Sabtu, 2 November 2024

Lolos ke Final, Siti Fadia: Saya Lupakan Rasa Sakit dan Habis-habisan

- Advertisement -

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Sebagai pasangan baru, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjalani start luar biasa. Baru berlaga dalam enam turnamen, Apri/Fadia berhasil empat kali menembus final. Terbaru, Sabtu (16/7/2022), Apri/Fadia lolos ke final Singapore Open 2022. Sebelumnya, Apri/Fadia meraih emas SEA Games 2021, mencapai final Indonesia Open, dan menjadi juara Malaysia Open.

Pada semifinal di Singapore Indoor Stadium, Apri/Fadia mengalahkan ganda Thailand Supissara Paewsampran/Puttita Supajirakul dalam pertarungan rubber game dengan skor 19-21, 21-13, dan 21-19. Pertandingan menegangkan tersebut selesai dalam tempo 1 jam dan 05 menit.

- Advertisement -

Alhamdulillah hari ini bisa main baik dan menang. Puji syukur bisa dua kali ke final dalam tiga turnamen. Saya di final besok akan tetap ngotot dan semangat untuk menang,” kata Fadia dikutip dari siaran pers PP PBSI.

“Ya, alhamdulillah, kami bersyukur dengan hasil pertandingan hari ini. Kami bisa menang dan lolos ke final,” timpal Apri.

Dalam pertandingan ini, performa Fadia sejatinya kurang optimal. Hal ini terjadi karena tumit kaki kirinya mengalami cedera. Rasa sakitnya itu sudah dirasakan sejak mengikuti turnamen di Malaysia, tiga pekan lalu. Bahkan, dalam pertandingan tersebut, Fadia sempat mendapatkan perawatan dokter.

- Advertisement -
Baca Juga:  Gelandang dan Pelatih Thailand Tak Mau Remehkan Indonesia

 “Tumit kiri saya memang sudah terasa sakit dari Malaysia. Terasa sakit, terutama saat mengambil bola yang datangnya menghentak,” ucap Fadia.

“Tetapi, meski sakit saya tetap memaksakan untuk ngotot dan tampil habis-habisan. Maklum sudah tanggung di semifinal, harus memaksakan diri. Saya lupakan rasa sakit untuk merebut poin demi poin. Saya fokus ke permainan saja,” ucap Fadia.

Etos dan perjuangan Fadia yang tidak mau menyerah meski menahan sakit, mendapat apresiasi dari pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian. “Saya salut dengan perjuangan Fadia. Meski sakit, dia terus berjuang agar bisa menang,” ujar Didi, sapaan karib Eng Hian.

Berbeda dengan jalannya pertandingan di babak pertama Malaysia Masters lalu, pertandingan hari ini memang lebih ketat dan sengit. Sebelumnya di Kuala Lumpur, Apri/Fadia menang mudah dengan skor 21-13, 21-10. Kini, mereka harus berjibaku tiga game yang keras.

Baca Juga:  Pembalap 19 Tahun Asal Spanyol Naik Kelas Ke MotoGP

“Di Malaysia Masters lalu kami memang menang mudah. Kali ini hasilnya berbeda, mereka pasti juga sudah menganalisis video. Terus mungkin juga sudah tahu pola permainan kami,” ucap Apri.

Dengan keberhasilan Apri/Fadia lolos ke final turnamen super 500 ini, menurut Coach Didi, menunjukkan kapasitas dan standar mereka sebagai pasangan. Tiga pekan lalu, mereka menjadi juara di Malaysia Open 2022 Super 750. Ke depan, Apri/Fadia akan lebih sering diturunkan pada turnamen level super 500 ke atas.

“Dengan begitu, saya tinggal menjaga performa dan persiapannya, karena saya sudah tahu standarnya,” ucap Didi.

Di final, Apri/Fadia akan menghadapi ganda Cina, Zhang Shuxian/Zheng Yu. Zhang/Zheng melaju ke final dengan mengandaskan ganda Cina lainnya, Du Yue/Li Wenmei dalam dua game 21-18, 21-18. Laga pamungkas Singapore Open ini merupakan ulangan final Malaysia Open. Saat itu, Apri/Fadia menang dalam rubber game dengan skor 21-18, 12-21, 21-19.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Sebagai pasangan baru, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjalani start luar biasa. Baru berlaga dalam enam turnamen, Apri/Fadia berhasil empat kali menembus final. Terbaru, Sabtu (16/7/2022), Apri/Fadia lolos ke final Singapore Open 2022. Sebelumnya, Apri/Fadia meraih emas SEA Games 2021, mencapai final Indonesia Open, dan menjadi juara Malaysia Open.

Pada semifinal di Singapore Indoor Stadium, Apri/Fadia mengalahkan ganda Thailand Supissara Paewsampran/Puttita Supajirakul dalam pertarungan rubber game dengan skor 19-21, 21-13, dan 21-19. Pertandingan menegangkan tersebut selesai dalam tempo 1 jam dan 05 menit.

Alhamdulillah hari ini bisa main baik dan menang. Puji syukur bisa dua kali ke final dalam tiga turnamen. Saya di final besok akan tetap ngotot dan semangat untuk menang,” kata Fadia dikutip dari siaran pers PP PBSI.

“Ya, alhamdulillah, kami bersyukur dengan hasil pertandingan hari ini. Kami bisa menang dan lolos ke final,” timpal Apri.

Dalam pertandingan ini, performa Fadia sejatinya kurang optimal. Hal ini terjadi karena tumit kaki kirinya mengalami cedera. Rasa sakitnya itu sudah dirasakan sejak mengikuti turnamen di Malaysia, tiga pekan lalu. Bahkan, dalam pertandingan tersebut, Fadia sempat mendapatkan perawatan dokter.

Baca Juga:  Martial Diburu Barcelona untuk Menggantikan Aguero

 “Tumit kiri saya memang sudah terasa sakit dari Malaysia. Terasa sakit, terutama saat mengambil bola yang datangnya menghentak,” ucap Fadia.

“Tetapi, meski sakit saya tetap memaksakan untuk ngotot dan tampil habis-habisan. Maklum sudah tanggung di semifinal, harus memaksakan diri. Saya lupakan rasa sakit untuk merebut poin demi poin. Saya fokus ke permainan saja,” ucap Fadia.

Etos dan perjuangan Fadia yang tidak mau menyerah meski menahan sakit, mendapat apresiasi dari pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian. “Saya salut dengan perjuangan Fadia. Meski sakit, dia terus berjuang agar bisa menang,” ujar Didi, sapaan karib Eng Hian.

Berbeda dengan jalannya pertandingan di babak pertama Malaysia Masters lalu, pertandingan hari ini memang lebih ketat dan sengit. Sebelumnya di Kuala Lumpur, Apri/Fadia menang mudah dengan skor 21-13, 21-10. Kini, mereka harus berjibaku tiga game yang keras.

Baca Juga:  Gelandang dan Pelatih Thailand Tak Mau Remehkan Indonesia

“Di Malaysia Masters lalu kami memang menang mudah. Kali ini hasilnya berbeda, mereka pasti juga sudah menganalisis video. Terus mungkin juga sudah tahu pola permainan kami,” ucap Apri.

Dengan keberhasilan Apri/Fadia lolos ke final turnamen super 500 ini, menurut Coach Didi, menunjukkan kapasitas dan standar mereka sebagai pasangan. Tiga pekan lalu, mereka menjadi juara di Malaysia Open 2022 Super 750. Ke depan, Apri/Fadia akan lebih sering diturunkan pada turnamen level super 500 ke atas.

“Dengan begitu, saya tinggal menjaga performa dan persiapannya, karena saya sudah tahu standarnya,” ucap Didi.

Di final, Apri/Fadia akan menghadapi ganda Cina, Zhang Shuxian/Zheng Yu. Zhang/Zheng melaju ke final dengan mengandaskan ganda Cina lainnya, Du Yue/Li Wenmei dalam dua game 21-18, 21-18. Laga pamungkas Singapore Open ini merupakan ulangan final Malaysia Open. Saat itu, Apri/Fadia menang dalam rubber game dengan skor 21-18, 12-21, 21-19.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari