Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ferrari Menang Tiga Race Beruntun, Mercedes Ketakutan

 

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) — Kebangkitan Ferrari dalam tiga race terakhir benar-benar mengerikan. Di GP Singapura Minggu malam lalu (22/9), Sebastian Vettel dan Charles Leclerc finis 1-2. Mercedes dan Red Bull langsung ketakutan. Situasi paddock mereka –terutama Mercedes– memanas saat ini.

Team Principal Toto Wolff gusar dengan hasil yang dicatatkan Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Keduanya tak hanya gagal menang. Mereka bahkan gagal naik podium. Mereka masuk finis di urutan keempat dan kelima.

Padahal, sebelumnya Mercedes difavoritkan menguasai seri balapan malam tersebut.

’’Kami tidak bisa mengoptimalkan apa yang seharusnya dioptimalkan. Menurut saya, kesalahan terbesar kami adalah kualifikasi. Padahal, itu paling menentukan di Singapura,’’ papar Wolff sebagaimana dikutip Crash.

Hamilton sebenarnya mampu start dari posisi kedua di belakang Leclerc. Tapi, saat lomba, dia merosot ke posisi keempat gara-gara Vettel melakukan undercut (masuk pit lebih awal untuk mendapatkan keuntungan punya ban baru).

Baca Juga:  Tantangan Ruang Sempit di Belakang Erling Braut Haaland

’’Kami semua marah,’’ kata Wolff. ’’Saya baru saja bertemu seluruh mekanik dan pembalap. Dan, kami semua merasa bahwa kami salah banget. Kami salah banget sepanjang weekend ini. Kami sangat terganggu. Sangat kesal. Kami merasa kehilangan banyak sekali kesempatan. Tidak ada orang di tim kami yang tidak merasa begitu,’’ tegasnya.

Hamilton juga menyadari posisinya terancam. Sebab, Ferrari seperti sudah menemukan performa terbaiknya. ’’Ferrari sangat cepat di semua sirkuit. Mereka tidak hanya cepat di lintasan lurus, tapi juga di tikungan. Kami tidak bisa bersaing dengan mereka di lintasan lurus,’’ papar Hamilton.

Dia ingin Mercedes bangkit di GP Rusia akhir pekan ini (29/9). ’’Kami harus berhenti bersantai. Harus bangkit dan kerja keras lagi,’’ terang Hamilton dikutip Daily Express. Saat ini, dia leading 65 poin atas Bottas. Dengan Leclerc dan Max Verstappen (Red Bull), dia masih unggul 96 poin. ’’Saya punya gap (poin), tetapi itu bisa saja dengan mudah hilang,’’ ketusnya.

Baca Juga:  Spalletti Waspadai Tren Positif AS Roma

Sementara itu, situasi serupa dialami Red Bull. Verstappen menyatakan bahwa hasil di GP Singapura adalah alarm wake-up call buat timnya. ’’Dari Austria dan seterusnya, ini mungkin menjadi balapan terburuk kami, dari segi performa, di mana kami berharap akan sangat bagus,’’ kata pembalap Belanda itu dikutip Sky Sports.

Tetapi, Red Bull sudah mengantongi catatan. Verstappen juga punya ide untuk bisa melakukan perubahan di GP Rusia akhir pekan ini. ’’Kami akan terus berusaha dan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, saya tahu itu,’’ lanjutnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

 

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) — Kebangkitan Ferrari dalam tiga race terakhir benar-benar mengerikan. Di GP Singapura Minggu malam lalu (22/9), Sebastian Vettel dan Charles Leclerc finis 1-2. Mercedes dan Red Bull langsung ketakutan. Situasi paddock mereka –terutama Mercedes– memanas saat ini.

- Advertisement -

Team Principal Toto Wolff gusar dengan hasil yang dicatatkan Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Keduanya tak hanya gagal menang. Mereka bahkan gagal naik podium. Mereka masuk finis di urutan keempat dan kelima.

Padahal, sebelumnya Mercedes difavoritkan menguasai seri balapan malam tersebut.

- Advertisement -

’’Kami tidak bisa mengoptimalkan apa yang seharusnya dioptimalkan. Menurut saya, kesalahan terbesar kami adalah kualifikasi. Padahal, itu paling menentukan di Singapura,’’ papar Wolff sebagaimana dikutip Crash.

Hamilton sebenarnya mampu start dari posisi kedua di belakang Leclerc. Tapi, saat lomba, dia merosot ke posisi keempat gara-gara Vettel melakukan undercut (masuk pit lebih awal untuk mendapatkan keuntungan punya ban baru).

Baca Juga:  Barca Tanpa Messi, Papu Gomez Yakin Sevilla Bisa Juara

’’Kami semua marah,’’ kata Wolff. ’’Saya baru saja bertemu seluruh mekanik dan pembalap. Dan, kami semua merasa bahwa kami salah banget. Kami salah banget sepanjang weekend ini. Kami sangat terganggu. Sangat kesal. Kami merasa kehilangan banyak sekali kesempatan. Tidak ada orang di tim kami yang tidak merasa begitu,’’ tegasnya.

Hamilton juga menyadari posisinya terancam. Sebab, Ferrari seperti sudah menemukan performa terbaiknya. ’’Ferrari sangat cepat di semua sirkuit. Mereka tidak hanya cepat di lintasan lurus, tapi juga di tikungan. Kami tidak bisa bersaing dengan mereka di lintasan lurus,’’ papar Hamilton.

Dia ingin Mercedes bangkit di GP Rusia akhir pekan ini (29/9). ’’Kami harus berhenti bersantai. Harus bangkit dan kerja keras lagi,’’ terang Hamilton dikutip Daily Express. Saat ini, dia leading 65 poin atas Bottas. Dengan Leclerc dan Max Verstappen (Red Bull), dia masih unggul 96 poin. ’’Saya punya gap (poin), tetapi itu bisa saja dengan mudah hilang,’’ ketusnya.

Baca Juga:  Mahasiswi Unilak Beri Emas Pertama Riau di Pomnas 2019

Sementara itu, situasi serupa dialami Red Bull. Verstappen menyatakan bahwa hasil di GP Singapura adalah alarm wake-up call buat timnya. ’’Dari Austria dan seterusnya, ini mungkin menjadi balapan terburuk kami, dari segi performa, di mana kami berharap akan sangat bagus,’’ kata pembalap Belanda itu dikutip Sky Sports.

Tetapi, Red Bull sudah mengantongi catatan. Verstappen juga punya ide untuk bisa melakukan perubahan di GP Rusia akhir pekan ini. ’’Kami akan terus berusaha dan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, saya tahu itu,’’ lanjutnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari