JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Juara dunia empat divisi kelas berat asal Inggris Anthony Joshua akan bertarung secara tertutup hanya sebagai pilihan terakhir. Itu kata promotornya Eddie Hearn.
Dewan pengawas tinju Inggris (BBBofC) berharap tinju profesional bisa dilanjutkan pada Juli tanpa penonton setelah semuanya tertunda karena pandemi Covid-19.
Dalam keterangannya, event apapun harus ditinjau dari penerapan jarak sosial yang ketat bagi siapapun yang hadir.
"Saya ingin memberi kita setiap kesempatan untuk menggelar pertarungan AJ di hadapan penonton. Kita mungkin harus menggigit jari dan mengatakan "dia hanya akan bertinju sekali tahun ini"," kata Hearn kepada iFL TV seperti dikutip Reuters, Jumat.
"Maka jika itu kasusnya, kami setuju ke September atau Oktober. Saya tidak ingin lebih jauh dari itu, dia belum bertinju hampir setahun. Pilihan saya adalah AJ bertarung disaksikan penonton di Inggris Raya. Pilihan saya berikutnya adalah AJ di negara lain dengan penonton. Dan pilihan terakhir saya adalah AJ tanpa penonton," tambahnya.
Joshua merebut kembali sabuk IBF, WBA, WBO dan IBO-nya dari petinju Amerika Serikat berdarah Meksiko Andy Ruiz Jr di Arab Saudi Desember lalu.
Jadwal pertarungan dia berikutnya adalah melawan Kubrat Pulev dari Bulgaria pada 20 Juni. Namun, ajang ini tertunda. Padahal, laga itu dijadwalkan akan digelar di stadion baru Tottenham Hotspur yang berkapasitas 62.000 tempat duduk di London Utara.
Hearn mengatakan kepada BBC bahwa pertarungan kelas berat yang tertunda antara Dillian Whyte kontra petinju Rusia Alexander Povetkin mungkin menjadi pertarungan besar pertama tanpa penonton.
"Saya ingin membangun kamp pertarungan, lingkungan yang berbeda, lebih dramatis. Akan tampak spektakuler di TV. Kita perlu mendramatisirnya," ucapnya.
"Ini tentang mengambil alih hotel, menguji semua tim, menciptakan kamp pertarungan yang steril. Jadi, tidak seorang pun masuk sampai kita tahu mereka telah mempunyai hasil tes negatif. Ini soal menciptakan area ruang ganti, ring walks. Itu akan menambah cerita," tambahnya.
Hearn juga menyarankan agar para petinju amatir top Inggris untuk mengesampingkan pikiran beralih profesional hingga setelah Olimpiade Tokyo tahun depan. Sebab, kesempatan memang terbatas hingga saat itu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi