Kamis, 19 September 2024

Laga Uji Coba PSPS Riau Vs Kelantan FC Batal, Panitia Siapkan Refund Tiket

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ekspektasi pencinta sepakbola di Riau, khususnya  pencinta PSPS, untuk menyaksikan pertandingan bergengsi di Stadion Utama Riau tak terwujud. Sempat digaungkan sejak beberapa pekan terakhir, laga uji coba PSPS menjamu Kelantan FC yang seharusnya digelar Selasa (12/7), akhirnya dibatalkan.

Akibat pembatalan mendadak tersebut, ribuan suporter PSPS Riau dan penonton yang telah menunggu kick-off sejak pukul 14.30 WIB kecewa. "Kecewalah, sudah datang ke stadion laga dibatalkan," ujar salah seorang penonton, Andri, Selasa (12/7).

Kekecewaan juga diungkapkan penonton lainnya, Frans Saputra yang reka jauh-jauh datang dari Rohul. "Saya merasa kecewa jauh-jauh datang dari Rohil hanya untuk menyaksikan pertandingan ini. Eh, ternyata batal. Sudah keluarkan uang beli tiket, ongkos dari Rohul, ternyata pertandingan batal," ujar Frans Saputra.

Pantauan Riau Pos, para suporter dan penonton berbondong-bondong menuju Stadion Utama Riau Jalan Naga Sakti Pekanbaru sejak pukul 14.00 WIB. Tampak juga beberapa pemain PSPS Riau dan ofisial berada di pinggir lapangan lengkap dengan jersey resmi.

- Advertisement -

Tetapi pemain Kelantan FC yang menjadi lawan PSPS Riau pada laga tersebut tidak tampak berada di pinggir lapangan. Begitu juga dengan Pelatih Kelantan FC, Rezal Zambery Yahya juga tidak terlihat.

Setelah ditunggu-tunggu pertandingan yang awalnya akan berlangsung pada pukul 15.15 WIB, namun hingga pukul 16.30 WIB tak kunjung dimulai, bahkan hingga pukul 16.30 WIB. Namun, secara mendadak pihak manajemen maupun pihak panitia mengumumkan pembatalan pertandingan.

- Advertisement -

Mendengar hal itu, sontak membuat seluruh penonton dan suporter PSPS merasa kecewa berteriak hingga melontarkan kata-kata kasar. Mereka juga menyalakan kembang api di kursi tribun penonton. Pihak panitia dan keamanan sempat menenangkan para suporter.

Kekecewaan para penonton dan suporter akhirnya berhasil diredam hingga pukul 17.00 WIB. Tampak puluhan, bahkan ratusan petugas keamanan berjaga di Stadion Utama Riau.

Informasi dari postingan Instagram (IG) resmi PSPS Riau, pertandingan dibatalkan karena oleh pihak keamanan mendesak agar pihak PSPS membayar uang keamanan sebesar Rp40 juta sebelum pertandingan digelar. Hal ini juga diungkapkan secara langsung Presiden PSPS Riau Norizam Tukiman.

Baca Juga:  Chelsea Dipermalukan Arsenal, Lampard Marah

"Kita profesional dalam membangun sepakbola ini. Jadi, kalau mereka minta uang Rp40 juta itu, pada saya itu bukan masalahnya. Masalahnya kenapa diminta tak ada prosedur, nggak ada dokumen? Kenapa minta uang itu secara tunai?" ujarnya kepada Riau Pos, Selasa (12/7).

"Kepada fans yang datang ke stadion, yang membeli secara online. In sya Allah jika perkara Rp40 juta ini selesai, tidak dikenakan bayaran, in sya Allah kita akan buat laga persabatan ini gratis. Sekali lagi, pembatalan ini bukan kehendak saya selaku pemilik kedua klub, tapi atas desakan Polresta yang meminta Rp40 juta. Kalau tak diberikan, pelawanan (laga, red) itu akan dibatalkan. Saya rasa baik kita tangguhkan dulu untuk mendapatkan kejelasan ini," tambahnya.Norizam menjelaskan, bahwa dirinya telah siap untuk menggelar laga persahabatan tersebut dengan memboyong para pemain Kelantan FC ke Pekanbaru.

"Bahkan saya sendiri jauh-jauh datang dari Malaysia dengan meninggalkan anak istri saya hanya untuk memastikan laga persahabatan ini bisa berlangsung," ujarnya.

Di sisi lain, Wakapolresta Pekanbaru AKBP Henky Purwanto membantah keterangan manajemen PSPS Riau seperti tersebar di akun resmi klub tersebut. Henky pada pernyataan tertulisnya Selasa (12/7) sore menyebutkan, malah panitia penyelenggara pertandingan yang lambat memberikan penjelasan ke kepolisian. "Tidak ada seperti yang disebut dalam tulisan (akun resmi PSPS, red) tersebut. Mereka baru menjelaskan kegiatan pertandingan tadi pagi (kemarin, red) di Polresta kepada Kabagops. Itupun setelah dipanggil Kabagops, baru datang ke Polresta," sebut Henky.

Semestinya, lanjut Henky, sesuai ketentuan dalam surat izinnya, 7×24 jam sebelum pertandingan, panitia telah menjelaskan rencana pertandingan tersebut. Sehingga, kata dia, Polresta Pekanbaru tidak terkesan mendadak untuk kesiapan pengamanan.

Namun, pihak penyelengara laga ini mengaku telah mengantongi izin yang ditandatangani pada 8 Juli lalu. Ketua Panpel Bambang Pratama pun menyayangkan kejadian di luar dugaan ini. Ia menegaskan sebenarnya panpel tidak ada masalah terkait biaya keamanan.

"Kami tidak ada masalah soal biaya keamanan yang ditetapkan pihak kepolisian dalam hal ini pihak Polresta Pekanbaru," kata Bambang pada wartawan, Selasa (12/7).

Baca Juga:  PSPS Pekanbaru vs Bekasi City: Jangan Lengah

Diakuinya, pihak Polresta Pekanbaru memang meminta biaya keamanan sebesar Rp40 juta. Biaya tersebut untuk konsumsi petugas kepolisian di lapangan. Atas penjelasan pihak Polresta Pekanbaru, panpel memahami biaya tersebut. Sebab jumlah petugas keamanan yang diturunkan juga lebih besar dari biasanya.

Bambang Pratama yang bukan kali ini saja menjadi Ketua Panpel Laga PSPS menjelaskan, setiap laga PSPS, biasanya 100 personel yang diturunkan. Namun, untuk laga PSPS menjamu Kelantan FC ini ada sebanyak 500 personel yang diturunkan.

Meningkatnya jumlah personel tersebut disebabkan karena laga uji coba ini melibatkan tim luar negeri. Sehingga pengamanan ditingkatkan karena bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka citra Indonesia yang jelek di mata dunia internasional. "Makanya kami bisa menerima soal biaya keamanan tersebut. Memang besarannya di luar yang biasanya," kata Bambang.

Sejatinya, lanjutnya, biaya keamanan tersebut sudah dibayarkan General Manajer (GM) PSPS Edward Riansyah sehingga 500 personel keamanan sudah berada di stadion. Namun Bambang tidak tahu apa yang terjadi sehingga pertandingan uji coba dibatalkan. Hal tersebut di luar wewenangnya.

Di hadapan para penonton dan suporter, Bambang Pratama didampingi General Manager PSPS Riau Edwar Riansyah menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya, dan berjanji akan mengganti tiket para penonton maupun suporter. "Kami pihak panitia akan mengganti uang tiket yang sebelumnya telah dibeli oleh penonton. Pertandingan ini memang tidak bisa terlaksana. Untuk itu kami mohon maaf berkali-kali," ujar Bambang.

Hal senada juga dikatakan General Manager PSPS Riau Edwar Riansyah di hadapan para penonton dan suporter PSPS Riau. "In sya Allah kami akan bertanggung jawab atas uang tiket yang telah dibeli penonton. Proses refund in sya Allah besok (hari ini, red) sudah bisa dilakukan di sekretariat PSPS Riau. Panitia bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada hari ini," ujar Edwar Riansyah.(das/dof/end)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ekspektasi pencinta sepakbola di Riau, khususnya  pencinta PSPS, untuk menyaksikan pertandingan bergengsi di Stadion Utama Riau tak terwujud. Sempat digaungkan sejak beberapa pekan terakhir, laga uji coba PSPS menjamu Kelantan FC yang seharusnya digelar Selasa (12/7), akhirnya dibatalkan.

Akibat pembatalan mendadak tersebut, ribuan suporter PSPS Riau dan penonton yang telah menunggu kick-off sejak pukul 14.30 WIB kecewa. "Kecewalah, sudah datang ke stadion laga dibatalkan," ujar salah seorang penonton, Andri, Selasa (12/7).

Kekecewaan juga diungkapkan penonton lainnya, Frans Saputra yang reka jauh-jauh datang dari Rohul. "Saya merasa kecewa jauh-jauh datang dari Rohil hanya untuk menyaksikan pertandingan ini. Eh, ternyata batal. Sudah keluarkan uang beli tiket, ongkos dari Rohul, ternyata pertandingan batal," ujar Frans Saputra.

Pantauan Riau Pos, para suporter dan penonton berbondong-bondong menuju Stadion Utama Riau Jalan Naga Sakti Pekanbaru sejak pukul 14.00 WIB. Tampak juga beberapa pemain PSPS Riau dan ofisial berada di pinggir lapangan lengkap dengan jersey resmi.

Tetapi pemain Kelantan FC yang menjadi lawan PSPS Riau pada laga tersebut tidak tampak berada di pinggir lapangan. Begitu juga dengan Pelatih Kelantan FC, Rezal Zambery Yahya juga tidak terlihat.

Setelah ditunggu-tunggu pertandingan yang awalnya akan berlangsung pada pukul 15.15 WIB, namun hingga pukul 16.30 WIB tak kunjung dimulai, bahkan hingga pukul 16.30 WIB. Namun, secara mendadak pihak manajemen maupun pihak panitia mengumumkan pembatalan pertandingan.

Mendengar hal itu, sontak membuat seluruh penonton dan suporter PSPS merasa kecewa berteriak hingga melontarkan kata-kata kasar. Mereka juga menyalakan kembang api di kursi tribun penonton. Pihak panitia dan keamanan sempat menenangkan para suporter.

Kekecewaan para penonton dan suporter akhirnya berhasil diredam hingga pukul 17.00 WIB. Tampak puluhan, bahkan ratusan petugas keamanan berjaga di Stadion Utama Riau.

Informasi dari postingan Instagram (IG) resmi PSPS Riau, pertandingan dibatalkan karena oleh pihak keamanan mendesak agar pihak PSPS membayar uang keamanan sebesar Rp40 juta sebelum pertandingan digelar. Hal ini juga diungkapkan secara langsung Presiden PSPS Riau Norizam Tukiman.

Baca Juga:  Internal Prancis Retak Setelah Terdepak di 16 Besar

"Kita profesional dalam membangun sepakbola ini. Jadi, kalau mereka minta uang Rp40 juta itu, pada saya itu bukan masalahnya. Masalahnya kenapa diminta tak ada prosedur, nggak ada dokumen? Kenapa minta uang itu secara tunai?" ujarnya kepada Riau Pos, Selasa (12/7).

"Kepada fans yang datang ke stadion, yang membeli secara online. In sya Allah jika perkara Rp40 juta ini selesai, tidak dikenakan bayaran, in sya Allah kita akan buat laga persabatan ini gratis. Sekali lagi, pembatalan ini bukan kehendak saya selaku pemilik kedua klub, tapi atas desakan Polresta yang meminta Rp40 juta. Kalau tak diberikan, pelawanan (laga, red) itu akan dibatalkan. Saya rasa baik kita tangguhkan dulu untuk mendapatkan kejelasan ini," tambahnya.Norizam menjelaskan, bahwa dirinya telah siap untuk menggelar laga persahabatan tersebut dengan memboyong para pemain Kelantan FC ke Pekanbaru.

"Bahkan saya sendiri jauh-jauh datang dari Malaysia dengan meninggalkan anak istri saya hanya untuk memastikan laga persahabatan ini bisa berlangsung," ujarnya.

Di sisi lain, Wakapolresta Pekanbaru AKBP Henky Purwanto membantah keterangan manajemen PSPS Riau seperti tersebar di akun resmi klub tersebut. Henky pada pernyataan tertulisnya Selasa (12/7) sore menyebutkan, malah panitia penyelenggara pertandingan yang lambat memberikan penjelasan ke kepolisian. "Tidak ada seperti yang disebut dalam tulisan (akun resmi PSPS, red) tersebut. Mereka baru menjelaskan kegiatan pertandingan tadi pagi (kemarin, red) di Polresta kepada Kabagops. Itupun setelah dipanggil Kabagops, baru datang ke Polresta," sebut Henky.

Semestinya, lanjut Henky, sesuai ketentuan dalam surat izinnya, 7×24 jam sebelum pertandingan, panitia telah menjelaskan rencana pertandingan tersebut. Sehingga, kata dia, Polresta Pekanbaru tidak terkesan mendadak untuk kesiapan pengamanan.

Namun, pihak penyelengara laga ini mengaku telah mengantongi izin yang ditandatangani pada 8 Juli lalu. Ketua Panpel Bambang Pratama pun menyayangkan kejadian di luar dugaan ini. Ia menegaskan sebenarnya panpel tidak ada masalah terkait biaya keamanan.

"Kami tidak ada masalah soal biaya keamanan yang ditetapkan pihak kepolisian dalam hal ini pihak Polresta Pekanbaru," kata Bambang pada wartawan, Selasa (12/7).

Baca Juga:  Praveen/Melati Main Tanpa Ampun

Diakuinya, pihak Polresta Pekanbaru memang meminta biaya keamanan sebesar Rp40 juta. Biaya tersebut untuk konsumsi petugas kepolisian di lapangan. Atas penjelasan pihak Polresta Pekanbaru, panpel memahami biaya tersebut. Sebab jumlah petugas keamanan yang diturunkan juga lebih besar dari biasanya.

Bambang Pratama yang bukan kali ini saja menjadi Ketua Panpel Laga PSPS menjelaskan, setiap laga PSPS, biasanya 100 personel yang diturunkan. Namun, untuk laga PSPS menjamu Kelantan FC ini ada sebanyak 500 personel yang diturunkan.

Meningkatnya jumlah personel tersebut disebabkan karena laga uji coba ini melibatkan tim luar negeri. Sehingga pengamanan ditingkatkan karena bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka citra Indonesia yang jelek di mata dunia internasional. "Makanya kami bisa menerima soal biaya keamanan tersebut. Memang besarannya di luar yang biasanya," kata Bambang.

Sejatinya, lanjutnya, biaya keamanan tersebut sudah dibayarkan General Manajer (GM) PSPS Edward Riansyah sehingga 500 personel keamanan sudah berada di stadion. Namun Bambang tidak tahu apa yang terjadi sehingga pertandingan uji coba dibatalkan. Hal tersebut di luar wewenangnya.

Di hadapan para penonton dan suporter, Bambang Pratama didampingi General Manager PSPS Riau Edwar Riansyah menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya, dan berjanji akan mengganti tiket para penonton maupun suporter. "Kami pihak panitia akan mengganti uang tiket yang sebelumnya telah dibeli oleh penonton. Pertandingan ini memang tidak bisa terlaksana. Untuk itu kami mohon maaf berkali-kali," ujar Bambang.

Hal senada juga dikatakan General Manager PSPS Riau Edwar Riansyah di hadapan para penonton dan suporter PSPS Riau. "In sya Allah kami akan bertanggung jawab atas uang tiket yang telah dibeli penonton. Proses refund in sya Allah besok (hari ini, red) sudah bisa dilakukan di sekretariat PSPS Riau. Panitia bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada hari ini," ujar Edwar Riansyah.(das/dof/end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari