LONDON (RIAUPOS.CO) – Tiga klub pendiri European Super League (ESL/Liga Super Eropa) yang berasal dari Inggris, Chelsea, Manchester City, dan Liverpool, plus Barcelona (Spanyol) disebut mulai goyah.
ESL memancing kontroversi dan memunculkan resistensi yang begitu besar sehingga membuat empat klub pendiri dikabarkan mulai berpikir ulang mengenai rencana pelaksanaan liga.
Dilansir dari beberapa media di Eropa, Chelsea dan City disebut mulai melunak soal ESL. Begitu pula dengan Liverpool yang mulai memikirkan pembatalan terkait gelombang protes dari suporter mereka.
Selain tiga klub tersebut, di Inggris terdapat tiga kesebelasan lain yang masuk dalam kategori pendiri ESL yakni Manchester United, Arsenal, dan Tottenham Hotspur. Klub-klub itu kini menghadapi tentangan besar dari berbagai pihak. Tak cuma FIFA dan UEFA, tetapi juga Premier League, pelatih, pemain, juga fan.
Kabar mengenai Chelsea, City, dan Liverpool yang mulai tidak yakin soal European Super League secara tak sengaja muncul setelah presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menyinggung secara langsung klub-klub Liga Inggris yang menjadi pendiri.
"Pada titik ini saya ingin mengalamatkan pemilik-pemilik beberapa klub Inggris. Anda melakukan kesalahan besar. Beberapa orang mengatakan itu adalah keserakahan, yang lain adalah meremehkan, kesombongan, kecorobohan, ketidaktahuan sama sekali tentang budaya sepakbola Inggris. Tetapi itu semua tidak masalah," kata Caferin seperti dilansir Daily Mail.
"Yang penting masih ada waktu untuk mengubah pikiran, tidak ada yang lepas dari kesalahan. Suporter Inggris berhak meminta Anda mengoreksi kesalahan, mereka pantas dihormati," jelas Ceferin lagi.
Di Spanyol, Presiden Barcelona, Joan Laporta, menyiratkan klub pemilik lima gelar Liga Champions itu bakal mundur dari rencana penyelenggaraan ESL.
Laporta membantah Barcelona sudah pasti akan ikut ESL dan akan mematuhi keinginan dari anggota klub dalam jajak pendapat.
"Barcelona tidak akan ikut Liga Super tanpa persetujuan dari Majelis Anggota. Mereka yang memutuskan, ini adalah klub mereka," kata Laporta dikutip dari AS.
Ucapan Laporta yang mengindikasikan melunak soal ESL muncul seiring kabar beberapa klub pendiri yang membatalkan rencana penyelenggaraan ESL tersebut, termasuk Atletico Madrid.
Setelah diumumkan sejak Ahad (18/4/2021) malam waktu setempat, ESL memicu perdebatan, juga penolakan.
Sumber: Daily Mail/News/AS/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun