Kamis, 19 September 2024

Grazie Vale!

(RIAUPOS.CO) – MOTOGP Valencia bukan hanya balapan pemungkas musim ini, melainkan juga balapan penutup bagi karier sang legenda hidup Valentino Rossi. Setelah balapan yang digelar besok (14/11) itu berakhir, The Doctor bakal resmi pensiun.  Pada balapan ini, penggemar bisa menyampaikan terima kasih atas kenangan indah yang diberikannya. Grazie Vale !

Tak terbantahkan lagi, semua mata akan tertuju pada Rossi akhir pekan ini. Setelah 25 tahun bertarung di pentas grand prix, rider 42 tahun tersebut akan menjalani balapan perpisahan yang emosional. "Sebenarnya aku ingin menjalani balapan terakhir ini dengan biasa-biasa saja. Tapi ternyata tidak bisa. Semuanya terlalu emosional," ujar Rossi dalam jumpa pers pralomba.

Sepanjang karier yang membentang sejak 1996, Rossi sudah sembilan kali merengkuh gelar juara dunia. Itu semua diraih dalam partisipasinya dalam 431 balapan. Sebanyak 115 race di antaranya sukses dikonversi menjadi kemenangan.

Pembalap Tavulia, Italia, tersebut sudah mengoleksi 235 podium sepanjang karier di grand prix. Di kelas premier saja (500 cc dan MotoGP), Rossi sudah mengumpulkan 199 podium. Plus kemenangan 89 kali.

- Advertisement -

Dia memulai karier balapnya lalu pada awal tahun 1996 di GP 125 bersama Aprilia. Setelah satu tahun bersama Aprilia, Rossi berhasil meraih gelar juara dunia pertamanya pada 1997 dengan 11 kali kemenangan dari total 15 putaran.

Baca Juga:  Tiga Tim Mundur, 11 Tim Tetap Lanjut Ikut TdSi

Memasuki musim 1998, The Doctor yang masih bersama Aprilia naik kelas ke GP 250. Satu tahun di GP 250, gelar juara dunia kembali diraihnya pada musim 1999 saat usianya 20 tahun. Dia kemudian digaet Honda tahun 2000  menjadi bagian tim di GP 500.

- Advertisement -

Dimentori mantan pembalap GP 500 yang meraih 5 gelar juara dunia, Michael Doohan. Debut Vale di GP 500 menempatkan dirinya sebagai runner-up dunia di musim 2000. Setahun berselang dia mengukir meraih gelar juara dunia di GP 500 dengan torehan 9 kali finis pertama dari 16 kali balapan.  

Tahun 2002, kelas tertinggi balap motor dunia berganti nama dari GP 500 menjadi MotoGP 4-Tak dengan kubikasi mesin 990 cc. Rossi mencetak sejarah menjadi juara dunia pertama di era MotoGP 4-Tak musim 2002 menggunakan RC211V. Lalu, ia kembali meraih gelar juara dunia di musim 2003 bersama Honda. Total tiga gelar beruntun diraihnya. Tahun 2004, Rossi pindah ke Yamaha. Total bersama Yamaha sejak 2004 hingga 2010, The Doctor berhasil mempersembahkan 4 gelar juara dunia.

Baca Juga:  Tanpa Maguire, Pertahanan MU Diacak-acak Liverpool

Hingga awal tahun 2011, Vale pun memilih pindah dan bergabung bersama tim Ducati. Nasib baik tak mengiringinya di Ducati. Dengan Desmosedici GP 11 tunggangannya dinilai paling canggih di kelas MotoGP, dia tak menggapai juarai dua musim disana.   Kecewa, Rossi memutuskan meninggalkan Ducati pada akhir musim 2012. Vale memilih kembali bersama Yamaha dan mengendarai YZR-M1 pada 2013 hingga musim 2020. Di tahun 2021, dia menutup karir di Petronas Yamaha SRT.

Nah, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang legenda, muncul petisi dari fans MotoGP. Isinya agar pembalap-pembalap MotoGP lain memberikan hadiah spesial bagi juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut. Salah satu wacana yang muncul adalah membiarkan Rossi mendapat podium ke-200-nya sepanjang karier di kelas premier.

Menanggapi hal tersebut, beberapa pembalap MotoGP mengaku setuju. Itu seperti yang diungkapkan juara dunia MotoGP tahun ini Fabio Quartararo. Pembalap Prancis tersebut menyebut akan dengan senang hati melakukan itu. Masalahnya, dia ragu apakah Rossi berkenan mendapat penghargaan podium dengan cara seperti itu.

"Aku rasa Vale tidak akan bahagia mendapat podium ke-200-nya dengan cara seperti itu," ucap pembalap Monster Energy Yamaha tersebut dilansir Speedweek.(irr/c17/cak)

Laporan JPG, Valencia

(RIAUPOS.CO) – MOTOGP Valencia bukan hanya balapan pemungkas musim ini, melainkan juga balapan penutup bagi karier sang legenda hidup Valentino Rossi. Setelah balapan yang digelar besok (14/11) itu berakhir, The Doctor bakal resmi pensiun.  Pada balapan ini, penggemar bisa menyampaikan terima kasih atas kenangan indah yang diberikannya. Grazie Vale !

Tak terbantahkan lagi, semua mata akan tertuju pada Rossi akhir pekan ini. Setelah 25 tahun bertarung di pentas grand prix, rider 42 tahun tersebut akan menjalani balapan perpisahan yang emosional. "Sebenarnya aku ingin menjalani balapan terakhir ini dengan biasa-biasa saja. Tapi ternyata tidak bisa. Semuanya terlalu emosional," ujar Rossi dalam jumpa pers pralomba.

Sepanjang karier yang membentang sejak 1996, Rossi sudah sembilan kali merengkuh gelar juara dunia. Itu semua diraih dalam partisipasinya dalam 431 balapan. Sebanyak 115 race di antaranya sukses dikonversi menjadi kemenangan.

Pembalap Tavulia, Italia, tersebut sudah mengoleksi 235 podium sepanjang karier di grand prix. Di kelas premier saja (500 cc dan MotoGP), Rossi sudah mengumpulkan 199 podium. Plus kemenangan 89 kali.

Dia memulai karier balapnya lalu pada awal tahun 1996 di GP 125 bersama Aprilia. Setelah satu tahun bersama Aprilia, Rossi berhasil meraih gelar juara dunia pertamanya pada 1997 dengan 11 kali kemenangan dari total 15 putaran.

Baca Juga:  LIGA CHAMPIONS: Borussia Dortmund V PSV Eindhoven, Menebalkan Kepercayaan Diri

Memasuki musim 1998, The Doctor yang masih bersama Aprilia naik kelas ke GP 250. Satu tahun di GP 250, gelar juara dunia kembali diraihnya pada musim 1999 saat usianya 20 tahun. Dia kemudian digaet Honda tahun 2000  menjadi bagian tim di GP 500.

Dimentori mantan pembalap GP 500 yang meraih 5 gelar juara dunia, Michael Doohan. Debut Vale di GP 500 menempatkan dirinya sebagai runner-up dunia di musim 2000. Setahun berselang dia mengukir meraih gelar juara dunia di GP 500 dengan torehan 9 kali finis pertama dari 16 kali balapan.  

Tahun 2002, kelas tertinggi balap motor dunia berganti nama dari GP 500 menjadi MotoGP 4-Tak dengan kubikasi mesin 990 cc. Rossi mencetak sejarah menjadi juara dunia pertama di era MotoGP 4-Tak musim 2002 menggunakan RC211V. Lalu, ia kembali meraih gelar juara dunia di musim 2003 bersama Honda. Total tiga gelar beruntun diraihnya. Tahun 2004, Rossi pindah ke Yamaha. Total bersama Yamaha sejak 2004 hingga 2010, The Doctor berhasil mempersembahkan 4 gelar juara dunia.

Baca Juga:  Tiga Tim Mundur, 11 Tim Tetap Lanjut Ikut TdSi

Hingga awal tahun 2011, Vale pun memilih pindah dan bergabung bersama tim Ducati. Nasib baik tak mengiringinya di Ducati. Dengan Desmosedici GP 11 tunggangannya dinilai paling canggih di kelas MotoGP, dia tak menggapai juarai dua musim disana.   Kecewa, Rossi memutuskan meninggalkan Ducati pada akhir musim 2012. Vale memilih kembali bersama Yamaha dan mengendarai YZR-M1 pada 2013 hingga musim 2020. Di tahun 2021, dia menutup karir di Petronas Yamaha SRT.

Nah, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang legenda, muncul petisi dari fans MotoGP. Isinya agar pembalap-pembalap MotoGP lain memberikan hadiah spesial bagi juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut. Salah satu wacana yang muncul adalah membiarkan Rossi mendapat podium ke-200-nya sepanjang karier di kelas premier.

Menanggapi hal tersebut, beberapa pembalap MotoGP mengaku setuju. Itu seperti yang diungkapkan juara dunia MotoGP tahun ini Fabio Quartararo. Pembalap Prancis tersebut menyebut akan dengan senang hati melakukan itu. Masalahnya, dia ragu apakah Rossi berkenan mendapat penghargaan podium dengan cara seperti itu.

"Aku rasa Vale tidak akan bahagia mendapat podium ke-200-nya dengan cara seperti itu," ucap pembalap Monster Energy Yamaha tersebut dilansir Speedweek.(irr/c17/cak)

Laporan JPG, Valencia

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari