JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Absen karena akumulasi kartu melawan Atalanta BC di perempat final (13/8), Angel Di Maria kembali dalam starting XI Paris Saint-Germain (PSG) di semifinal kemarin (19/8).
Demi mengakomodasi Di Maria sebagai wide attacker kanan, entraineur PSG Thomas Tuchel mencadangkan Mauro Icardi sehingga Kylian Mbappe dipercaya sebagai penyerang tengah.
Skema yang menjadi favorit Di Maria karena 21 assist dan 7 gol dihasilkan pemain Argentina itu sepanjang musim ini. Bandingkan dengan saat beroperasi di sisi kiri. Di Maria hanya mencatat 1 assist dan 5 gol.
Taktik yang terbukti jitu. Di Maria terlibat dalam semua gol kemenangan PSG atas RBL alias 2 assist dan 1 gol. Media-media Prancis pun melabeli Di Maria tak ubahnya jimat keberuntungan PSG. Sebab, klub berjuluk Les Parisiens itu tidak pernah kalah ketika dia berkontribusi gol.
Sepanjang karir tampil di Liga Champions, total El Fideo –julukan Di Maria– sudah mencetak 21 gol dan 27 assist. Khusus assist, Di Maria menyamai rekor legenda klub yang pernah dibelanya, Manchester United, yakni Ryan Giggs.
Hanya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sebagai pesepak bola aktif yang membukukan assist di atas Di Maria. Masing-masing dengan 38 dan 33 assist.
Kini yang diinginkan pemain 32 tahun itu hanya satu. Kembali berkontribusi dalam gol PSG di final. Sebab, saat tampil dalam final Liga Champions 2014 bersama Real Madrid, Di Maria nirkontribusi selama 120 menit di lapangan.
Meski Real sukses menang 4-1 atas Atletico Madrid. "Aku ingin (penampilan) diriku yang berbeda (dalam final musim ini ketimbang final 2014, Red)," kata Di Maria di laman resmi klub.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Absen karena akumulasi kartu melawan Atalanta BC di perempat final (13/8), Angel Di Maria kembali dalam starting XI Paris Saint-Germain (PSG) di semifinal kemarin (19/8).
Demi mengakomodasi Di Maria sebagai wide attacker kanan, entraineur PSG Thomas Tuchel mencadangkan Mauro Icardi sehingga Kylian Mbappe dipercaya sebagai penyerang tengah.
- Advertisement -
Skema yang menjadi favorit Di Maria karena 21 assist dan 7 gol dihasilkan pemain Argentina itu sepanjang musim ini. Bandingkan dengan saat beroperasi di sisi kiri. Di Maria hanya mencatat 1 assist dan 5 gol.
Taktik yang terbukti jitu. Di Maria terlibat dalam semua gol kemenangan PSG atas RBL alias 2 assist dan 1 gol. Media-media Prancis pun melabeli Di Maria tak ubahnya jimat keberuntungan PSG. Sebab, klub berjuluk Les Parisiens itu tidak pernah kalah ketika dia berkontribusi gol.
- Advertisement -
Sepanjang karir tampil di Liga Champions, total El Fideo –julukan Di Maria– sudah mencetak 21 gol dan 27 assist. Khusus assist, Di Maria menyamai rekor legenda klub yang pernah dibelanya, Manchester United, yakni Ryan Giggs.
Hanya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sebagai pesepak bola aktif yang membukukan assist di atas Di Maria. Masing-masing dengan 38 dan 33 assist.
Kini yang diinginkan pemain 32 tahun itu hanya satu. Kembali berkontribusi dalam gol PSG di final. Sebab, saat tampil dalam final Liga Champions 2014 bersama Real Madrid, Di Maria nirkontribusi selama 120 menit di lapangan.
Meski Real sukses menang 4-1 atas Atletico Madrid. "Aku ingin (penampilan) diriku yang berbeda (dalam final musim ini ketimbang final 2014, Red)," kata Di Maria di laman resmi klub.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi