DUMAI (RIAUPOS.CO) – Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk menekan angka penyebaran bahkan memutuskan perkembangan Covid -19, bahkan untuk memberi kenyamanan kepada masyarakat, anak usia 12 sampai 17 tahun di Kota Dumai, terus mengikuti vaksinasi.
Vaksinasi untuk usia 12 sampai 17 tahun di Kota Dumai, ini juga dilakukan di sekolah-sekolah yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, seperti di sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 2 Dumai, pada Senin (30/8).
Terlihat para pelajar yang menjalani vaksinasi Covid-19 didampingi oleh orang tua nya. Hal itu untuk memastikan bahwa anak nya dalam kondisi layak divaksin.
Kepala SMPN 2, Saidatun Syaibah mengungkapkan, bahwa untuk mendukung program pemerintah agar terciptanya herd immunity di lingkungan sekolah, siswa yang berusia dari 12 tahun sudah bisa divaksin, siswa nya mengikuti vaksinasi.
Ia menambahkan, bahwa ada sekitar 442 putra dan putri SMPN 2 Dumai yang akan divaksin, setelah mendapat persetujuan dari para wali murid atau orang tua siswa.
"Di sekolah kami ada sekitar 900 pelajar, dan yang mendapat persetujuan untuk divaksin itu ada sekitar 442 pelajar. Sedangkan yang lain belum disetujui oleh orang tuannya," kata Saidatun Syaibah.
Diakuinya, beberapa hari belakangan banyak orang tua yang mulai setuju, namun pihaknya lebih mendahulukan 442 pelajar yang lebih menyetujui untuk divaksin.
"Jadi saat ini kami juga sudah menggelar belajar tatap muka terbatas, dan di saat anak-anak yang masuk pada hari besok (hari ini,red) akan mengikuti vaksin, jadi selang seling gitu, karena kami juga belajarnya juga terbatas. Tiga hari belajar tatap muka dan tiga hari lagi belajar daring," jelasnya.
Sementara, Plt Kadis Kesehatan dr Syaiful mengungkapkan, bahwa vaksinasi merupakan salah satu cara jitu dalam menekan bahkan memutus perkembangan Covid-19 di Kota Dumai.
Syaiful mengungkapkan, vaksinasi terus dikebut untuk mewujudkan herd immunity di masyarakat Kota Dumai, termasuk anak-anak usia 12 sampai 17 tahun.
Ia menambahkan, hingga Jumat (27/8) kemarin, sudah ada 2.423 orang anak usia 12 sampai 17 tahun di kota Dumai yang disuntik vaksin dosis pertama dan 669 orang dosis ke dua.
Syaiful meminta kepada masyarakat khususnya wali murid untuk berkata jujur saat dilakukan skrining sebelum anaknya divaksin, karena ini sangat penting untuk tubuh.
Dengan semakin tingginya minat masyarakat untuk divaksin, Syaiful berharap tidak membuat masyarakat menjadi lalai akan penerapan protokol kesehatan, meskipun sudah divaksin bukan berarti orang tersebut kebal akan Covid-19.
"Protokol kesehatan wajib diterapkan, kami yakin jika protokol kesehatan diterapkan, maka Covid-19 bisa dihentikan di Kota Dumai. Mari bersama-sama untuk memutus penyebaran Covid-19," pungkasnya.(mx12/rpg).