Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Transfer Bruno Fernandes ke MU dan Polemik Sampdoria-Sporting CP

MANCHESTER (RIAUPOS.CO) – Bruno Fernandes sudah berkostum Manchester United tiga bulan lalu. Tetapi, transfernya senilai EUR 55 juta (Rp898,9 miliar) dari Sporting CP ke United itu ternyata masih menyisakan persoalan. Bukan lagi persoalan antara United dan Sporting.

Namun, antara Leoes –julukan Sporting– dengan Sampdoria yang notabene klub lawas Bruno sebelum berkelana ke Primeira Liga tiga musim silam. Laman Il Secolo XIX menyebut, di balik kepindahan yang nilainya berpotensi menggelembung jadi EUR 80 juta (Rp1,3 triliun) jika ditambah bonus itu, Sampdoria bisa kecipratan untung.

Disebutkan, ada klausul yang menyebut bahwa klub berjuluk Il Samp itu berhak mendapat bagian sekitar 10 persen dari penjualan Bruno. Artinya, uang EUR 5,5 juta (Rp 90,1 miliar) seharusnya didapatkan Sampdoria. Sporting bisa membayarnya dengan skema cicilan tiga kali termin.

Sayang, sampai saat ini, belum sepeser pun yang didapatkan Sampdoria. Makanya, sebagaimana dilansir Football Italia, klub milik Massimo Ferrero itu memilih melaporkan Sporting ke FIFA. ’’Kedua klub masih tetap berharap win-win solution. Tapi, jika Sporting masih bersikeras, jalan ke FIFA jadi pemecahan terakhirnya,’’ sebut laman Sampdoria News.

Baca Juga:  12 Kabupaten/Kota Diimbau Persiapkan Diri

Klausul 10 persen tersebut muncul ketika Bruno meneken kontrak dengan Sampdoria. Itu terjadi pada musim panas 2017. Ketika itu, pemain terbaik Primeira Liga dua musim beruntun (2017–2018, 2018–2019) itu dibeli dengan banderol EUR 8,5 juta (Rp139,1 miliar). Dari situ muncul angka 10 persen milik Sampdoria yang baru semusim merasakan servisnya jika Sporting melepas Bruno ke klub lain.

Faktanya, Sporting tak bersedia memberikan apa yang dimau Sampdoria tersebut. Dalam pembelaannya, mantan klub Cristiano Ronaldo itu menganggap klausul 10 persen tersebut sudah hangus. ’’Tak berlaku lagi setelah kami membuatkan kontrak baru untuknya (Bruno) pada 2018 silam,’’ tulis Sporting dalam pernyataan resmi sebagaimana dilansir laman A Bola.

Kontrak baru yang diteken Bruno pada 10 Juli 2018 itu hanya memuat perbaruan kontrak lima musim dan nilai klausul pelepasan mencapai EUR 100 juta (Rp 1,63 triliun). Sementara itu, sebagaimana dilansir dari laman SAPO Desporto, kesepakatan fee 10 persen untuk Sampdoria tersebut tertera pada kontrak pertamanya di Sporting.

Baca Juga:  Perjudian Sukses Arteta

Dari kontrak yang diteken pada musim panas 2017 itu, durasi kontrak lima musim Bruno hanya sampai musim panas 2022. Sedangkan klausul pelepasannya tetap bernilai EUR 100 juta.

Persoalan terkait kontrak Bruno ini bukan polemik kompensasi pertama yang melibatkan Sporting. Sebelumnya, Sporting juga diwajibkan membayar kompensasi pemecatan senilai EUR 3 juta (Rp 49 miliar) kepada Sinisa Mihajlovic.

Padahal, Miha –sapaan akrab Mihajlovic– sudah ditendang saat musim panas 2018 setelah hanya sembilan hari di sana. Penyebabnya, allenatore Bologna tersebut telah terlibat masalah dengan petinggi Sporting.

Di sisi lain, Bruno tidak mau terseret dalam persoalan itu. Kepada MUTV, Bruno memilih fokus dengan karirnya saat ini. ’’Karena aku sekarang bukan bagian dari mereka lagi,’’ ucapnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

MANCHESTER (RIAUPOS.CO) – Bruno Fernandes sudah berkostum Manchester United tiga bulan lalu. Tetapi, transfernya senilai EUR 55 juta (Rp898,9 miliar) dari Sporting CP ke United itu ternyata masih menyisakan persoalan. Bukan lagi persoalan antara United dan Sporting.

Namun, antara Leoes –julukan Sporting– dengan Sampdoria yang notabene klub lawas Bruno sebelum berkelana ke Primeira Liga tiga musim silam. Laman Il Secolo XIX menyebut, di balik kepindahan yang nilainya berpotensi menggelembung jadi EUR 80 juta (Rp1,3 triliun) jika ditambah bonus itu, Sampdoria bisa kecipratan untung.

- Advertisement -

Disebutkan, ada klausul yang menyebut bahwa klub berjuluk Il Samp itu berhak mendapat bagian sekitar 10 persen dari penjualan Bruno. Artinya, uang EUR 5,5 juta (Rp 90,1 miliar) seharusnya didapatkan Sampdoria. Sporting bisa membayarnya dengan skema cicilan tiga kali termin.

Sayang, sampai saat ini, belum sepeser pun yang didapatkan Sampdoria. Makanya, sebagaimana dilansir Football Italia, klub milik Massimo Ferrero itu memilih melaporkan Sporting ke FIFA. ’’Kedua klub masih tetap berharap win-win solution. Tapi, jika Sporting masih bersikeras, jalan ke FIFA jadi pemecahan terakhirnya,’’ sebut laman Sampdoria News.

- Advertisement -
Baca Juga:  Profil Leani Ratri Oktila, Anak Riau Peraih Emas Bulutangkis Paralimpiade

Klausul 10 persen tersebut muncul ketika Bruno meneken kontrak dengan Sampdoria. Itu terjadi pada musim panas 2017. Ketika itu, pemain terbaik Primeira Liga dua musim beruntun (2017–2018, 2018–2019) itu dibeli dengan banderol EUR 8,5 juta (Rp139,1 miliar). Dari situ muncul angka 10 persen milik Sampdoria yang baru semusim merasakan servisnya jika Sporting melepas Bruno ke klub lain.

Faktanya, Sporting tak bersedia memberikan apa yang dimau Sampdoria tersebut. Dalam pembelaannya, mantan klub Cristiano Ronaldo itu menganggap klausul 10 persen tersebut sudah hangus. ’’Tak berlaku lagi setelah kami membuatkan kontrak baru untuknya (Bruno) pada 2018 silam,’’ tulis Sporting dalam pernyataan resmi sebagaimana dilansir laman A Bola.

Kontrak baru yang diteken Bruno pada 10 Juli 2018 itu hanya memuat perbaruan kontrak lima musim dan nilai klausul pelepasan mencapai EUR 100 juta (Rp 1,63 triliun). Sementara itu, sebagaimana dilansir dari laman SAPO Desporto, kesepakatan fee 10 persen untuk Sampdoria tersebut tertera pada kontrak pertamanya di Sporting.

Baca Juga:  12 Kabupaten/Kota Diimbau Persiapkan Diri

Dari kontrak yang diteken pada musim panas 2017 itu, durasi kontrak lima musim Bruno hanya sampai musim panas 2022. Sedangkan klausul pelepasannya tetap bernilai EUR 100 juta.

Persoalan terkait kontrak Bruno ini bukan polemik kompensasi pertama yang melibatkan Sporting. Sebelumnya, Sporting juga diwajibkan membayar kompensasi pemecatan senilai EUR 3 juta (Rp 49 miliar) kepada Sinisa Mihajlovic.

Padahal, Miha –sapaan akrab Mihajlovic– sudah ditendang saat musim panas 2018 setelah hanya sembilan hari di sana. Penyebabnya, allenatore Bologna tersebut telah terlibat masalah dengan petinggi Sporting.

Di sisi lain, Bruno tidak mau terseret dalam persoalan itu. Kepada MUTV, Bruno memilih fokus dengan karirnya saat ini. ’’Karena aku sekarang bukan bagian dari mereka lagi,’’ ucapnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari