CORUNA (RIAUPOS.CO) – Masih ingat dengan Deportivo La Coruna? Klub yang pernah mempermalukan AC Milan di Liga Champions itu kini nyaris terdegrasi ke Divisi IV Liga Spanyol.
Momen itu terjadi pada Liga Champions 2003/2004. Mereka kalah 1-4 di San Siro pada leg pertama perempatfinal. Tapi La Coruna bangkit dan lolos ke semifinal usai menang 4-0 di Raizor pada leg kedua.
Bukan hanya itu. Klub yang dijuluki Los Herculinos itu juga pernah juara Liga Spanyol 1999/2000. Mereka termasuk ke dalam lima klub yang pernah kampiun liga Negeri Matador dalam 30 tahun terakhir selain Valencia, Atletico Madrid, Real Madrid dan Barcelona.
Total sepanjang sejarah, hanya ada sembilan tim yang pernah menjadi juara Liga Spanyol. Selain kelima tim di atas, ada juga Athletic Bilbao, Real Sociedad, Sevilla, dan Real Betis.
Delapan klub di antaranya masih bertahan di kasta teratas Liga Spanyol. Tapi tidak dengan La Coruna yang kini beraksi di kasta ketiga Liga Spanyol alias Segunda Division B.
Lebih parahnya, La Coruna kini terancam kembali terdegradasi ke kasta keempat. Los Herculinos sudah melalui 16 pertandingan dan kini bertengger di posisi keenam klasemen mengemas 23 poin, hanya unggul 5 angka dari Pontevedra di posisi ketujuh alias zona teratas degradasi.
La Coruna punya dua laga lagi untuk menghindari turun kasta ke Divisi IV. Situasi tersebut tentu sangat miris untuk klub legendaris sekelas La Coruna.
Padahal, pada awal era 2000-an, La Coruna dibela oleh sejumlah pemain kelas atas, seperti Roy Makaay, Rivaldo, Diego Tristan, Juan Carlos Valeron, Pedro Pauleta, Helder Postiga, Ryan Babel, Mauro Silva, Joan Capdevila, Donato Gama Da Silva, atau Alberto Luque. Jauh sebelum mereka, penyerang legendaris Brazil, Bebeto, pernah menjadi bintang di sana.
Di masa masih di kasta tertinggi La Liga. La Corunaa juga rutin bermain di Liga Champions dan sering menjadi batu sandungan klub-klub besar.
Namun, kondisi mereka sekarang sudah berubah drastis. Dalam kurun waktu tiga tahun, mereka sudah dua kali berganti presiden. Hutang klub juga sangat besar, sehingga mereka sekarang menjadi milik bank bernama Abanca.
Sumber: Marca/News/Football Tribe
Editor: Hary B Koriun