KUWAIT (RIAUPOS.CO) – Sudah sejak 2007 Indonesia tidak pernah tampil di putaran final Piala Asia. Kini kesempatan mengakhiri dahaga itu terbuka. Modalnya kemenangan atas Kuwait di laga pertama kualifikasi Piala Asia 2023 Grup A.
Kalau bisa mengulangi kegemilangan itu saat menghadapi Jordania, Ahad (12/6) dini hari nanti WIB di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City, maka satu kaki Indonesia bisa dibilang telah menginjak putaran final.
Tapi, tentu, kaki-kaki Garuda –julukan tim nasional Indonesia– harus terlebih dulu menjejak bumi. Jordania tim peringkat ke-91 dunia, jauh di atas Kuwait yang berada di posisi ke-146. Sudah empat kali pula Indonesia berduel dengan mereka dan selalu menjadi pecundang.
Artinya, tak boleh ada kelengahan sedikit pun. Sepenuhnya fokus dan harus siap capek selama 90 menit penuh plus berapa pun waktu tambahan. "Kami tidak mau kehilangan momentum. Kami mau lolos ke Piala Asia," kata Marc Klok, gelandang Garuda, dalam konfrensi pers, Jumat (10/6).
Itu yang terpenting: menjaga momentum. Menjaga konfidensi bahwa tidak ada yang tidak mungkin di lapangan hijau. Asal hati dan tenaga sepenuhnya ada di sana.
Menurut pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), ada sejumlah alasan mengapa pasukannya tak perlu terteror dengan catatan belum pernah seri, apalagi menang, atas Jordania. Pertama, mereka sedang berada dalam kepercayaan diri tinggi setelah kemenangan atas tuan rumah Kuwait.
KUWAIT (RIAUPOS.CO) – Sudah sejak 2007 Indonesia tidak pernah tampil di putaran final Piala Asia. Kini kesempatan mengakhiri dahaga itu terbuka. Modalnya kemenangan atas Kuwait di laga pertama kualifikasi Piala Asia 2023 Grup A.
Kalau bisa mengulangi kegemilangan itu saat menghadapi Jordania, Ahad (12/6) dini hari nanti WIB di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City, maka satu kaki Indonesia bisa dibilang telah menginjak putaran final.
- Advertisement -
Tapi, tentu, kaki-kaki Garuda –julukan tim nasional Indonesia– harus terlebih dulu menjejak bumi. Jordania tim peringkat ke-91 dunia, jauh di atas Kuwait yang berada di posisi ke-146. Sudah empat kali pula Indonesia berduel dengan mereka dan selalu menjadi pecundang.
Artinya, tak boleh ada kelengahan sedikit pun. Sepenuhnya fokus dan harus siap capek selama 90 menit penuh plus berapa pun waktu tambahan. "Kami tidak mau kehilangan momentum. Kami mau lolos ke Piala Asia," kata Marc Klok, gelandang Garuda, dalam konfrensi pers, Jumat (10/6).
- Advertisement -
Itu yang terpenting: menjaga momentum. Menjaga konfidensi bahwa tidak ada yang tidak mungkin di lapangan hijau. Asal hati dan tenaga sepenuhnya ada di sana.
Menurut pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), ada sejumlah alasan mengapa pasukannya tak perlu terteror dengan catatan belum pernah seri, apalagi menang, atas Jordania. Pertama, mereka sedang berada dalam kepercayaan diri tinggi setelah kemenangan atas tuan rumah Kuwait.