Jumat, 20 September 2024

Pakai Tiga Bek Sentral, Kesalahan Taktik Guardiola?

LISBON (RIAUPOS.CO) – Manchester City turun ke lapangan saat berhadapan dengan Olympique Lyon di perempatfinal Liga Champions 2019/20, Ahad  (16/7/2020) dini hari WIB dengan formasi yang tak biasa. Salah satunya saat menurunkan formasi tiga bek sentral.

City merupakan salah satu favorit juara Liga Champions musim ini, khususnya setelah mereka menyingkirkan Real Madrid di 16 besar. Namun, tidak ada yang menduga  City justru kesulitan mencetak gol ke gawang Lyon.

Atas kekalahan ini, pilihan taktik Guardiola pun dikecam setelah pertandingan. Dia menurunkan formasi 3-1-4-2 untuk melawan Lyon, bukan formasi yang biasa dipakai  City.

Raheem Sterling berduet dengan Gabriel Jesus di depan. Sedangkan, trio Fernandinho, Eric Garcia, dan Aymeric Laporte dimainkan di lini belakang. Tidak ada David Silva, tidak ada Bernardo Silva, Phil Foden, bahkan Riyad Mahrez.

- Advertisement -
Baca Juga:  Jadi Pemain Terbaik Dunia, Lewandowski Pernah Terpuruk

Mengubah taktik jadi formasi tiga bek dalam laga sepenting perempatfinal Liga Champions jelas patut dipertanyakan, apalagi ketika timnya kalah. Namun, Guardiola sendiri merasa tidak ada yang salah dengan pilihannya.

"Tidak, yang kami coba lakukan adalah menutupi titik lemah kami jika dibandingkan dengan titik kuat lawan, seperti bagaimana pergerakan impresif mereka dalam duel dua lawan dua," ungkap Guardiola kepada BT Sport.

- Advertisement -

"Setelah kesulitan 15-20 menit pertama, segalanya berjalan baik. Kami mungkin kesulitan menemukan celah untuk menyerang, tapi dalam formasi yang sama kami bermain baik pada 10-15 menit akhir," jelas mantan pemain Barcelona dan AS Roma tersebut.

"Kami menciptakan banyak peluang, mencetak gol luar biasa, tapi sayangnya melewatkan peluang lainnya," imbuhnya lagi.

Baca Juga:   Dapat Ancaman Pembunuhan dari Pendukung Liverpool, Pickford Sewa Pengawal

Guardiola mengakui timnya membuat kesalahan-kesalahan pada pertandingan tersebut, dan harus membayar mahal untuk itu. Dia tahu betul betapa kejamnya Liga Champions, kali ini City kembali gagal melewati rintangan tersebut.

"Dalam situasi ini (tertinggal 1-2, red), Anda harus bisa mencetak gol dan memaksakan laga sampai babak tambahan. Namun, kami justru kebobolan gol ketiga," sambung mantan pelatih Bayern Muenchen tersebut.

"Di kompetisi ini, Anda harus sempurna. Kami lebih banyak menciptakan peluang, lebih banyak tembakan, tapi sayangnya kami tersingkir lagi," jelasnya mengakhiri.

Sumber: BT Sport/Bola/Soccerway
Editor: Hary B Koriun

LISBON (RIAUPOS.CO) – Manchester City turun ke lapangan saat berhadapan dengan Olympique Lyon di perempatfinal Liga Champions 2019/20, Ahad  (16/7/2020) dini hari WIB dengan formasi yang tak biasa. Salah satunya saat menurunkan formasi tiga bek sentral.

City merupakan salah satu favorit juara Liga Champions musim ini, khususnya setelah mereka menyingkirkan Real Madrid di 16 besar. Namun, tidak ada yang menduga  City justru kesulitan mencetak gol ke gawang Lyon.

Atas kekalahan ini, pilihan taktik Guardiola pun dikecam setelah pertandingan. Dia menurunkan formasi 3-1-4-2 untuk melawan Lyon, bukan formasi yang biasa dipakai  City.

Raheem Sterling berduet dengan Gabriel Jesus di depan. Sedangkan, trio Fernandinho, Eric Garcia, dan Aymeric Laporte dimainkan di lini belakang. Tidak ada David Silva, tidak ada Bernardo Silva, Phil Foden, bahkan Riyad Mahrez.

Baca Juga:   Dapat Ancaman Pembunuhan dari Pendukung Liverpool, Pickford Sewa Pengawal

Mengubah taktik jadi formasi tiga bek dalam laga sepenting perempatfinal Liga Champions jelas patut dipertanyakan, apalagi ketika timnya kalah. Namun, Guardiola sendiri merasa tidak ada yang salah dengan pilihannya.

"Tidak, yang kami coba lakukan adalah menutupi titik lemah kami jika dibandingkan dengan titik kuat lawan, seperti bagaimana pergerakan impresif mereka dalam duel dua lawan dua," ungkap Guardiola kepada BT Sport.

"Setelah kesulitan 15-20 menit pertama, segalanya berjalan baik. Kami mungkin kesulitan menemukan celah untuk menyerang, tapi dalam formasi yang sama kami bermain baik pada 10-15 menit akhir," jelas mantan pemain Barcelona dan AS Roma tersebut.

"Kami menciptakan banyak peluang, mencetak gol luar biasa, tapi sayangnya melewatkan peluang lainnya," imbuhnya lagi.

Baca Juga:  Mengejar Bermain di Eropa

Guardiola mengakui timnya membuat kesalahan-kesalahan pada pertandingan tersebut, dan harus membayar mahal untuk itu. Dia tahu betul betapa kejamnya Liga Champions, kali ini City kembali gagal melewati rintangan tersebut.

"Dalam situasi ini (tertinggal 1-2, red), Anda harus bisa mencetak gol dan memaksakan laga sampai babak tambahan. Namun, kami justru kebobolan gol ketiga," sambung mantan pelatih Bayern Muenchen tersebut.

"Di kompetisi ini, Anda harus sempurna. Kami lebih banyak menciptakan peluang, lebih banyak tembakan, tapi sayangnya kami tersingkir lagi," jelasnya mengakhiri.

Sumber: BT Sport/Bola/Soccerway
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari