Kamis, 19 September 2024

Australia Tetap Menggelar F1 di Tengah Merebaknya Virus Corona

MELBOURNE (RIAUPOS.CO) — Australia menjadi salah satu negara yang terdampak virus corona (Covid-19). Hingga tadi malam, tercatat ada 127 kasus, 3 orang di antaranya meninggal. Di tengah situasi mengkhawatirkan tersebut, Melbourne tetap percaya diri menggelar balapan pembuka Formula 1 (F1) akhir pekan ini.

Sampai saat ini, Melbourne masih dianggap lokasi paling pas untuk menggelar seri pembuka Formula 1. Cuaca yang cenderung bersahabat dan suasana hangat ala festival yang selalu disuguhkan di seantero Albert Park setiap tahun membuat fans kerasan berlama-lama di sana sambil menikmati rangkaian balapan.

Namun, tahun ini situasinya bakal berbeda. Menjalarnya persebaran virus corona di seluruh dunia merisaukan banyak kalangan. Banyak agenda balapan dunia yang sudah dibatalkan atau ditunda. Termasuk opsi penyelenggaraan tanpa penonton seperti seri kedua Formula 1 di Bahrain setelah GP Australia ini.

Meski segenap tim peserta dan pembalap sudah berada di Melbourne awal pekan ini, situasinya masih bisa berubah sewaktu-waktu. Apalagi, kemarin penyelenggara mengisolasi tiga kru tim yang menjadi suspect. Satu dari McLaren, dua dari tim Haas.

- Advertisement -
Baca Juga:  Liverpool Tak Mau Tertinggal Lebih Jauh dari Setan Merah

"Kami bisa memastikan bahwa satu anggota kami telah diisolasi di hotel sebagai bagian dari tindakan pencegahan. Mereka telah menunjukkan gejala mirip virus korona," ujar juru bicara McLaren sebagaimana dikutip Mirror.

Kendati demikian, fans F1 layak mengapresiasi penyelenggara GP Australia. Otoritas Australia berani menggelar race saat banyak negara tuan rumah yang membatalkan atau memilih menunda event olahraga akbar yang mendatangkan lebih dari 2.500 pengunjung.

- Advertisement -

Sebelumnya, Australia juga menjadi venue pembuka seri balap motor WSBK musim ini di Sirkuit Phillip Island 29 Februari hingga 1 Maret. Tentu saja F1 akan mendatangkan penonton jauh lebih besar ketimbang WSBK. Diprediksi, tak kurang dari 300 ribu orang datang selama tiga hari pelaksanaan.

Artinya, potensi penularan Covid-19 juga sangat besar. Tetapi, CEO GP Australia Andrew Westacott bersikukuh menggelar balapan dengan kehadiran penonton. Padahal, Bahrain yang menjadi venue seri kedua setelah Australia sudah memastikan bahwa balapan hanya akan disiarkan melalui televisi.

Baca Juga:  Jenazah Pembalap Indonesia Afridza Tiba di Jakarta dan Langsung ke Tasikmalaya

"Tentu saja kami akan melakukan langkah pencegahan yang lebih besar ketimbang biasanya," kata Westacott sebagaimana dikutip The Guardian. Mereka sudah menyiapkan langkah konkret. Misalnya, mengganti sesi tanda tangan bersama pembalap dengan sesi interview dengan jumlah terbatas.

Langkah tersebut juga meminimalkan kontak fisik antara para pembalap dan fans untuk menghindari penularan Covid-19. Selain itu, swafoto bersama pembalap dan meminta tanda tangan secara langsung ketika pembalap tiba di sirkuit dilarang.

"Pembalap akan memanfaatkan Melbourne Walk, tetapi tidak untuk berinteraksi secara langsung dengan fans," terang pernyataan resmi GP Australia sebagaimana dikutip Motorsport.

Setiap kru tim yang mendapati gejala-gejala Covid-19 juga diwajibkan segera melapor kepada tim kesehatan. Di sekitar trek didirikan banyak klinik untuk skrining virus korona. Setiap perkembangan di Melbourne akan dipantau secara ketat oleh otoritas setempat. Race perdana akhir pekan ini akan mempertaruhkan banyak hal. Khususnya memastikan kenyamanan para pembalap, kru tim, ataupun fans.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

MELBOURNE (RIAUPOS.CO) — Australia menjadi salah satu negara yang terdampak virus corona (Covid-19). Hingga tadi malam, tercatat ada 127 kasus, 3 orang di antaranya meninggal. Di tengah situasi mengkhawatirkan tersebut, Melbourne tetap percaya diri menggelar balapan pembuka Formula 1 (F1) akhir pekan ini.

Sampai saat ini, Melbourne masih dianggap lokasi paling pas untuk menggelar seri pembuka Formula 1. Cuaca yang cenderung bersahabat dan suasana hangat ala festival yang selalu disuguhkan di seantero Albert Park setiap tahun membuat fans kerasan berlama-lama di sana sambil menikmati rangkaian balapan.

Namun, tahun ini situasinya bakal berbeda. Menjalarnya persebaran virus corona di seluruh dunia merisaukan banyak kalangan. Banyak agenda balapan dunia yang sudah dibatalkan atau ditunda. Termasuk opsi penyelenggaraan tanpa penonton seperti seri kedua Formula 1 di Bahrain setelah GP Australia ini.

Meski segenap tim peserta dan pembalap sudah berada di Melbourne awal pekan ini, situasinya masih bisa berubah sewaktu-waktu. Apalagi, kemarin penyelenggara mengisolasi tiga kru tim yang menjadi suspect. Satu dari McLaren, dua dari tim Haas.

Baca Juga:  Jenazah Pembalap Indonesia Afridza Tiba di Jakarta dan Langsung ke Tasikmalaya

"Kami bisa memastikan bahwa satu anggota kami telah diisolasi di hotel sebagai bagian dari tindakan pencegahan. Mereka telah menunjukkan gejala mirip virus korona," ujar juru bicara McLaren sebagaimana dikutip Mirror.

Kendati demikian, fans F1 layak mengapresiasi penyelenggara GP Australia. Otoritas Australia berani menggelar race saat banyak negara tuan rumah yang membatalkan atau memilih menunda event olahraga akbar yang mendatangkan lebih dari 2.500 pengunjung.

Sebelumnya, Australia juga menjadi venue pembuka seri balap motor WSBK musim ini di Sirkuit Phillip Island 29 Februari hingga 1 Maret. Tentu saja F1 akan mendatangkan penonton jauh lebih besar ketimbang WSBK. Diprediksi, tak kurang dari 300 ribu orang datang selama tiga hari pelaksanaan.

Artinya, potensi penularan Covid-19 juga sangat besar. Tetapi, CEO GP Australia Andrew Westacott bersikukuh menggelar balapan dengan kehadiran penonton. Padahal, Bahrain yang menjadi venue seri kedua setelah Australia sudah memastikan bahwa balapan hanya akan disiarkan melalui televisi.

Baca Juga:  Rio Ferdinand: Liverpool Tak Menghargai Wijnaldum

"Tentu saja kami akan melakukan langkah pencegahan yang lebih besar ketimbang biasanya," kata Westacott sebagaimana dikutip The Guardian. Mereka sudah menyiapkan langkah konkret. Misalnya, mengganti sesi tanda tangan bersama pembalap dengan sesi interview dengan jumlah terbatas.

Langkah tersebut juga meminimalkan kontak fisik antara para pembalap dan fans untuk menghindari penularan Covid-19. Selain itu, swafoto bersama pembalap dan meminta tanda tangan secara langsung ketika pembalap tiba di sirkuit dilarang.

"Pembalap akan memanfaatkan Melbourne Walk, tetapi tidak untuk berinteraksi secara langsung dengan fans," terang pernyataan resmi GP Australia sebagaimana dikutip Motorsport.

Setiap kru tim yang mendapati gejala-gejala Covid-19 juga diwajibkan segera melapor kepada tim kesehatan. Di sekitar trek didirikan banyak klinik untuk skrining virus korona. Setiap perkembangan di Melbourne akan dipantau secara ketat oleh otoritas setempat. Race perdana akhir pekan ini akan mempertaruhkan banyak hal. Khususnya memastikan kenyamanan para pembalap, kru tim, ataupun fans.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari