Rabu, 9 April 2025

Demi Anaknya, Orang Tua Lukaku Sampai Tidak Makan

BRUSSEL (RIAUPOS.CO) – Perjalanan hidup manusia, siapa yang tahu akan jadi apa akhirnya. Romelu Lukaku sangat memahami itu. Dia harus menjalani masa kecil yang menyedihkan sebelum menjadi salah satu penyerang tajam dan bergelimang uang seperti sekarang.

Dia mengaku, begitu miskinnya keluarganya saat dia masih kecil, sampai dia dan keluarganya pernah kesulitan untuk mendapatkan makanan.

Pemain berusia 27 tahun itu merupakan anak dari seorang pesepakbola bernama Roger Lukaku. Awalnya kehidupan mereka tidak menemui masalah. Tapi kondisi berubah ketika Roger sudah gantung sepatu alias pensiun.

Keadaan dipersulit sebab ibu Lukaku, Adolphine, menderita penyakit diabetes. Mereka kesulitan finansial hingga orangtua Lukaku sering mengalah agar anak-anaknya bisa makan malam.

Baca Juga:  Preview Indonesia vs Yordania: Target Seri Paling Realistis

"Ketika ayah berhenti main sepakbola, saya masih berusia enam tahun. Di saat itu pula, ibu didiagnosis menderita diabetes," kata Lukaku dikutip dari La Gazzetta della Sport, Senin (12/10/2020).

"Kami sekeluarga melewati tahun-tahun yang menyulitkan. Ibu tidak punya uang, jadi dia bekerja di restoran. Orangtua saya bahkan rela tidak makan malam agar saya dan adik (Jordan Lukaku, red) bisa makan," ucapnya.

Namun kini, perjuangan keluarga Lukaku membuahkan hasil manis. Romelu dan Jordan sama-sama dikontrak sebagai pesepak bola profesional. Lukaku bermain di Inter Milan, sementara adiknya sedang jalani masa pinjaman di Royal Antwerp FC.

"Saya diajarkan tentang mentalitas yang benar ketika di lapangan dan dalam menjalani kehidupan. Saya juga diajarkan untuk menghormati semua orang dengan menyapanya dan melihat mata mereka. Itu hal sederhana, tapi membantu saya setiap hari," ucap sang pemain.

Baca Juga:  Sarri Akhiri Puasa Trofi

"Setiap kali saya mencetak gol, saya selalu membuat tanda 'A' untuk mempersembahkannya kepada ibu. Tanpa ibu, saya tidak bisa seperti sekarang ini," tuturnya.

Sumber: La Gazzetta della Sport/CNN/News/Mirror
Editor: Hary B Koriun
 

BRUSSEL (RIAUPOS.CO) – Perjalanan hidup manusia, siapa yang tahu akan jadi apa akhirnya. Romelu Lukaku sangat memahami itu. Dia harus menjalani masa kecil yang menyedihkan sebelum menjadi salah satu penyerang tajam dan bergelimang uang seperti sekarang.

Dia mengaku, begitu miskinnya keluarganya saat dia masih kecil, sampai dia dan keluarganya pernah kesulitan untuk mendapatkan makanan.

Pemain berusia 27 tahun itu merupakan anak dari seorang pesepakbola bernama Roger Lukaku. Awalnya kehidupan mereka tidak menemui masalah. Tapi kondisi berubah ketika Roger sudah gantung sepatu alias pensiun.

Keadaan dipersulit sebab ibu Lukaku, Adolphine, menderita penyakit diabetes. Mereka kesulitan finansial hingga orangtua Lukaku sering mengalah agar anak-anaknya bisa makan malam.

Baca Juga:  Bukan Tentang Bintang

"Ketika ayah berhenti main sepakbola, saya masih berusia enam tahun. Di saat itu pula, ibu didiagnosis menderita diabetes," kata Lukaku dikutip dari La Gazzetta della Sport, Senin (12/10/2020).

"Kami sekeluarga melewati tahun-tahun yang menyulitkan. Ibu tidak punya uang, jadi dia bekerja di restoran. Orangtua saya bahkan rela tidak makan malam agar saya dan adik (Jordan Lukaku, red) bisa makan," ucapnya.

Namun kini, perjuangan keluarga Lukaku membuahkan hasil manis. Romelu dan Jordan sama-sama dikontrak sebagai pesepak bola profesional. Lukaku bermain di Inter Milan, sementara adiknya sedang jalani masa pinjaman di Royal Antwerp FC.

"Saya diajarkan tentang mentalitas yang benar ketika di lapangan dan dalam menjalani kehidupan. Saya juga diajarkan untuk menghormati semua orang dengan menyapanya dan melihat mata mereka. Itu hal sederhana, tapi membantu saya setiap hari," ucap sang pemain.

Baca Juga:  Tak Jauh dari Kampungnya, Rossi Ingin Juara di Sirkuit Misano 

"Setiap kali saya mencetak gol, saya selalu membuat tanda 'A' untuk mempersembahkannya kepada ibu. Tanpa ibu, saya tidak bisa seperti sekarang ini," tuturnya.

Sumber: La Gazzetta della Sport/CNN/News/Mirror
Editor: Hary B Koriun
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Demi Anaknya, Orang Tua Lukaku Sampai Tidak Makan

BRUSSEL (RIAUPOS.CO) – Perjalanan hidup manusia, siapa yang tahu akan jadi apa akhirnya. Romelu Lukaku sangat memahami itu. Dia harus menjalani masa kecil yang menyedihkan sebelum menjadi salah satu penyerang tajam dan bergelimang uang seperti sekarang.

Dia mengaku, begitu miskinnya keluarganya saat dia masih kecil, sampai dia dan keluarganya pernah kesulitan untuk mendapatkan makanan.

Pemain berusia 27 tahun itu merupakan anak dari seorang pesepakbola bernama Roger Lukaku. Awalnya kehidupan mereka tidak menemui masalah. Tapi kondisi berubah ketika Roger sudah gantung sepatu alias pensiun.

Keadaan dipersulit sebab ibu Lukaku, Adolphine, menderita penyakit diabetes. Mereka kesulitan finansial hingga orangtua Lukaku sering mengalah agar anak-anaknya bisa makan malam.

Baca Juga:  Tak Berprospek, Vlahovic Tolak Pindah ke Arsenal

"Ketika ayah berhenti main sepakbola, saya masih berusia enam tahun. Di saat itu pula, ibu didiagnosis menderita diabetes," kata Lukaku dikutip dari La Gazzetta della Sport, Senin (12/10/2020).

"Kami sekeluarga melewati tahun-tahun yang menyulitkan. Ibu tidak punya uang, jadi dia bekerja di restoran. Orangtua saya bahkan rela tidak makan malam agar saya dan adik (Jordan Lukaku, red) bisa makan," ucapnya.

Namun kini, perjuangan keluarga Lukaku membuahkan hasil manis. Romelu dan Jordan sama-sama dikontrak sebagai pesepak bola profesional. Lukaku bermain di Inter Milan, sementara adiknya sedang jalani masa pinjaman di Royal Antwerp FC.

"Saya diajarkan tentang mentalitas yang benar ketika di lapangan dan dalam menjalani kehidupan. Saya juga diajarkan untuk menghormati semua orang dengan menyapanya dan melihat mata mereka. Itu hal sederhana, tapi membantu saya setiap hari," ucap sang pemain.

Baca Juga:  Akhirnya, Klopp Tidak Happy Ending

"Setiap kali saya mencetak gol, saya selalu membuat tanda 'A' untuk mempersembahkannya kepada ibu. Tanpa ibu, saya tidak bisa seperti sekarang ini," tuturnya.

Sumber: La Gazzetta della Sport/CNN/News/Mirror
Editor: Hary B Koriun
 

BRUSSEL (RIAUPOS.CO) – Perjalanan hidup manusia, siapa yang tahu akan jadi apa akhirnya. Romelu Lukaku sangat memahami itu. Dia harus menjalani masa kecil yang menyedihkan sebelum menjadi salah satu penyerang tajam dan bergelimang uang seperti sekarang.

Dia mengaku, begitu miskinnya keluarganya saat dia masih kecil, sampai dia dan keluarganya pernah kesulitan untuk mendapatkan makanan.

Pemain berusia 27 tahun itu merupakan anak dari seorang pesepakbola bernama Roger Lukaku. Awalnya kehidupan mereka tidak menemui masalah. Tapi kondisi berubah ketika Roger sudah gantung sepatu alias pensiun.

Keadaan dipersulit sebab ibu Lukaku, Adolphine, menderita penyakit diabetes. Mereka kesulitan finansial hingga orangtua Lukaku sering mengalah agar anak-anaknya bisa makan malam.

Baca Juga:  Akhiri Dominasi Munchen

"Ketika ayah berhenti main sepakbola, saya masih berusia enam tahun. Di saat itu pula, ibu didiagnosis menderita diabetes," kata Lukaku dikutip dari La Gazzetta della Sport, Senin (12/10/2020).

"Kami sekeluarga melewati tahun-tahun yang menyulitkan. Ibu tidak punya uang, jadi dia bekerja di restoran. Orangtua saya bahkan rela tidak makan malam agar saya dan adik (Jordan Lukaku, red) bisa makan," ucapnya.

Namun kini, perjuangan keluarga Lukaku membuahkan hasil manis. Romelu dan Jordan sama-sama dikontrak sebagai pesepak bola profesional. Lukaku bermain di Inter Milan, sementara adiknya sedang jalani masa pinjaman di Royal Antwerp FC.

"Saya diajarkan tentang mentalitas yang benar ketika di lapangan dan dalam menjalani kehidupan. Saya juga diajarkan untuk menghormati semua orang dengan menyapanya dan melihat mata mereka. Itu hal sederhana, tapi membantu saya setiap hari," ucap sang pemain.

Baca Juga:  Ketua Kadin Jadi Komandan Kontingen Indonesia di Olimpiade 2020

"Setiap kali saya mencetak gol, saya selalu membuat tanda 'A' untuk mempersembahkannya kepada ibu. Tanpa ibu, saya tidak bisa seperti sekarang ini," tuturnya.

Sumber: La Gazzetta della Sport/CNN/News/Mirror
Editor: Hary B Koriun
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari