BATU (RIAUPOS.CO) — Dua petinju Indonesia berpesta di Batu, Jawa Timur kemarin (17/11). Daud Yordan dan Ongen Saksnosiwi menggamit dua sabuk juara dunia di dua kelas yang berbeda versi International Boxing Association (IBA). Daud menjadi juara kelas ringan super (63,5 kg) setelah mengalahkan petinju Afrika Selatan Michael Mokoena.
Daud menghadapi lawan yang cukup berbeda kemarin. Mokoena merupakan petinju kidal yang punya kecepatan. Bahkan, petinju asal Sukadana itu harus terjatuh setelah terpeleset pada ronde kedua. Tetapi, Daud lebih agresif pada dua ronde berikutnya dan membuat Mokoena limbung.
Memasuki ronde ketujuh, Mokoena mengalami cedera bahu. Penyebabnya, pukulan yang dilancarkan Daud mengenai sikunya. Petinju Afsel itu mencoba bertahan satu ronde berikutnya. Tetapi akhirnya dia menyerah karena tangan kanannya tidak mampu digerakkan. Pertarungan pun dihentikan dan Daud memastikan kemenangan TKO atas Mokoena.
Selain merebut gelar juara dunia kelas ringan super versi IBA, petinju 32 tahun itu mendapatkan gelar dunia versi WBO Oriental. Sejak awal Daud berupaya menerapkan strategi lebih efisien. "Dulu aku memang tampil menggebu-gebu. Tetapi sekarang aku lebih taktis supaya tidak kehabisan tenaga di saat terakhir," kata Daud dalam surat elektronik Mahkta Promotion.
Dengan satu tambahan kemenangan, kini dia mencetak rekor 40 kemenangan dan 4 kekalahan dari 44 kesempatan naik ring profesional. Sementara itu, sejarah lain diciptakan Ongen ketika menggebuk petinju Filipina Marco Demecillo untuk memperebutkan gelar di kelas bulu (57,1 kg).
Ongen memastikan juara dunia lewat kemenangan angka 116-112, 118-110, dan 119-112. Petinju yang juga prajurit TNI-AU itu berinisiatif menjalankan serangan cepat pada tiga ronde pertama. Akibatnya, dia sempat kehabisan tenaga dan memilih bertahan total di dua ronde berikutnya. Ongen dan Demecillo bertahan hingga ronde ke-12 berakhir.(nap)
Laporan JPG, Batu
BATU (RIAUPOS.CO) — Dua petinju Indonesia berpesta di Batu, Jawa Timur kemarin (17/11). Daud Yordan dan Ongen Saksnosiwi menggamit dua sabuk juara dunia di dua kelas yang berbeda versi International Boxing Association (IBA). Daud menjadi juara kelas ringan super (63,5 kg) setelah mengalahkan petinju Afrika Selatan Michael Mokoena.
Daud menghadapi lawan yang cukup berbeda kemarin. Mokoena merupakan petinju kidal yang punya kecepatan. Bahkan, petinju asal Sukadana itu harus terjatuh setelah terpeleset pada ronde kedua. Tetapi, Daud lebih agresif pada dua ronde berikutnya dan membuat Mokoena limbung.
- Advertisement -
Memasuki ronde ketujuh, Mokoena mengalami cedera bahu. Penyebabnya, pukulan yang dilancarkan Daud mengenai sikunya. Petinju Afsel itu mencoba bertahan satu ronde berikutnya. Tetapi akhirnya dia menyerah karena tangan kanannya tidak mampu digerakkan. Pertarungan pun dihentikan dan Daud memastikan kemenangan TKO atas Mokoena.
Selain merebut gelar juara dunia kelas ringan super versi IBA, petinju 32 tahun itu mendapatkan gelar dunia versi WBO Oriental. Sejak awal Daud berupaya menerapkan strategi lebih efisien. "Dulu aku memang tampil menggebu-gebu. Tetapi sekarang aku lebih taktis supaya tidak kehabisan tenaga di saat terakhir," kata Daud dalam surat elektronik Mahkta Promotion.
- Advertisement -
Dengan satu tambahan kemenangan, kini dia mencetak rekor 40 kemenangan dan 4 kekalahan dari 44 kesempatan naik ring profesional. Sementara itu, sejarah lain diciptakan Ongen ketika menggebuk petinju Filipina Marco Demecillo untuk memperebutkan gelar di kelas bulu (57,1 kg).
Ongen memastikan juara dunia lewat kemenangan angka 116-112, 118-110, dan 119-112. Petinju yang juga prajurit TNI-AU itu berinisiatif menjalankan serangan cepat pada tiga ronde pertama. Akibatnya, dia sempat kehabisan tenaga dan memilih bertahan total di dua ronde berikutnya. Ongen dan Demecillo bertahan hingga ronde ke-12 berakhir.(nap)
Laporan JPG, Batu