AL RAYYAN (RIAUPOS.CO) – Korea Selatan merupakan salah satu unggulan juara Piala Asia di edisi kali ini. Oleh karena itu, tim berjuluk The Taeguk Warriors ini juga menjadi favorit untuk memenangi laga menghadapi Bahrain di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar, Senin (15/1) pukul 18.30 WIB.
Mereka juga mengusung ambisi besar untuk menjadi juara Piala Asia untuk ketiga kalinya. Namun, Bahrain juga punya peluang lolos dari Grup E. Jika berhasil menuai hasil bagus melawan Korea Selatan, mereka akan semakin percaya diri di dua laga berikutnya melawan Malaysia dan Yordania.
Timnas Korea Selatan asuhan Jurgen Klinsmann datang ke Piala Asia dengan kondisi terbaik. The Taeguk Warriors akan bertarung dengan skuad terbaiknya. Kehadiran para pemain seperti Son Heung-min dan Hwang Hee-chan yang sedang on fire di Liga Inggris jelas menjadi keuntungan bagi mereka.
Selain itu, Korea Selatan datang dengan modal bagus berupa rentetan kemenangan. Korea Selatan sedang dalam laju tak terkalahkan di delapan pertandingan terakhir semua ajang. Bahkan, mereka selalu menang di enam laga terakhir sebelum dijadwalkan melawan Bahrain.
Pekerjaan rumah yang tersisa bagi Klinsmann hanya masalah mental juara. Korea Selatan memang telah meraih dua kali gelar juara Piala Asia. Namun, gelar terakhir yang mereka dapatkan sudah terlampau lama, 64 tahun, tepatnya pada 1960. Dua gelar juara milik Korea Selatan diperoleh pada dua edisi pertama Piala Asia (1956 dan 1960).
Kala itu, AFC Asian Cup hanya diikuti oleh empat negara. Artinya, ketahanan dan mental juara Korea Selatan belum teruji ketika Piala Asia digelar dengan peserta lebih banyak. Capaian terbaik mereka setelah 1960 adalah runner-up. Raihan itu diperoleh pada edisi 1972, 1980, 1988, dan 2015. Berbekal modal tersebut, Korea Selatan berharap bisa mengakhiri paceklik juara mereka di Piala Asia 2024.
“Kami tidak mampu mengangkat trofi Piala Asia dalam 64 tahun terakhir. Kami akan menjadikan itu sebagai motivasi. Saya sendiri akan berusaha maksimal untuk membawa pulang trofi ke rumah,” kata gelandang Lee Jae-sung di laman web resmi KFA (Federasi Sepakbola Korea Selatan).
Bahrain, di sisi lain, tidak punya sejarah bagus di Piala Asia. Capaian terbaik mereka adalah menjadi juara keempat di edisi 1980 yang digelar di Cina. Pada edisi terakhir Piala Asia 2019 Uni Emirat Arab, mereka gugur di babak 16 besar. Sisanya, di empat partisipasi lain, Bahrain gagal lolos dari babak grup.
Tentunya akan menjadi pekerjaan berat bagi Bahrain asuhan Juan Antonio Pizzi ketika harus meladeni Korea Selatan di laga pertama. Akan tetapi, apabila minimal bisa meraih hasil seri, kepercayaan diri tim akan meningkat di laga berikutnya. Jika kalah, masih ada waktu memperbaiki diri saat bersua Malaysia dan Yordania.
“Di turnamen seperti ini tidak ada pertandingan yang mudah. Kami bahkan harus memulainya dengan melawan tim terkuat di grup ini. Korea Selatan tim yang kuat di banyak aspek, punya pelatih dan pemain hebat, serta kenyang pengalaman internasional,” ujar bek Bahrain, Waleed Al Hayam, kepada media CGTN.
Son Heung-min dan Hwang Hee-chan jelas akan menjadi andalan Klinsmann. Bersama Tottenham Hotspur, Son telah mengemas 12 gol dan lima assists di Liga Inggris. Sementara itu, Hwang bersama Wolverhampton telah mencetak 10 gol dan tiga assists di kompetisi yang sama. Bahrain diperkirakan akan bertumpu pada barisan pemain seniornya. Termasuk di antaranya ialah eks striker Persija Jakarta, Abdulla Yusuf Helal.(eca)
Laporan JPG, Al Rayyan