(RIAUPOS.CO) — Jika tidak pensiun, ya bermain di klub-klub di luar lima liga elite Eropa. Itu yang biasanya akan terjadi dengan pemain yang usianya sudah lebih dari 35 tahun. Tapi tidak begitu dengan Franck Ribery dan Stephan Lichsteiner.
‘’38 tahun,’’ begitu yang diungkapkan Franck Ribery begitu ditanyai sampai kapan dia bakal menjalani karir profesional, usai pergi dari Bayern Munchen musim panas lalu, kepada Kicker. Kini, Ribery masih berusia 36 tahun 4 bulan. Jalannya untuk melanjutkan karir profesional dalam liga elite Eropa pun masih terbuka.
Kemarin Fiorentina resmi mendapatkan tanda tangan Franck Ribery. Mantan winger Timnas Prancis itu akan dikenalkan secara resmi kepada publik, Kamis (22/8) sore waktu setempat. ‘’Ribery melakoni tes medis di Campini (kamp latihan Fiorentina),’’ sebut dua jurnalis Sky Italia Gianluca di Marzio dan Fabrizio Romano, dalam laporannya.
Nah, target gantung sepatu ketika usia 38 tahun juga sejalan dengan durasi kontraknya di La Viola, julukan Fiorentina. Karena, Ribery diklaim bakal dikontrak dengan durasi dua musim dengan nilai kesepakatan sebesar EUR 4 juta (Rp63,2 miliar), plus bonus senilai EUR 500 ribu (Rp7,8 miliar) yang dibayarkan dalam tiap musim.
Harga yang dibayarkan klub milik pengusaha AS Rocco B Comissio itu sama persis dari bayarannya ketika masih berumur 22 tahun. Tepatnya, saat dia mencicipi atmosfer kompetisi di luar Prancis untuk kali pertama dengan raksasa Turki Super Liga Galatasaray saat separo musim 2004-2005.
Tak hanya tentang nilai dan durasi kontrak yang dia negosiasikan, begitu pula status dari fisioterapis pribadinya selama di Firenze. Ribery sudah memberi kode bahwa dia akan menjajal Serie A seperti dia melakukannya di Turki. ‘’Bersiap untuk tantangan baru! Segera,’’ tulis Ribery dalam keterangan di foto yang dia unggah dalam akun Instagram-nya, @franckribery7.
Unggahan foto Ribery tersebut mendapat komentar dari mantan rekan setimnya di Saebener Strasse, kamp latihan Bayern, Luca Toni. “Mon frere (Bahasa Prancis: sahabat laki-lakiku)…pemain hebat!! Hahaha kamu suka di Italia ??? ahahahah,” tulis Toni lewat Instagram-nya @luca_toni9.
Toni juga pernah tiga musim membela Fiorentina. Dua periode, di antara 2005-2007 dan 2012-2013. Sukses Toni yang pernah dua kali jadi Capocannoniere Serie A, antara musim 2005-2006 dan 2014-2015 bisa jadi motivasi Ribery. Allenatore Fiorentina Vincenzo Montella berharap ketajaman Ribery tak bergeser meski usianya sudah tak muda lagi.
Seperti musim lalu saat dia mampu mengoleksi tujuh gol dari 38 laga bersama Bayern di semua ajang. Tertinggi dalam empat musim terakhir. ‘’Saya ingin pemain yang berfungsi. Kalau bisa yang punya nama besar, itu lebih bagus,’’ ungkap Montella, dilansir dari laman Viola News.(ren/tom/eca)
Laporan JPG, Paris