- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Regu putra-putri Riau berhasil menjadi juara pada “turnamen” uji coba cabang sepaktakraw antara Riau melawan DKI Jakarta, yang berakhir Sabtu (22/6/2019) di GOR Purna MTQ, Pekanbaru.
Dalam pertandingan semifinal, dua regu putri Riau yang lolos sebagai runner-up, berhasil lolos ke final yang menjadikan all Riau final. Sedangkan di bagian putra, masing-masing daerah meloloskan satu regunya ke final.
Uji coba antara tim sepaktakraw Riau melawan DKI Jakarta di Riau berlangsung tiga hari, Kamis-Sabtu (20-22/6/2019), dan hanya mempertandingkan nomor regu dobel iven. Di hari pertama, ada 6 pertandingan putra-putri yang diselenggarakan. Dalam uji coba tersebut, di bagian putra Riau menang 5-1 sedang di bagian putri bermain imbang 3-3.
Di hari kedua dan ketiga, Jumat-Sabtu, uji coba dibuat dengan format turmanen dengan masing-masing dibagi dua regu, putra-putri. Masing-masing grup ditempati dua regu dari Riau dan DKI. Mereka saling bertemu dengan masing-masing memainkan tiga pertandingan. Hasilnya, di bagian putra, dua regu Riau menjadi juara grup. Sedangkan dua regu putri hanya menjadi runner-up di grupnya masing-masing.
Dalam semifinal di bagian putri, DKI A yang diperkuat Jasmini, salah satu pemain DKI yang masuk tim Indonesia di Asian Games 2018,harus menyerah kepada dua seniornya yang sama-sama bermain di Asian Games, Florensia Cristy dan Sutini dari Riau A, dua set langsung, 11-21 dan 15-21.
Di semifinal lainnya, Riau D yang diperkuat Sefthi Dwi Yani dan Nurhidayah, berhasil menumbangkan DKI B yang dipenyisihan grup sempat mengalahkan Florensia-Sutini, lewat tie-break, 11-21, 21-12, dan 21-19. Di final, kematangan Florensia-Sutini, dan Anisa, sangat terlihat. Riau A menjadi juara setelah menang dua set langsung, 21-7 dan 21-17.
Di bagian putra, meski dua pertandingan semifinal berakhir masing-masing berakhir dua set langsung, tetapi duel dua pertandingan itu berlansung alot. Riau A yang diperkuat Suripto dan Muhammad Hafidz dengan cadangan Angga Trikusdianto dan Andri Ramadhan, mendapat perlawanan ketat dari DKI A yang diperkuat Rillo Pambudi dan Haikal, plus Aldi sebagai cadangan. Di set pertama, kedua regu bermain saling menyerang hingga harus diakhiri lewat deuce, 22-20. Di set kedua, perlawanan DKI mulai sedikit melemah dan pertandingan berakhir dengan 21-16.
Sedang di semifinal lainnya, duet Bratha Kusuma dan Pebi Saputra plus dua pemain pengganti Khairul Saputra dan Nazarudin dari Riau B, juga harus bertarung keras melawan DKI D yang diperkuat Andre, Rivaldi, dan Fajar. Di set pertama Riau B kalah dengan mudah, 12-21. Namun di set kedua, mereka bertarung keras hingga perpanjangan set dan berakhir dengan angka 22-24 untuk DKI D.
Partai final berlangsung menarik dan harus diselesaikan dengan tie-break. Di set pertama, Suripto dkk menang 21-17. Namun di set kedua DKI D melakukan perlawanan sengit dengan membalikkan keadaan dengan kemenangan 21-17 juga. Di set penentuan, Riau A mengendalikan permainan sejak awal. Para pemain DKI D juga mulai kelelahan sehingga pertandingan berakhir dengan kemenangan Suripto-Hafidz 21-12.
Pelatih kepala tim Riau, Suhartoni, mengaku puas dengan uji coba selama tiga hari dengan DKI. Sebab, semua pemainnya terlihat bekerja keras dan serasa melakukan pertandingan resmi.
“Memang hanya uji coba, tetapi serasa seperti turnamen serius dan semua pemain mengerahkan semua kemampuannya di lapangan. Hasil akhir itu tak penting, hanya memperlihatkan bahwa Riau tetap memiliki pemain-pemain yang pantas diandalkan,” ujar Suhartoni.
Pelatih putri DKI Jakarta, Abdul Gani, juga merasa puas karena mendapatkan lawan yang kuat dalam uji coba ini. Menurutnya, para pemainnya sudah bertarung maksimal. Hasil dari uji coba ini nanti akan diperbaiki lagi hingga muncul 9 pemain putra-putri untuk tampil di Pra PON, Agustus mendatang.
“Untuk putri, saya sudah mendapatkan dua regu. Tinggal satu regu lagi yang harus dicari formasinya,” kata Gani.
Setelah pertandingan tersebut, seluruh pemain kedua tim dan panitia dijamu makan bersama oleh PSTI Riau di GOR Purna MTQ, sekaligus ramah-tamah. Dalam kesempatan itu Ketua PSTI Riau Amri Yahya mengaku senang kedua provinsi bisa melakukan pertandingan persahabatan dalam persiapan Pra PON.
Menurut Amri, kegiatan seperti ini harus terus dilakukan untuk memupuk tali persahabatan antaratlet dan pengurus PSTI masing-masing provinsi. Selain itu, dengan sering melakukan uji coba seperti ini, para pemain mendapatkan jam bertanding yang tinggi sehingga mereka akan menemukan permainan terbaik saat terjun di iven resmi.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada PSTI DKI Jakarta yang mau datang ke Pekanbaru. Semoga jalinan persahabatan ini juga melahirkan prestasi di masing-masing provinsi,” ujar Amri.
Uji Coba dengan Babel
Setelah uji coba Riau vs DKI berakhir Sabtu siang, kedua tim, di bagian putri, langsung melakukan uji coba dengan tim Bangka Belitung (Babel) sore harinya. Di pertandingan pertama tiga regu dobel iven Babel menghadapi DKI, yang semua dimenangkan oleh DKI.
Setelah itu Babel menghadapi Riau. Pelatih Suhartoni menurunkan dua regu dari pemain-pemain senior dan satu regu dari tim PPLP Riau. Semua dimenangkan regu Riau. Lalu mereka bertanding di nomor regu. Dua regu senior Riau juga tak bisa dikalahkan oleh Babel. Begitu juga dengan dua regu Babel yang juga kalah dari dua regu PPLP Riau.
“Mereka (Babel, red) datang terlambat. Jika mereka datang bersamaan dengan DKI, bisa melakukan pertandingan segi tiga dengan sistem turnamen,” ujar Kabid Binpres PSTI Riau, H Armon Yornis.
Penulis/Editor: Hary B Koriun