Jumat, 22 November 2024

Bengkalis Kuasai Putri, Kampar dan Kuansing Juara Putra

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim putri Bengkalis tak terbendung dan menguasai bagian putri dalam Kejurda Sepaktakraw Pelajar Riau yang digelar di GOR Sepaktakraw Purna MTQ, Pekanbaru, 9–12 Juli 2021. Di bagian putra, Kampar dan Kuantan Singingi (Kuansing) berbagi gelar.

Putri Bengkalis berhasil memborong dua gelar juara di dua nomor yang dipertandingkan, yakni regu dan dobel iven. Sedangkan di bagian putra, Kuansing berhasil juara di nomor beregu dan Kampar juara di dobel iven

- Advertisement -

Di nomor beregu, putri Bengkalis di final mengalahkan Siak dengan 21-16 dan 21-10. Di perebutan tempat ketiga, Pekanbaru mengalahkan Inhu dengan skor 18-21, 22-20, dan 21-11.

Sebelumnya Bengkalis menang atas Indragiri Hulu (Inhu) di semifinal dengan 21-7 dan 21-8. Siak sendiri lolos ke final setelah menang atas Pekanbaru dengan skor 21-12 dan 22-20.

Di nomor dobel Iven, putri Bengkalis yang mayoritas diperkuat para pelajar dari Pulau Rupat, juga menunjukkan kehebatannya. Di final, mereka mengalahkan Siak dalam tiga gim, 21-13, 19-21, dan 21-13. Di perebutan tempat ketiga, Pekanbaru menang atas Inhu dengan 21-8 dan 21-10.

- Advertisement -

Sebelumnya di semifinal Bengkalis menang atas Inhu 21-2 dan 21-7, sedang Siak mengalahkan Pekanbaru 21-4 dan 21-12.

Di bagian putra, Kuansing menjadi juara di nomor beregu setelah mengalahkan salah satu tim kuat, Kampar, dengan skor 22-20 dan 21-7.  Di perebutan tempat ketiga, Siak menang atas Pekanbaru dengan angka 22-20 dan 21-20.

Baca Juga:  Koeman Marah soal Kebocoran Isi Kontrak Messi

Di semifinal sebelumnnya, Kuansing  harus memeras keringat saat menyingkirkan Siak dengan 10-21, 21-11, dan 21-6. Sementara Kampar menyingkirkan Pekanbaru dengan 21-17 dan 21-20.

Di nomor dobel iven putra, Kampar berjaya setelah mengalahkan Bengkalis di final dengan dua gim langsung, 21-11 dan 21-18. Peringkat ketiga diraih Kuansing yang mengalahkan Pekanbaru dengan angka 21-11 dan 21-13 

Sebelumnya, di semifinal, Kampar mengalahkan Kuansing 22-20 dan 21-15, sedangkan Bengkalis mengalahkan Pekanbaru lewat permainan 3 gim, 19-21, 21-17, dan 21-17.

Ketua Bidang Pertandingan Kejurda, Edi Isnanto, menjelaskan, dalam Kejurda 2021 ini, atlet yang bisa turun kelahiran 2005 ke atas. Sebab, Kejurda ini juga sekaligus ajang seleksi untuk Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2023 mendatang.

"Kejurda 2021 ini adalah mencari bibit-bibit potensial dari daerah kabupaten/kota yang selama ini tak terpantau saat seleksi di PPLP karena tidak semua daerah mengirimkan pemain-pemainnya," ujar Edi.

Para pemain terbaik yang terpantau tersebut, kata Edi, sudah masuk dalam database Dispora dan PSTI Riau. Mereka akan terus dipantau dan dibina, serta akan diikutkan seleksi untuk kejuaraan-kejuaraan junior," jelas Edi lagi.

Baca Juga:  Bertahan atau Pergi dari Dortmund, Haaland Bakal Putuskan pada April

Dikatakan Edi lagi, Popnas ini berbeda dengan Kejurnas PPLP. Jika Kejurnas PPLP, pemainnya harus di bawah binaan dan berlatih di PPLP. Sementara untuk Popnas, para pemain boleh dari mana saja yang penting pelajar dan sesuai dengan peraturan tentang pembatasan umur. Kejurda ini juga salah satu bentuk seleksinya.

Apa yang dijelaskan Edi Isnanto ini selaras dengan penjelasan Kadispora Riau, Boby Rachmat. Saat menutup Kejurda Sepaktakraw 2021, Senin (12/7/2021), Boby menjelaskan bahwa esensi paling penting dari kegiatan ini adalah pencarian bibit-bibit muda yang akan menjadi masa depan sepaktakraw Riau.

"Pembinaan semua cabang olahraga, termasuk sepaktakraw ini harus berkesinambungan. Mereka akan menyambung tongkat estafet dari para pemain senior yang tentu akan mengalami penurunan prestasi sesuai bertambahnya usia," jelas Boby.

Boby juga mengingatkan bahwa sepaktakraw adalah cabang olahraga andalan Riau yang sejak dulu selalu membanggakan dengan prestasi di berbagai iven tingkat nasional, baik itu Kejurnas maupun Pekan Olagraga Nasional (PON).

"Sejak dulu juga pemain-pemain Riau selalu masuk tim nasional dan mewakili Indonesia di berbagai iven dunia. Regenerasi harus terus dilakukan. Jangan sampai terjadi putus generasi sepaktakraw di Riau," jelas Boby lagi.

Laporan/Editor: Hary B Koriun

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim putri Bengkalis tak terbendung dan menguasai bagian putri dalam Kejurda Sepaktakraw Pelajar Riau yang digelar di GOR Sepaktakraw Purna MTQ, Pekanbaru, 9–12 Juli 2021. Di bagian putra, Kampar dan Kuantan Singingi (Kuansing) berbagi gelar.

Putri Bengkalis berhasil memborong dua gelar juara di dua nomor yang dipertandingkan, yakni regu dan dobel iven. Sedangkan di bagian putra, Kuansing berhasil juara di nomor beregu dan Kampar juara di dobel iven

- Advertisement -

Di nomor beregu, putri Bengkalis di final mengalahkan Siak dengan 21-16 dan 21-10. Di perebutan tempat ketiga, Pekanbaru mengalahkan Inhu dengan skor 18-21, 22-20, dan 21-11.

Sebelumnya Bengkalis menang atas Indragiri Hulu (Inhu) di semifinal dengan 21-7 dan 21-8. Siak sendiri lolos ke final setelah menang atas Pekanbaru dengan skor 21-12 dan 22-20.

- Advertisement -

Di nomor dobel Iven, putri Bengkalis yang mayoritas diperkuat para pelajar dari Pulau Rupat, juga menunjukkan kehebatannya. Di final, mereka mengalahkan Siak dalam tiga gim, 21-13, 19-21, dan 21-13. Di perebutan tempat ketiga, Pekanbaru menang atas Inhu dengan 21-8 dan 21-10.

Sebelumnya di semifinal Bengkalis menang atas Inhu 21-2 dan 21-7, sedang Siak mengalahkan Pekanbaru 21-4 dan 21-12.

Di bagian putra, Kuansing menjadi juara di nomor beregu setelah mengalahkan salah satu tim kuat, Kampar, dengan skor 22-20 dan 21-7.  Di perebutan tempat ketiga, Siak menang atas Pekanbaru dengan angka 22-20 dan 21-20.

Baca Juga:  Setelah Resmi Dikontrak Tokyo Verdy, Ini Harapan Arhan

Di semifinal sebelumnnya, Kuansing  harus memeras keringat saat menyingkirkan Siak dengan 10-21, 21-11, dan 21-6. Sementara Kampar menyingkirkan Pekanbaru dengan 21-17 dan 21-20.

Di nomor dobel iven putra, Kampar berjaya setelah mengalahkan Bengkalis di final dengan dua gim langsung, 21-11 dan 21-18. Peringkat ketiga diraih Kuansing yang mengalahkan Pekanbaru dengan angka 21-11 dan 21-13 

Sebelumnya, di semifinal, Kampar mengalahkan Kuansing 22-20 dan 21-15, sedangkan Bengkalis mengalahkan Pekanbaru lewat permainan 3 gim, 19-21, 21-17, dan 21-17.

Ketua Bidang Pertandingan Kejurda, Edi Isnanto, menjelaskan, dalam Kejurda 2021 ini, atlet yang bisa turun kelahiran 2005 ke atas. Sebab, Kejurda ini juga sekaligus ajang seleksi untuk Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2023 mendatang.

"Kejurda 2021 ini adalah mencari bibit-bibit potensial dari daerah kabupaten/kota yang selama ini tak terpantau saat seleksi di PPLP karena tidak semua daerah mengirimkan pemain-pemainnya," ujar Edi.

Para pemain terbaik yang terpantau tersebut, kata Edi, sudah masuk dalam database Dispora dan PSTI Riau. Mereka akan terus dipantau dan dibina, serta akan diikutkan seleksi untuk kejuaraan-kejuaraan junior," jelas Edi lagi.

Baca Juga:  Legenda Italia, Paolo Rossi, Tutup Usia

Dikatakan Edi lagi, Popnas ini berbeda dengan Kejurnas PPLP. Jika Kejurnas PPLP, pemainnya harus di bawah binaan dan berlatih di PPLP. Sementara untuk Popnas, para pemain boleh dari mana saja yang penting pelajar dan sesuai dengan peraturan tentang pembatasan umur. Kejurda ini juga salah satu bentuk seleksinya.

Apa yang dijelaskan Edi Isnanto ini selaras dengan penjelasan Kadispora Riau, Boby Rachmat. Saat menutup Kejurda Sepaktakraw 2021, Senin (12/7/2021), Boby menjelaskan bahwa esensi paling penting dari kegiatan ini adalah pencarian bibit-bibit muda yang akan menjadi masa depan sepaktakraw Riau.

"Pembinaan semua cabang olahraga, termasuk sepaktakraw ini harus berkesinambungan. Mereka akan menyambung tongkat estafet dari para pemain senior yang tentu akan mengalami penurunan prestasi sesuai bertambahnya usia," jelas Boby.

Boby juga mengingatkan bahwa sepaktakraw adalah cabang olahraga andalan Riau yang sejak dulu selalu membanggakan dengan prestasi di berbagai iven tingkat nasional, baik itu Kejurnas maupun Pekan Olagraga Nasional (PON).

"Sejak dulu juga pemain-pemain Riau selalu masuk tim nasional dan mewakili Indonesia di berbagai iven dunia. Regenerasi harus terus dilakukan. Jangan sampai terjadi putus generasi sepaktakraw di Riau," jelas Boby lagi.

Laporan/Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari