankan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, semua yang masuk ke Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai harus sudah menjalani dua kali vaksinasi. Selain itu, juga harus menjalani tes Covid-19. Para pemain harus menjalani swab tes PCR, sedangkan panitia, termasuk tamu VIP seperti Gubernur Riau, Sekdaprov Riau, Kadispora Riau, dan Wali Kota Pekanbaru harus menjalani swab tes antigen.
Sebelum masuk ke stadion, di pintu gerbang akan kami tempatkan alat aplikasi pedulilindungi.Jadi, kalau belum menjalani vaksinasi atau swab tes maka akan ketahuan dari sini. Meski punya ID card, tapi saat dideteksi di aplikasi pedulilindungi dan ternyata belum vaksinasi serta belum swab tes maka tidak dibenarkan masuk stadion. "Ada Satgas Covid-19 yang akan mencatat kalau ada pelanggaran dan akan dilaporkan ke Jakarta, langsung turun sanksi," tegasnya.
"Kami berharap masyarakat memahami dan menahan diri untuk tetap berada di rumah menonton lewat streaming yang sudah disediakan di video.com atau O channel. Mari sama-sama kita dukung agar PSPS sukses menjadi tuan rumah dan tak terjadi penularan Covid-19 selama pelaksanaan," tambah pria yang juga menjabat sebagai Kepala Asisten Pemeriksa Laporan Ombudsman RI Perwakilan Riau ini.***
Laporan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru