Minggu, 3 November 2024

Legenda Sepakbola Irak Wafat karena Corona

- Advertisement -

BAGHDAD (RIAUPOS.CO) – Dunia sepakbola kehilangan salah satu mantan putra terbaiknya. Ahmed Radhi, mantan pemain timnas Irak, meninggal karena terinfeksi corona (Covid-19) pada Ahad (21/6/2020) di Bagdad.

Otoritas kesehatan di Baghdad menyebutkan, Radhi meninggal hanya beberapa jam sebelum ia diterbangkan untuk dirawat di Yordania.

- Advertisement -

Radhi (56), mencetak gol yang masih menjadi satu-satunya gol Irak pada putaran final Piala Dunia 1986 di Meksiko, yakni saat melawan Belgia.

Sebagaimana dilaporkan AFP dari Baghdad, Radhi dibawa ke rumah sakit pekan lalu di Baghdad setelah dites positif terkena virus corona.

Namun, dia keluar pada Kamis lalu, setelah kondisinya membaik. Hanya beberapa jam kemudian, dia masuk rumah sakit kembali karena kambuh dan meninggal pada Ahad dini hari.

- Advertisement -

Dalam video yang dilaporkan dari tempat tidurnya di rumah sakit pada Sabtu, Radhi tampak kesulitan bernapas saat petugas medis dengan perlengkapan pelindung penuh mencoba mengobatinya.

Baca Juga:  Indonesia Sisakan Dua Wakil

"Terkadang sulit untuk bernapas, tetapi itu normal," katanya terdengar saat mengatakan kepada tim medis, suaranya menegang.

Radhi adalah seprang penyerang yang memimpin Irak meraih juara  dalam Piala Teluk 1984 dan 1988, ketika ia terpilih sebagai pesepakbola terbaik Asia.

Pada Piala Dunia 1986 di Meksiko, ia mencetak gol saat melawan Belgia namun Irak kalah 1-2 dalam pertandingan tersebut dan tersingkir dari turnamen pada babak grup tanpa satu poin pun.

Ia meninggalkan Irak pada 2006 setelah kepala Komite Olimpiade negara tersebut diculik selama puncak kekerasan sektarian setelah invasi yang dipimpin AS pada 2003.

Radhi pindah bersama keluarganya ke ibukota Yordania, Amman, namun kembali ke Irak pada 2007 untuk berkarier dalam politik, menggantikan seorang anggota parlemen yang membelot untuk bergabung dengan pemberontakan berdarah yang berkecamuk di seluruh negeri.

Baca Juga:  Dua Pemain Los Angeles Lakers Positif Corona

Ia adalah kandidat gagal pada pemilihan 2014 dan 2018 bersama Aliansi Nasional, koalisi tokoh Sunni dan Syiah.

Ketika kabar meninggalnya merebak, para penggemar sepakbola di Irak pecah dalam kesedihan.

"Dengan kesedihan dan duka yang mendalam, kami berkabung untuk teman sepanjang hidup kami, bintang para penggemar kami yang bersemangat, atlet dan putra Irak yang tak tertandingi, Ahmed Radhi," kata Menteri Olahraga Irak, Adnan Darjal, yang juga mantan bintang sepakbola.

"Selamat jalan, Abu Faisal, selamat tinggal kepada saudaraku Ahmed Radhi," tulis mantan bintang dan Presiden Liga Irak, Hussein Saeed.

Direktur Asosiasi Sepakbola Yordania Ali Al-Hussein mengatakan, dunia kehilangan "seorang bintang olahraga yang kami hargai dan banggakan".

Irak telah mencatat hampir 30.000 kasus virus corona dan kematian mencapai 1.000 awal pekan ini.

Sumber: AFP/ANtara/JPNN
Editor: Hary B Koriun

BAGHDAD (RIAUPOS.CO) – Dunia sepakbola kehilangan salah satu mantan putra terbaiknya. Ahmed Radhi, mantan pemain timnas Irak, meninggal karena terinfeksi corona (Covid-19) pada Ahad (21/6/2020) di Bagdad.

Otoritas kesehatan di Baghdad menyebutkan, Radhi meninggal hanya beberapa jam sebelum ia diterbangkan untuk dirawat di Yordania.

Radhi (56), mencetak gol yang masih menjadi satu-satunya gol Irak pada putaran final Piala Dunia 1986 di Meksiko, yakni saat melawan Belgia.

Sebagaimana dilaporkan AFP dari Baghdad, Radhi dibawa ke rumah sakit pekan lalu di Baghdad setelah dites positif terkena virus corona.

Namun, dia keluar pada Kamis lalu, setelah kondisinya membaik. Hanya beberapa jam kemudian, dia masuk rumah sakit kembali karena kambuh dan meninggal pada Ahad dini hari.

Dalam video yang dilaporkan dari tempat tidurnya di rumah sakit pada Sabtu, Radhi tampak kesulitan bernapas saat petugas medis dengan perlengkapan pelindung penuh mencoba mengobatinya.

Baca Juga:  Marcus/Kevin Lewati Hadangan Pertama dengan Berat

"Terkadang sulit untuk bernapas, tetapi itu normal," katanya terdengar saat mengatakan kepada tim medis, suaranya menegang.

Radhi adalah seprang penyerang yang memimpin Irak meraih juara  dalam Piala Teluk 1984 dan 1988, ketika ia terpilih sebagai pesepakbola terbaik Asia.

Pada Piala Dunia 1986 di Meksiko, ia mencetak gol saat melawan Belgia namun Irak kalah 1-2 dalam pertandingan tersebut dan tersingkir dari turnamen pada babak grup tanpa satu poin pun.

Ia meninggalkan Irak pada 2006 setelah kepala Komite Olimpiade negara tersebut diculik selama puncak kekerasan sektarian setelah invasi yang dipimpin AS pada 2003.

Radhi pindah bersama keluarganya ke ibukota Yordania, Amman, namun kembali ke Irak pada 2007 untuk berkarier dalam politik, menggantikan seorang anggota parlemen yang membelot untuk bergabung dengan pemberontakan berdarah yang berkecamuk di seluruh negeri.

Baca Juga:  Dua Kali Kartu Kuning, Shin Tae Yong Tak Bisa Dampingi Tim

Ia adalah kandidat gagal pada pemilihan 2014 dan 2018 bersama Aliansi Nasional, koalisi tokoh Sunni dan Syiah.

Ketika kabar meninggalnya merebak, para penggemar sepakbola di Irak pecah dalam kesedihan.

"Dengan kesedihan dan duka yang mendalam, kami berkabung untuk teman sepanjang hidup kami, bintang para penggemar kami yang bersemangat, atlet dan putra Irak yang tak tertandingi, Ahmed Radhi," kata Menteri Olahraga Irak, Adnan Darjal, yang juga mantan bintang sepakbola.

"Selamat jalan, Abu Faisal, selamat tinggal kepada saudaraku Ahmed Radhi," tulis mantan bintang dan Presiden Liga Irak, Hussein Saeed.

Direktur Asosiasi Sepakbola Yordania Ali Al-Hussein mengatakan, dunia kehilangan "seorang bintang olahraga yang kami hargai dan banggakan".

Irak telah mencatat hampir 30.000 kasus virus corona dan kematian mencapai 1.000 awal pekan ini.

Sumber: AFP/ANtara/JPNN
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari