Sabtu, 9 November 2024

HUT Ke-20, PCR Sudah Hasilkan 4.181 Alumni

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lahirnya Politeknik Caltex Riau (PCR) merupakan wujud kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Provinsi Riau dan PT Caltex Pasific Indonesia yang berkomitmen menciptakan SDM unggul dalam mengelola sumber daya alam Provinsi Riau khususnya dan Indonesia pada umumnya.

"Berawal dengan dibukanya 3 program studi pada tahun 2001, Politeknik Caltex Riau terus berkembang hingga saat ini memiliki 11 Program Studi dengan lebih kurang 70 persen program studinya terakreditasi A," ujar Direktur PCR Dr Mohammad Yanuar Hariyawan ST MT saat syukuran Dies Natalis 20 tahun PCR yang dilakukan secara daring dan luring, Selasa (31/8/2021).
 
Dikatakan Yanuar, dengan dikelola secara profesional, PCR jadi politeknik swasta terbaik di Indonesia di usia yang masih relatif muda.

- Advertisement -

"Alhamdulillah, selama lebih dari 20 tahun berbagai kemajuan dan prestasi dalam bidang-bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik pada tingkat daerah, nasional, maupun internasional telah kita capai," sebut Yanuar.

Dan sampai tahun ini, lanjut Yanuar, PCR sudah menghasilkan 4.181 alumni-alumni handal yang mengisi berbagai posisi strategis baik dalam maupun luar negeri. Hal itu semua tidak lepas dari kontribusi staf PCR yang telah mencurahkan segenap waktu tenaga, pikiran bahkan airmata demi mewujudkan cita-cita anak-anak didik PCR.  

"Hari ini, lebih dari satu tahun kita telah menjalani masa yang penuh ketidakpastian dan tantangan, karena pandemi Covid-19. Dan pada hari ini juga, tepat di penghujung bulan Agustus ini kita menyelenggarakan tasyakuran ulang tahun ke-20 tahun PCR dengan cara yang tidak biasa. Kegiatan ini kita selenggarakan secara luring dengan terbatas dan daring untuk menjaga kita semua dari dampak pandemi Covid-19," katanya lagi.

- Advertisement -
Baca Juga:  M Maliki Pertahankan Peringkat

Dijelaskannya, acara tasyakuran ini seyogyanya adalah closing ceremony 20 tahun PCR. Karena Pekanbaru masih dalam kondisi PPKM level 4, maka pihaknya memutuskan membuat acara tasyakuran yang dihadiri oleh tamu yang sangat terbatas. Insya Allah closing ceremony akan kami adakan dua bulan ke depan, dengan harapan kondisi semakin membaik," sebutnya.

Diterangkan Yanuar, munculnya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020, memunculkan banyak tantangan berat yang harus dihadapi. Dunia mengalami banyak tantangan yang tidak ringan, ketidakstabilan, ketidakpastian, kerumitan, dan ambigu di berbagai sendi kehidupan. Tidak terkecuali pada bidang pendidikan, perkuliahan secara luring menjadi terhenti.

"Kita tidak menyangka bahwa kita akan mengalami disrupsi yang cepat, drastis, dan mengejutkan dalam semua aspek kehidupan," imbuhnya.

Hal ini mendorong PCR untuk bisa beradaptasi dengan cepat merespon kondisi tersebut dengan menerapkan perkuliahan secara daring. Pemanfaatan teknologi digital menjadi sangat penting dalam bentuk perkuliahan secara daring. Para staf, baik dosen maupun AIL diberikan pembekalan dalam pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran.

Baca Juga:  Catat, Ini Tanggal Tayang Film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas"

Kualitas koneksi internet dan kuota internet menjadi kendala dalam proses pembelajaran daring, terutama bagi mahasiswa yang berada di daerah. Kendala ini telah terbantu oleh program pemberian subsidi kuota internet dari internal PCR dan dilanjutkan oleh program serupa dari Kemendikbud.

Tim Satgas Covid-19 juga dibentuk untuk merespons pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus, untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan di lingkungan PCR, antara lain saat perkuliahan praktikum secara luring, pemakaian laboratorium dan kegiatan lainnya.

Perubahan juga datang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada awal tahun 2020 berupa pencanangan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Alhamdulillah semua program studi di lingkungan Politeknik Caltex Riau telah selesai mengadakan perubahan kurikulum dalam mengimplementasikan kebijakan MBKM," tegasnya.

Sementara itu, Ketua YPCR Drs Azhar MM mengatakan, tanggal 31 Agustus 2021, PCR memasuki usia 20 tahun. Selama perkembangan 20 tahun ini PCR banyak memberikan presentasi-prestasi yang luar biasa.

"Prestasi yang sulit diperoleh adalah menjadi politeknik swasta terbaik di internasional selama tiga tahun berturut-turut. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada para dosen, civitas akademika PCR atas kerja keras yang telah dilakukan," ujarnya.

Laporan: Heny Elyati (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lahirnya Politeknik Caltex Riau (PCR) merupakan wujud kolaborasi dan sinergi antara Pemerintah Provinsi Riau dan PT Caltex Pasific Indonesia yang berkomitmen menciptakan SDM unggul dalam mengelola sumber daya alam Provinsi Riau khususnya dan Indonesia pada umumnya.

"Berawal dengan dibukanya 3 program studi pada tahun 2001, Politeknik Caltex Riau terus berkembang hingga saat ini memiliki 11 Program Studi dengan lebih kurang 70 persen program studinya terakreditasi A," ujar Direktur PCR Dr Mohammad Yanuar Hariyawan ST MT saat syukuran Dies Natalis 20 tahun PCR yang dilakukan secara daring dan luring, Selasa (31/8/2021).
 
Dikatakan Yanuar, dengan dikelola secara profesional, PCR jadi politeknik swasta terbaik di Indonesia di usia yang masih relatif muda.

"Alhamdulillah, selama lebih dari 20 tahun berbagai kemajuan dan prestasi dalam bidang-bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik pada tingkat daerah, nasional, maupun internasional telah kita capai," sebut Yanuar.

- Advertisement -

Dan sampai tahun ini, lanjut Yanuar, PCR sudah menghasilkan 4.181 alumni-alumni handal yang mengisi berbagai posisi strategis baik dalam maupun luar negeri. Hal itu semua tidak lepas dari kontribusi staf PCR yang telah mencurahkan segenap waktu tenaga, pikiran bahkan airmata demi mewujudkan cita-cita anak-anak didik PCR.  

"Hari ini, lebih dari satu tahun kita telah menjalani masa yang penuh ketidakpastian dan tantangan, karena pandemi Covid-19. Dan pada hari ini juga, tepat di penghujung bulan Agustus ini kita menyelenggarakan tasyakuran ulang tahun ke-20 tahun PCR dengan cara yang tidak biasa. Kegiatan ini kita selenggarakan secara luring dengan terbatas dan daring untuk menjaga kita semua dari dampak pandemi Covid-19," katanya lagi.

Baca Juga:  Catat, Ini Tanggal Tayang Film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas"

Dijelaskannya, acara tasyakuran ini seyogyanya adalah closing ceremony 20 tahun PCR. Karena Pekanbaru masih dalam kondisi PPKM level 4, maka pihaknya memutuskan membuat acara tasyakuran yang dihadiri oleh tamu yang sangat terbatas. Insya Allah closing ceremony akan kami adakan dua bulan ke depan, dengan harapan kondisi semakin membaik," sebutnya.

Diterangkan Yanuar, munculnya pandemi Covid-19 di awal tahun 2020, memunculkan banyak tantangan berat yang harus dihadapi. Dunia mengalami banyak tantangan yang tidak ringan, ketidakstabilan, ketidakpastian, kerumitan, dan ambigu di berbagai sendi kehidupan. Tidak terkecuali pada bidang pendidikan, perkuliahan secara luring menjadi terhenti.

"Kita tidak menyangka bahwa kita akan mengalami disrupsi yang cepat, drastis, dan mengejutkan dalam semua aspek kehidupan," imbuhnya.

Hal ini mendorong PCR untuk bisa beradaptasi dengan cepat merespon kondisi tersebut dengan menerapkan perkuliahan secara daring. Pemanfaatan teknologi digital menjadi sangat penting dalam bentuk perkuliahan secara daring. Para staf, baik dosen maupun AIL diberikan pembekalan dalam pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran.

Baca Juga:  SMAN 1 Bangkinang Melaju

Kualitas koneksi internet dan kuota internet menjadi kendala dalam proses pembelajaran daring, terutama bagi mahasiswa yang berada di daerah. Kendala ini telah terbantu oleh program pemberian subsidi kuota internet dari internal PCR dan dilanjutkan oleh program serupa dari Kemendikbud.

Tim Satgas Covid-19 juga dibentuk untuk merespons pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus, untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan di lingkungan PCR, antara lain saat perkuliahan praktikum secara luring, pemakaian laboratorium dan kegiatan lainnya.

Perubahan juga datang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada awal tahun 2020 berupa pencanangan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Alhamdulillah semua program studi di lingkungan Politeknik Caltex Riau telah selesai mengadakan perubahan kurikulum dalam mengimplementasikan kebijakan MBKM," tegasnya.

Sementara itu, Ketua YPCR Drs Azhar MM mengatakan, tanggal 31 Agustus 2021, PCR memasuki usia 20 tahun. Selama perkembangan 20 tahun ini PCR banyak memberikan presentasi-prestasi yang luar biasa.

"Prestasi yang sulit diperoleh adalah menjadi politeknik swasta terbaik di internasional selama tiga tahun berturut-turut. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada para dosen, civitas akademika PCR atas kerja keras yang telah dilakukan," ujarnya.

Laporan: Heny Elyati (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari