DENMARK (RIAUPOS.CO) – Persaingan antara Kento Momota dan Lee Zii Jia kian seru saja. Setelah keduanya saling mengalahkan di Piala Sudirman 2021 pekan lalu, dua juara tunggal putra dari Jepang dan Malaysia itu kembali berduel di grup D Piala Thomas 2021, Kamis (14/10/2021).
Tidak seperti dua laga terakhir yang berakhir dalam straight game, pertemuan Momota dan Zii Jia kali ini cukup alot. Mereka bertarung selama 1 jam 20 menit sebelum akhirnya Momota keluar sebagai pemenang.
Zii Jia yang tampil penuh percaya diri karena kemenangannya di pertemuan terakhir pada babak semifinal Piala Sudirman 2021 berhasil mendikte Momota di gim pertama. Mengandalkan permainan menyerang dengan pukulan-pukulannya yang keras, Zii Jia sukses mengeksploitasi Momota yang masih bermain dalam pola lambat.
Gim pertama dimenangkan Zii Jia dengan skor 21-15.
Namun, masuk gim kedua, Momota menunjukkan predikatnya sebagai pemain ranking 1 dunia. Mengubah pola main menjadi ofensif, kali ini giliran Zii Jia yang dibikin keteteran hingga tertinggal interval 2-11.
Tidak mengendurkan serangan, Momota terus menggerus pertahanan Zii Jia. Bintang muda Malaysia itu pun tak punya pilihan selain menyerah 12-21 di gim kedua.
Puncak keseruan laga ini terjadi di gim ketiga. Baik Momota dan Zii Jia yang sama-sama tak mau mengalah mengeluarkan semua kemampuan mereka. Zii Jia nyaris saja meraih kemenangan setelah sempat memimpin 20-18, namun mental juara Momota berhasil mengubah segalanya.
Kembali bermain dengan cepat dan agresif, Momota akhirnya menyudahi perlawanan Zii Jia. Sang lawan dipaksa bertekuk lutut 21-23. Bagi Momota, ini adalah kemenangannya yang kedelapan atas Zii Jia dari total 10 kali pertemuan mereka dari 2017 lalu.
Kemenangan Momota sekaligus membuat Jepang unggul atas Malaysia. Hingga berita ini diturunkan, Jepang sudah mengantongi 2 poin dari Momota dan ganda putra Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang baru saja menundukkan pasangan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 Aaron Chia/Soh Wooi Yik 21-13 dan 21-13.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erwan Sani
Editor: Erwan Sani