TAK terdengar kiprahnya sebelumnya, nama Cyrus Margono tiba-tiba ramai diperbincangkan pada Kamis (2/9/2021). Namanya sering disebut karena kiper keturunan Indonesia-Persia ini baru saja dikontrak klub Yunani, Panathinaikos U-23.
Lantas, siapa sosok Cyrus Margono sebenarnya? Kiper 20 tahun ini besar di New York, Amerika Serikat. Berdasarkan hasil wawancara dengan jurnalis Christos Dimopoulos, ayah Cyrus Margono memang asli orang Indonesia, sedangkan ibunya berasal dari Iran.
“Saya lahir di New York, di mana saya mulai bermain sepakbola pada usia baru 4 tahun. Ayah dari Indonesia dan ibu dari Persia (Iran, red),” kata Cyrus Margono seperti dilansir dari Prasinostypos.
Sejak berumur empat tahun bermain sepakbola, Cyrus Margono langsung memiliki mimpi untuk menjadi pesepakbola profesional. Karena itu, di usia 11 tahun, Cyrus Margono pun serius menekuni sepak ola untuk posisi sebagai kiper.
“Sebagai kiper, saya bersyukur memiliki refleks cepat, keseimbangan badan bagus serta kaki yang aktif dalam membangun serangan dari belakang,” lanjut Cyrus Margono.
Jika mengacu pada pernyataannya, Cyrus Margono termasuk dalam kategori kiper modern yang nyaman mengontrol bola dengan kaki. Berbekal kemampuan itu, Cyrus Margono pun memendam impian ingin jadi kiper sehebat idolanya yaitu David De Gea dan Iker Casillas.
Setelah lulus dari Universitas Denver dan sempat diuji pada akademi Inter pada 2015, Cyrus Margono pun terbang ke Eropa untuk mengembangkan kemampuannya. Perjalanannya ke Eropa pada awal Juli kemudian membawanya untuk bergabung dengan Panathinaikos.
“Ketika itu saya sedang berlatih dengan pelatih kiper top, Maarten Arts, yang juga merekomendasikan saya ke Panathinaikos. Saya pun diundang untuk trial selama 2 minggu hingga mendapat kontrak dengan Panathinaikos,” kata Cyrus Margono lagi.
Kini Cyrus Margono berhasil menapaki langkah pertamanya untuk menjadi kiper profesional dengan gabung Panathinaikos. Sebagai informasi, Panathinaikos bukanlah klub sembarangan, jagoan Yunani ini cukup sering main di Liga Champions.
Menghitung sejak 1959-1960 (atau pertama kali Liga profesional Yunani digulirkan), Panathinaikos 17 kali juara Liga Yunani. Jumlah itu merupakan yang terbanyak kedua di bawah Olympiakos yang meraih 31 trofi.
Karena itu, gabung Panathinaikos U-23 hanyalah awal perjuangan Cyrus Margono menjadi kiper profesional. Akan tetapi setidaknya, keberhasilan Cyrus Margono dikontrak Panathinaikos bakal menjadi bukti dan contoh untuk anak-anak Indonesia.
Cyrus Margono menjadi contoh kalau anak-anak Indonesia bisa mewujudkan mimpinya main di Eropa. Hal itu asalkan memiliki motivasi yang besar seperti Cyrus Margono.
Sekarang yang jadi pertanyaan, jika Cyrus Margono mendapat panggilan Timnas Indonesia, maukah ia membela skuad Garuda? Sebelum ini ada Emil Audero, kiper Sampdoria keturunan Indonesia-Italia yang menolak panggilan PSSI. Dia masih punya cita-cita dipanggil oleh timnas Italia.
Sumber: ESPN/News/Prasinostypos/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun